Klasifikasi Kantor Imigrasi Di bawah Departemen Kehakiman Republik Indonesia Perjalanan Kantor Imigrasi Kelas II Polonia

23 e. Pemeriksaan foto dalam paspor sama dengan penggunaannya, terdapat cap kering atau basah, pemeriksaan ada keanehan pada cap tersebut atau tidak jika ia berarti palsu. f. Pemeriksaan laminasi Periksaan pada bekas-bekas tambahan pada laminasi ada atau tidak jika ada berarti palsu, memeriksa cap atau stempel dari setiap Tempat Pemeriksaan Imigrasi 26 yang dikunjungi berbeda bentuk dengan yang asli atau tidak. 27 Pada tahun 1986 berdasarkan ketentuan pemerintah menyatakan bahwa sebutan, “Pelabuhan udara diganti menjadi bandar udara atau bandara.” Hal ini berdasarkan PP.NO.5 tahun 1986 tanggal 19 Mei 1986. 28 26 Lihat lampiran 6 gambar 8. 27 Ibid., hal. 273. 28 Florence Tarigan, “Sistem Perjalanan pada PT Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan,” dalam Kertas Karya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, Medan, 2009, hal. 34. Pada saat itu, wilayah kerja Kantor Resor Imigrasi Polonia masih di sekitar wilayah Bandar Udara Polonia.

3.15 Produk Yang Dihasilkan

Kantor Resor Imigrasi Polonia pada tahun 1978 di Tempat Pemeriksaan Imigrasi menghasilkan Kartu Izin Tinggal kepada warga negara asing yang datang secara legal atau sah, memperpanjang Kartu Izin Tinggal dan visa.

3.1.6 Wilayah Kerja

Berdirinya Kantor Resor Imigrasi memiliki wilayah kerja di sekitar Bandar Udara Polonia karena pada awal beridiri masih bertugas dalam Tempat Pemeriksaan Imigrasi.

3.2 Klasifikasi Kantor Imigrasi Di bawah Departemen Kehakiman Republik Indonesia

Universitas Sumatera Utara 24 Kantor Imigrasi di bawah Departemen Kehakiman Republik Indonesia diklasifikasikan ke dalam 4 empat kelas, yaitu : 1. Kantor Imigrasi Kelas Khusus 2. Kantor Imigrasi Kelas I 3. Kantor Imigrasi Kelas II 4. Kantor Imigrasi Klas III Bedasarkan keterangan di atas Kantor Imigrasi Kelas Khusus merupakan kelas yang paling atas dalam klasifikasi kelas kantor imigrasi semakin besar kelasnya semakin kecil statusnya. Terjadinya kenaikan kelas itu diklasifikasikan berdasarkan beban kerja atau tanggung jawab kerja yang terus meningkat, tingkat kerawanan dan tingkat kerusuhan suatu daerah ditinjau dari segi keimigrasian. 29

3.3 Kantor Imigrasi Kelas II Polonia

Berdasarkan klasifikasi di atas Kantor Resor Imigrasi Polonia naik status menjadi Kantor Imigrasi Kelas II Polonia. Hal itu dapat dilihat dari peningkatan jumlah masyarakat yang melakukan pengurusan surat perjalanan untuk warga negara asing, surat izin kedatangan, kunjungan warga negara asing ke Indonesia, penanganan imigran ilegal. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.03-PR.07.04 tahun 1991 tentang organisasi dan tata kerja kantor Imigrasi maka Kantor Resor Imigrasi Polonia menjadi Kantor Imigrasi Kelas II Polonia. 29 Senat Taruna Akademik Imigrasian, Kumpulan Peraturan Keimigrasian, Jakarta:Akademi Imigrasi Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai Departemen Hukum dan Ham RI, 2006, hal. 196. Universitas Sumatera Utara 25 Pada tahun 1991 Kantor Resor Imigrasi mengalami kenaikan status menjadi Kantor Imigrasi Kelas II Polonia karena kantor menjalankan tanggung jawabnya dengan baik dan peningkatan dalam melaksanakan tugasnya. Kantor Imigrasi Kelas II Polonia memiliki program kerja sebagai berikut:

