Faktor Pendorong Faktor Penarik

44 peraturan negara tersebut dikenakan hukuman yang berlaku. Hal tersebut termasuk ke dalam kejahatan transnasional transnational crime yaitu kejahatan lintas batas negara seperti kejahatan imigran ilegal, penyelundupan manusia, penjualan manusia, penyelundupan senjata, hewan, benda-benda berharga secara ilegal. Salah satu kejahatan lintas negara yang terorganisasi transnational organized crime yang berupaya mengirim para imigran menuju negara tujuan dengan jalan kejahatan melalui pola imigran ilegal. 40 Faktor pendorong adalah faktor yang berasal dari imigran ilegal itu sendiri, antara lain: faktor ekonomi yang lemah mengakibatkan harga kebutuhan primer dan sekunder untuk bertahan hidup sangat mahal. Hal ini membuat imigran ilegal berpindah tempat untuk memperbaiki nasib atau kesejahteraan di negara tujuannya. Faktor negara asal imigran ilegal tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan untuk bangsanya yang menyebabkan Masalah imigran ilegal yang telah menjadi permasalahan dunia termasuk dalam isu-isu lunak soft issues berdasarkan studi hubungan internasional, sedangkan isu-isu keras hard issues, seperti perang antar negara. Kelompok kejahatan ini memanfaatkan kondisi lemah imigran akibat faktor ekonomi, sosial, budaya dan psikologi masyarakat golongan bawah, dengan mudah ditipu sampai ke negara tujuan.

4.1 Latar Belakang Kedatangan Imigran Ilegal Ke Kota Medan

Kedatangan imigran ilegal dilatarbelakangi oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.

4.1.1 Faktor Pendorong

Universitas Sumatera Utara 45 banyaknya jumlah pengangguran. Hal itu berdampak penduduknya memilih pindah dari negaranya ke negara lain untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Faktor pengurusan surat perjalanan atau paspor dan visa yang mahal, berbelit-belit dan lama membuat imigran tidak dapat mengurus paspor dan visa secara legal. Hal ini berdampak imigran mengambil jalan pintas dengan membuat paspor dan visa palsu untuk pergi ke negara tujuan. Faktor sosial imigran ilegal adalah dengan tujuan berkumpul kembali dengan keluarga yang sudah lama berada di luar negeri. Imigran ilegal rela melakukan segalanya untuk bertemu kembali dengan sanak saudaranya dan menjadikan negara tersebut sebagai negara tujuan. Faktor adanya tekanan dari negara asal imigran baik secara politik, agama, ras, ideologi, etnis dan sosial sehingga imigran mencari tempat yang bebas dari penekanan tersebut. Hal itu membuat imigran ingin lepas dari tekanan yang menyiksanya dan bersedia keluar negeri mencari tempat yang dianggap dapat memberikan kebebasan. Faktor konflik atau perang yang terjadi di negara asal yang berkepanjangan sehingga imigran mencari tempat perlindungan ke negara lain. Tujuan imigran berpergian secara ilegal untuk mencari tempat yang aman atau terlepas dari konflik. Faktor iklim juga berdampak pada ketidaknyamanan dari tempat tinggal imigran. Cuaca yang ekstrim membuat imigran melakukan perpindahan ke negara lain. Kondisi iklim salah satu pengaruh untuk menentukan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Universitas Sumatera Utara 46