3.3.1 Tujuan Dan Sasaran

Kantor Imigrasi Kelas II Polonia memiliki tujuan yaitu menjadikan insan imigrasi yang profesional, berwibawa dan berwawasan global. Sasaran dari Kantor Imigrasi Kelas II Polonia Medan adalah sebagai berikut : a. Melaksanakan pelayanan yang cepat. b. Memberikan kemudahan yang berkualitas dalam pelayanan terhadap masyarakat. c. Melaksanakan pengawasan dan pemantauan orang asing dalam rangka mengamankan serta menunjang pembangunan nasional . 30 Kantor Imigrasi Kelas II Polonia pada tahun 1991 berdiri di Jalan Mangkubumi nomor 2 Medan yang melanjutkan tempat dari Kantor Resor Imigrasi Polonia dan tetap menjalankan tanggung jawab di Tempat Pemeriksaan Imigrasi di Bandar Udara Polonia. Sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat untuk mencapai tujuan dan sasaran imigrasi terus meningkatkan cara kerja mereka.

3.3.2 Prasaranan

31 Prasaran penggunaan teknologi dalam menjalankan tugas lebih efesien memanfaatkan komputer pada tahun 1997. Sebelum pemakaian komputer dikantor Kelas II 30 Rani Sanggita, “ Efektifitas Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan,” dalam Skripsi Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan, 2011, hal. 52. 31 Lihat lampiran 7 gambar 9. Universitas Sumatera Utara 26 Polonia, Penggunaan mesin ketik dan tulis tangan sering menghasilkan huruf yang tidak rapi, kertas kotor, kesalahan yang tidak dapat dihapus dengan mudah harus menggunakan tipeks, dicoret atau mengulangnya dari awal. Hal ini berdampak pemborosan dana dan waktu.

3.3.3 Struktur Organisasi

Perkembangan kantor terus terjadi ditandai dengan perubahan status kantor menjadi Kantor Imigrasi Kelas II Polonia. Kenaikan status kantor berarti ketentuan mengenai struktur organisasi Kantor Imigrasi Kelas II Polonia diberlakukan berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia nomor M.03-PR.07.04 tahun 1991 tentang organisasi dan tata kerja Kantor Imigrasi, sebagai berikut: Bagan I Susunan Organisasi Kantor Imigrasi Kelas II Polonia Tahun 1991 KEPALA KANTOR KA SUB BAG TATA USAHA KARUS PEGAWAI KARUS UMUM KARUS KEUANGAN KASI LALINTUSKIM KASI WASDAKIM KASI INSARKOM KASUBSI WASKIM KASUBSI STATUSKIM KASUBSI INFORMASI KASUBSI KOMUNIKASI KASUBSI DAKIM KASUBSI LANTASKIM Universitas Sumatera Utara 27 Sumber: Senat Taruna Akademik Imigrasian, Kumpulan Peraturan Keimigrasian, Jakarta: Akademi Imigrasi Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai Departemen Hukum dan Ham RI, 2006, hal. 370. Tugas dan fungsi dari setiap bagan dan seksi berdasarkan struktur organisasi di Kantor Imigrasi Kelas II Polonia adalah sebagai berikut: 1. Bagian Tata Usaha yang dipimpin Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga kantor imigrasi. Kepala Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari: • Kepala Urusan Umum bertugas melakukan surat-menyurat perlengkapan serta rumah tangga kantor imigrasi. • Kepala Urusan Keuangan bertugas melakukan urusan keuangan kantor imigrasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Bagian Seksi Infomasi dan Sarana Komunikasi dipimpin Kepala Seksi Infomasi dan Sarana Komunikasi memiliki tugas penyebaran dan pemanfaatan informasi serta pengelolaan saran komunikasi keimigrasian. Kepala Seksi Infomasi dan Sarana Komunikasi terdiri dari: • Sub Seksi Informasi memiliki tugas penyebaran dan pemanfaatan informasi mengenai warga negara Indonesia dan warga negara asing dalam rangka kerja sama tukar-menukar informasi untuk pengamanan teknik operasional keimigrasian. • Sub Seksi Komunikasi mempunyai tugas melakukan pemeliharaan dan pengamanan dokumentasi keimigrasian serta melakukan penggunaan dan pemanfaatan sarana komunikasi. Universitas Sumatera Utara 28 3. Bagian Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian dipimpin Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian memiliki tugas melakukan kegiatan keimigrasian di bidang lalu lintas dan status keimigrasian di lingkungan kantor imigrasi. Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian terdiri dari: • Kepala Sub Seksi Lalu Lintas Keimigrasian mempunyai tugas melakukan urusan lintas batas wilayah perbatasan, memberi dokumen perjalanan, izin berangkat, kembali dan keluar atau masuk. • Kepala Sub Seksi Status Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyaringan, penelitian permohonan ahli status dan izin tinggal, penelitian kebenaran kewarganegaraan, memberikan surat keterangan orang asing, evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaannya. 4. Bagian Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian dipimpin Kepala Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian memiliki tugas pengawasan dan penindakan kepada orang asing. Kepala Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian terdiri dari: • Kepala Sub Seksi Pengawasan Keimigrasian memiliki tugas pemantauan pelanggaran perizinan keimigrasian dan melakukan kerajasama dengan instansi di bidang pengawasan orang asing, melakukan penyidikan dan penindakan terhadap pelanggaran keimigrasian. Universitas Sumatera Utara 29 • Kepala Sub Seksi Penindakan Keimigrasian memiliki tugas penyidikan dan penindakan, pencegahan dan penangkalan, penampungan sementara dan perawatan orang asing yang belum dapat dipulangkan, pemulangan dan pengusiran pelanggaran keimigrasian. 32 Salah satu arsip dari laporan tahunan kantor, jumlah pegawai pada tahun 2002 berjumlah 70 orang dengan rincian jenjang susunan jabatan, sebagai berikut: 1. Jenjang Kepangkatan: a. Golongan IV : 1 orang b. Golongan III : 34 orang c. Golongan II : 39 orang 2. Tingkat Pendidikan a. Sarjana : 21 orang b. Sarjana Muda : 4 orang c. SLTA : 49 orang 3. Pejabat Struktur Teknis Keimigrasian a. Golongan IV : 1 orang b. Golongan III : 16 orang c. Golongan II : 14 orang 4. Pejabat Struktur Teknis dan Non Teknis: a. Eselon III B : 1 orang b. Eselon IV B : 4 orang c. Eselon V B : 8 orang 32 Ibid., hal. 198. Universitas Sumatera Utara 30 Susunan jabatan di struktur organisasi Kantor Imigrasi Kelas II Polonia seperti bagan di atas pada tahun 2002 dijabat oleh: 1. Kepala Kantor Kantor Imigrasi Kelas II Polonia: Drs, Tamsil Yacob 2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha: Ahmad Nasir Hia, S.H 3. Kepala Urus Pegawai: Jenda Ukur Karo Kaban 4. Kepala Urus Keuangan: Imulida 5. Kepala Urus Umum: Chairil Lutfhi, S.H 6. Kepala Seksi Informasi dan Sarana Komunikasi: Salman Paris D, S.E 7. Kepala Sub Seksi Informasi: R. Ruddy, S.H 8. Kepala Sub Seksi Komunikasi: Dra. I Sabarita 9. Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian : Heny Simanungkalit, S.H 10. Kepala Sub Seksi Status Keimigrasian 11. Kepala Sub Seksi Lalu Lintas Keimigrasian: Nasaruddin, S.H 12. Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian: Drs. Martahan Hutapea 13. Kepala Sub Seksi Pengawasan Keimigrasian: Drs. Samiudin 14. Kepala Sub Seksi Penindakan Keimigrasian: M. Adnan, S.H Universitas Sumatera Utara 31 Kantor Imigrasi Kelas II pada tahun 1991 sampai tahun 2005 sesuai dengan kajian periodisasi penelitian penulis tidak mengalami perubahan dalam struktur atau susunan organisasi kantor. Sebab pada periodisasi itu kantor tidak mengalami kenaikan status. Tetapi, kantor terus menjalankan tugas dengan baik sehingga kantor terus mengalami perkembangan. Perkembangan itu terlihat pada tahun 2007 kantor mengalami kenaikan status sehingga terjadi perubahan susunan atau struktur organisasi kantor menjadi Kantor Imigrasi Kelas I Polonia.

3.3.4 Tugas Dan fungsi

Kenaikan status kantor meningkatkan tugas Kantor Imigrasi Kelas II Polonia yaitu melaksanakan tugas Departemen Kehakiman Republik Indonesia di bidang Keimigrasian di wilayah bersangkutan serta memiliki tri fungsi kantor Imigrasi Kelas II Polonia terdiri dari: 1. Fungsi pelayanan kepada masyarakat 2. Fungsi penegakan hukum 3. Fungsi keamanan Dalam menjalakan tugas dan trifungsi Kantor Imigrasi Kelas II Polonia didampingi dengan fungsinya agar tercapai dengan baik. Adapun fungsinya, sebagai berikut: • Melaksanakan tugas keimigrasian di bidang informasi dan sarana komunikasi keimigrasian. • Pelaksanaan tugas keimigrasian di bidang lalu lintas keimigrasian. Universitas Sumatera Utara 32 • Pelaksanaan tugas keimigrasian di bidang pengawasan dan penindakan keimigrasian. 33

3.3.5 Produk Yang Dihasilkan

Kantor Imigrasi Kelas II Polonia menghasilkan produk bagi Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang juga dihasilkan kantor imigrasi di seluruh Indonesia, sebagai berikut: 1. Pelayanan bagi Warga Negara Indonesia WNI, sebagai berikut : a. Surat Perjalanan Republik Indonesia atau Paspor yang terdiri dari: Paspor Biasa, Paspor Diplomatik, Paspor Dinas, Paspor Naik Haji, Surat Perjalanan Lintas Batas atau Paspor Lintas dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Warga Negara Asing. Adapun salah satu data laporan Kantor Imigrasi Kelas II Polonia pada tahun 2002 dalam menerbitkan Paspor yang dapat diterbitkan secara Paspor Republik Indonesia terdiri dari 24 halaman dan 48 halaman yang dapat dibuat perorangan ataupun keluarga dan Paspor Konvensi terdiri dari 18 halaman. Setiap paspor memiliki kategori masing-masing yang dibedakan melalui warna pada cover paspor, yaitu:  Paspor diplomatik atau disebut paspor hitam yang diterbitkan oleh Deplu Departemen Luar Negeri dan dipergunakan untuk keperluan diplomatik. Biasanya dipergunakan oleh para diplomat. Pemegang paspor ini memiliki kekebalan hukum tertentu.  Paspor dinas atau disebut paspor biru yang diterbitkan oleh Deplu Departemen Luar Negeri dan diperlukan untuk keperluan Dinas. 33 Rani Sanggita, op.cit., hal. 49. Universitas Sumatera Utara 33  Paspor biasa atau disebut paspor hijau yang diterbitkan oleh Ditjen Direktorat Jenderal Imigrasi yang dipergunakan oleh orang umum apabila hendak bepergian keluar negeri.  Paspor haji atau disebut paspor coklat yang diterbitkan oleh Departemen Agama, yang hanya berlaku selama musim haji pada tahun itu dan hanya berlaku di Kota Jeddah dan Mekkah. 34 Berdasarkan penjelasan produk yang dihasilkan Kantor Imigrasi Kelas II Polonia di atas dapat dilihat dari salah satu arsip yaitu laporan tahunan pada tahun 2002 dalam penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia, yaitu: Tabel I Data Penerbitan Paspor Republik Indonesia Kantor Imigrasi Kelas II Polonia Anggaran Tahun 2002 Bulan PPRI-48 Hal Perorangan PPRI-48 Hal Keluarga PPRI-18 Hal Konvensi PPRI- 24 Hal Perorangan PPRI- 24 Hal Keluarga Januari 350 28 - 372 21 Febuari 273 30 - 278 25 Maret 348 8 - 284 20 April 362 21 - 273 19 Mei 390 30 - 335 19 Juni 372 20 - 530 28 Juli 391 17 - 364 14 Agustus 358 15 - 439 13 September 320 16 - 507 11 Oktober 311 11 - 600 14 November 352 28 - 354 15 Desember 342 24 - 365 17 Jumlah 4169 248 - 4701 216 34 Darman, “Penegakan Peraturan Keimigrasian dalam Mencegah Masuknya Imigran Ilegal ke Indonesia,” dalam Tesis Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan, 2010, hal. 44. Universitas Sumatera Utara 34 Sumber: Memori Pertanggungjawaban Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Polonia Periode 31 Oktober 2000 sampai dengan 06 Maret 2003. Dilihat dari tabel di atas penerbitan Paspor oleh Kantor Imigrasi Kelas II Polonia mengalami perubahan yaitu Penerbitan Paspor RI berisi 48 halaman mengalami peningkatan di setiap bulannya dalam setahun untuk yang Perorangan. Penerbitan Paspor RI berisi 24 halaman untuk keluarga mengalami peningkatan setiap bulanannya dalam satu tahun, tetapi lebih besar peningkatan jumlah yang mengurus paspor perorangan. Penerbitan Paspor RI berisi 18 halaman untuk Konvensi selama setahun tidak ada diterbitkan. Penerbitan Paspor RI berisi 24 halaman Perorangan selama setahun mengalami perubahan serta jumlah terbanyak penerbitan paspor diantara paspor yang lain. Penerbitan Paspor RI berisi 24 halaman keluarga mengalami perubahan dalam setahun tetapi jumlah penerbitan yang paling kecil antara penerbitan paspor yang lain. b. Pemberian tanda bertolak atau masuk. 2. Pelayanan bagi Warga Negara Asing WNA yang terdiri dari : Pemberian Dokumen Keimigrasian DOKIM, yaitu berupa : a. Kartu Izin Tinggal Terbatas KITAS KITAS diberikan kepada orang asing yang tinggal di wilayah Indonesia dalam jangka waktu yang terbatas. KITAS ini juga diberikan kepada orang asing yang masuk ke Indonesia dengan menggunakan Visa Tinggal Terbatas, seperti untuk bisnis penanaman modal, tenaga ahli, rohaniwan, penelitian ilmiah dan lainnya yang disetujui oleh Pemerintah Republik Indonesia dan bermanfaat bagi Negara. b. Kartu Izin Tinggal Tetap KITAP Universitas Sumatera Utara 35 Diberikan kepada orang asing untuk tinggal menetap di Indonesia yang telah memiliki surat keterangan kependudukan dan orang asing pemegang KITAS yang telah diperpanjang sampai dengan masa yang telah ditentukan. Pemberian perpanjangan izin tinggal yang meliputi : a Visa Kunjungan Usaha VKU. b Visa Kunjungan Sosial Budaya VKSB. c Visa Kunjungan Wisata VKW. Pemberian EXIT Reentry Permit, yaitu izin orang asing pemegang KITAS dan KITAP yang meliputi : a Mulitiple Exit Reentry Permit MERP yaitu izin masuk dan keluar ke wilayah Indonesia dengan beberapa kali perjalanan dalam batas waktu yang telah ditentukan. b Single Exit Reentry Permit SERP yaitu izin masuk dan keluar ke wilayah Indonesia untuk satu kali perjalanan. c Exit Reentry Only EPO yaitu izin yang diberikan untuk meninggalkan Indonesia dan tidak kembali. Pendaftaran Orang asing POA diberikan kepada orang asing yang berada di Indonesia lebih dari 3 tiga bulan. Berdasarkan penjelasan produk yang dihasilkan Kantor Imigrasi Kelas II Polonia di atas memperlihatkan perkembangan kantor dari salah satu arsip laporan tahunan pada tahun 2002 dalam pemberian kartu izin tinggal tetap, kartu izin tinggal sementara dan warga negara penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia. Universitas Sumatera Utara 36 Tabel II Data Pelayanan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Polonia Tahun 2002 Warga Negara Asing Warga Negara Indonesia No Bulan ITAP ITAS ITK Permohonan SPRI SPRI Rusak 1 Januari - 80 26 771 2 2 Febuari 2 28 42 606 - 3 Maret 7 44 42 660 1 4 April 1 43 32 675 1 5 Mei 2 28 32 774 2 6 Juni 2 43 25 950 - 7 Juli 1 43 23 786 - 8 Agustus 2 44 22 825 - 9 September 2 52 15 854 - 10 Oktober 3 51 69 936 - 11 November - 35 49 749 1 12 Desember 3 43 36 724 1 Jumlah 25 534 413 9.310 8 Sumber: Memori Pertanggungjawaban Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Polonia Periode 31 Oktober 2000 sampai dengan 06 Maret 2003. Universitas Sumatera Utara 37 Tabel di atas ini salah satu arsip laporan produk yang dihasilkan Kantor Imigrasi Kelas II Polonia Tahun 2002. Tabel menunjukkan perubahan yang tidak hanya terjadi pada pelayanan warga negara Indonesia dalam pembuatan Surat Perjalanan Republik Indonesia tetapi juga pelayanan warga negara asing dalam bentuk Kartu Izin Tinggal Terbatas dan Kartu Izin Tinggal Tetap. Jumlah statistik pada tahun 2002 ITAP dan ITAS mengalami kenaikan setiap bulannya dalam setahun. Hal ini mengartikan bahwa Kota Medan banyak diminati orang asing untuk berkunjung dengan kepentingan masing-masing. Kantor imigrasi yang baru dibuka di daerah membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan mengetahui tentang keimigrasian. Hal itu membuat dikeluarkan kebijakan untuk memindahkan pegawai keimigrasian dari kota ke kantor imigrasi yang baru dibuka tersebut. Banyak pegawai yang menolak dipindahkan. Untuk mengatasi hal itu Dinas Keimigrasian memberikan kebijakan kepada setiap pegawai yang mau dipindah tugaskan diberikan bonus enam bulan gaji. 35 Kantor Resor Imigrasi Polonia bertugas mengecek kedatangan warga negara asing di Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Udara Polonia yang dijalankan oleh beberapa pegawai. Kantor terus mengalami perkembangan dalam menjalankan tugasnya sehingga semakin banyak tanggung jawabnya, seperti penanganan warga negara asing di Tempat Pemeriksaan Imigrasi, menerbitkan Surat Perjalanan Republik Indonesia, penanganan warga negara asing yang melanggar peraturan keimigrasian dan lain-lain. Hal itu mempengaruhi Perkembangan yang terjadi pada kantor membutuhkan tenaga kerja tambahan dan berintelektual serta berketerampilan untuk dapat mengerjakan kewajiban dengat tepat dan cermat. 35 K H Ramadhan dan Yusra Abra, op.cit., hal. 62. Universitas Sumatera Utara 38 terjadinya penambahan pegawai baru untuk menjalankan tugas tepat waktu dan hasilnya akurat. Kantor Resor Imigrasi Polonia yang terus mengalami perkembangan sehingga mendapatkan peningkatan status kantor menjadi Kantor Imigrasi Kelas II Polonia. Peningkatan status kantor berpengaruh juga kepada pegawai yang menjabat saat itu dalam hal kenaikan pangkat. 36 Kota Madya Medan Kecamatan Medan Johor

3.3.6 Wilayah Kerja

Kantor Imigrasi Kelas II Polonia memiliki wilayah kerja berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M.03-PR.07.04 Tahun 1991 tanggal 15 April 1991, tentang Organisasi dan Tata Kerja. Kantor Imigrasi dinyatakan memiliki wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II Polonia Medan terdiri dari: Skema I Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas II Polonia Tahun 1991 Kecamatan Medan Tuntungan Kecamatan Medan Baru Kecamatan Deli Tua Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Kecamatan Pagar Merbau Kecamatan Beringin Kecamatan Pantai Labu 36 Wawancara dengan Chairil Lufthi, Kapala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Imigrasi Kelas II Polonia, Medan, 24 Juni 2013. Universitas Sumatera Utara 39 Kecamatan Lubuk Pakam Kantor Imigrasi Kelas II Polonia tahun 1991 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia memiliki wilayah kerja di Medan dan Deli Serdang. Di Medan terdiri dari tiga kecamatan dan Kabupaten Deli Serdang terdiri dari enam kecamatan. Jumlah penduduk dan volume kegiatan pemerintahan yang meningkat di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan. Peningkatan itu mengakibatkan dibentuknya beberapa kecamatan baru melalui pemekaran berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1991. Pemekaran wilayah tersebut berupa pembentukan kecamatan baru yang pada saat itu belum tertampung dalam Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas II Polonia. Hal ini dituangkan dalam Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Imigrasi Polonia. Untuk menghindari adanya ketidakjelasan dan kesimpangsiuran wilayah kerja tersebut, melalui Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi No.F-PR.07.04-1105 tanggal 25 November 1992 ditegaskan Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas II Polonia. 37 Berdasarkan Pemekaran Wilayah pada Kota Medan dan Kabupaten Binjai yang meliputi beberapa kecamatan sebagai berikut: Skema II Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas II PoloniaTahun 1992 37 Ibid., hal. 47. Kec.Tanjung Morawa Kec. Deli Tua Kec.Johor Kec.Amplas Kec. Lubuk Pakam Kec.Medan Baru Kec. Pantai Labu Kab. Deli Serdang Kec.Maimun Kota Madya Medan Universitas Sumatera Utara 40 Berdasarkan skema II di atas menunjukan penambahan wilayah kerja pada Kota Madya Medan sebanyak empat kecamatan dari wilayah kerja sebelumnya maka jumlah keseluruhannya menjadi tujuh kecamatan. Wilayah kerja di Kabupaten Deli Serdang jumlah kecamatannya tetap. Kantor Imigrasi Kelas II Polonia mempunyai Kantor Pelayanan Keimigrasian dan Tempat Pemeriksaan Imigrasi yang didukung oleh 30 orang Petugas Pendaratan. Kegiatan di Bandar Udara Polonia semakin meningkat sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan Kantor Imigrasi Kelas II Polonia juga bertambah di Tempat Pemeriksaan Imigrasi TPI. Perkembangan wilayah kerja diberikan lagi kepada Kantor Imigrasi Kelas II Polonia dengan pengusulan saat kunjungan kerja Direktur Jenderal Imigrasi ke Kantor Imigrasi Kelas II Polonia pada tanggal 30 Januari 2002. Usulan penambahan atau pemekaran wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II Polonia melalui surat Nomor: W2.F2.PR.01.10-2688 tanggal 04 Maret 2002, ialah: Skema III Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas II PoloniaTahun 2002 Kec.Beringin Kec.Polonia Kec.Pagar Merbau Kec.Selayang Kec.Tuntungan Kec.Tanjung Morawa Kec. Deli Tua Kec.Johor Kec.Amplas Kec. Lubuk Pakam Kec.Medan Baru Kec. Pantai Labu Kab. Deli Serdang Kec.Maimun Kota Madya Medan Universitas Sumatera Utara 41 Berdasarkan skema di atas penambahan wilayah kerja kantor sebanyak dua kecamatan di Kota Madya Medan dari wilayah kerja sebelumnya maka jumlah keseluruhannya sembilan kecamatan. Penambahan satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang dari wilayah kerja sebelumnya maka jumlah keseluruhannya menjadi tujuh kecamatan.

3.4 Perjalanan Kantor Imigrasi Kelas II Polonia

Tahun 1998 sampai 1999 merupakan masa yang berat bagi Indonesia karena terjadinya pelemahan nilai rupiah, aksi massa, aksi buruh dan aksi mahasiswa menuntut pemerintah segera memulihkan ekonomi dan menurunkan rezim Soeharto. Massa menyerang warga negara keturunan Tionghoa karena kecemburuan sosial. Kondisi ini membuat sebagian masyarakat di Indonesia menyelamatkan diri pergi ke luar negeri khususnya warga negera asing dan masyarakat Tionghoa. Hal ini juga berdampak berkurangnya kunjungan warga negara asing karena kondisi Indonesia sedang tidak aman. Kec.Beringin Kec.Polonia Kec.Pagar Merbau Kec.Selayang Kec.Patumbak Kec.Tuntungan Kec.Medan Kota Kec.Medan Barat Universitas Sumatera Utara 42 Keadaan Indonesia seperti itu tidak membuat para imigran ilegal pencari suaka dan status pengungsi berkurang melalui Indonesia untuk menuju Australia. 38 Permasalahan kejahatan transnasional pun semakin menjadi permasalahan yang penting bagi seluruh negara. Hal itu diperkuat dengan munculnya peristiwa pemboman yang berantai, yaitu mulai dari peledakan bom di gedung World Trade Center di New York pada 11 September 2001 berdampak munculnya isu teroris sampai ke seluruh dunia. Hal itu diperburuk kembali pada 12 Oktober 2002 dengan terjadi bom bunuh diri di Bali yang banyak menewaskan warga negara asing. Terjadi kembali bom bunuh diri di Bali atau dikenal dengan bom Bali II, kemudian pemboman di Hotel J.W Marriott Jakarta pada 5 Agustus 2003, pemboman di Kedutaan Besar Australia pada 9 September 2004 serta munculnya virus SARAS. Keadaan itu mempengaruhi peran dan fungsi keimigrasian di Indonesia dalam pelayanan, penegakan hukum, maupun fungsi fasilitator pembangunan ekonomi. Keimigrasian lebih fokus kepada sekuriti dan penegakan hukum. Tempat Pemeriksaan Imigrasi lebih ketat terhadap warga negara asing maupun warga negara Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa keimigrasian bersifat dinamis karena langsung berhubungan dengan kegiatan dan efektivitas manusia. 38 Wawancara dengan Tani Rumapea, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Polonia, Medan, 12 Maret 2013. Universitas Sumatera Utara 43

BAB IV PERANAN KANTOR RESOR IMIGRASI POLONIA TERHADAP IMIGRAN

ILEGAL STATUS PENGUNGSI DI KOTA MEDAN Perpindahan manusia dari satu negara ke negara lain dikenal sebagai kegiatan migrasi bersifat tradisional atau konvensional untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara yang dituju. 39 39 Manshur Zikri, op. cit., hal. 2. 39 Poltak Partogi Nainggolan, “Imigran Gelap di Indonesia: Masalah dan Penanganan,” dalam Penelitian Utama Masalah-Masalah Hubungan Internasional di Pusat Pengkajian dan Pengolahan Data dan Informasi P3DI Setjen DPRRI, Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengolahan Data dan Informasi P3DI Setjen DPRRI, 2009, hal.3. Keberadaan negara yang memiliki kedaulatan atas bangsanya sendiri mengharuskan imigran masuk secara legal berdasarkan peraturan yang berlaku. Hal ini disebabkan negara yang mempunyai kedaulatan telah memiliki batas negara yang diakui secara internasional. Setiap orang dan barang masuk ke negara lain yang tidak sesuai dengan Universitas Sumatera Utara