4.1.2 Faktor Penarik

Faktor penarik yaitu datang dari negara transit dan negara tujuan. Faktor penarik dari negara transit atau negara kedua transit country yaitu Indonesia terkhusus Kota Madya Medan merupakan tempat yang strategis menuju Australia. Negara yang berada di posisi silang jalur lintas dagang dunia berpotensi kuat untuk terjadinya kejahatan transnasional. Negara memiliki garis pantai yang panjang sehingga terdapat banyak pintu masuk ke Indonesia. Negara terdiri dari ribuan pulau tidak berpenghuni sehingga imigran ilegal dapat bersembunyi, beristirahat dan masuk dengan leluasa ke Indonesia. Faktor karakter masyarakat Indonesia terkhusus Kota Medan yang bertoleransi tinggi terhadap agama yang banyak dianut masyarakat pada umumnya menganggap bahwa imigran adalah saudara. Medan merupakan kota madya yang penduduknya multietnis sehingga setiap orang yang berasal dari mana pun etnisnya diterima oleh masyarakat karena di Medan tidak ada etnis yang dominan. Masyarakat Medan yang sopan-santun dalam beretika dan ramah kepada semua orang. Hal ini membuat imigran ilegal merasa nyaman berada di Kota Medan. Faktor penarik lainnya dari Indonesia yaitu Indonesia belum memiliki peraturan yang khusus membahas tentang pengungsi. Negara Indonesia yang belum bergabung ke dalam Konvensi tahun 1951 dan Protokol tahun 1967 sehingga tidak dapat melakukan deportasi. Faktor perikemanusiaan juga berpengaruh sehingga tidak dapat melakukan pengusiran terhadap imigran ilegal berstatus pengungsi. Konvensi 1951 dan Protokol 1967 terbentuk setelah berakhirnya PD Perang Dunia II. Saat itu, kondisi Eropa semakin kacau maka dibentuk PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengatasi setiap permasalahan yang ada. Salah satu permasalahannya yaitu sebagian orang Eropa terpencar dengan saudara dan Universitas Sumatera Utara 47 kampung halaman karena konflik Perang Dunia II. Oleh sebab itu, dibentuk United Nations High Commisioner For Refugees UNHCR merupakan badan PBB yang mengurusi permasalahan pengungsi. Pengungsi mengalami peningkatan jumlah maka diadakan Konvensi pada tahun 1951, dilanjutkan dengan Protokol pada tahun 1967. Faktor aparat penjaga keamanan Indonesia termasuk di Kota Medan yang menjaga perbatasan lintas negara mudah untuk disuap berdampak imigran ilegal banyak yang lolos begitu saja. Hal ini yang membuat imigran ilegal memilih Indonesia dan Kota Medan sebagai negara transit. Faktor penarik dari negara Australia sebagai negara ketiga atau negara tujuan potential destination country merupakan benua dan negara yang dekat dengan Asia. Hal itu yang membuat imigran ilegal memilih Australia menjadi negara tujuan atau negara ketiga di antara negara-negara di benua Eropa dan benua Amerika. Akses ke Eropa dan Amerika lebih jauh dan sulit, baik melalui darat, udara dan laut. Hal ini belum termasuk ketentuan hukum yang menghalangi imigran ilegal melalui negara Eropa yang begitu ketat atau konsisten terhadap peraturannya. Eropa memiliki kesepakatan regional melalui Uni Eropa menutup pintu terhadap pengungsi yang bermotif ekonomi. Australia merupakan negara makmur sehingga imigran ilegal yakin dapat hidup baik. Australia juga negara yang multikultural dan bebas beragama. Imigran merasa dapat hidup nyaman karena perbedaan yang dimiliki imigran ilegal dapat diterima penduduk asli Australia. Universitas Sumatera Utara 48 Negara tujuan atau negara ketiga potensial destination contry yaitu dengan tingkat jumlah penduduknya rendah sedikit pada hal daratannya luas sehingga imigran ilegal menganggap bahwa Australia membutuhkan penduduk untuk bekerja di sana. Negara Australia ini pun terkenal sebagai negara yang menjujung tinggi Hak Asasi Manusia. Tingkat keamanannya memberikan kedamaian bagi penduduknya yang merupakan salah satu faktor peningkatan kesejahteraan kehidupan di Australia. Hal tersebut menarik imigran ilegal untuk menetap di sana. Australia dan Selandia Baru bergabung dalam satu benua yang dikenal dengan Benua Australia. Negara ini sekalipun membutuhkan penduduk pendatang atau imigran harus memiliki kualitas atau kemampuan tertentu dalam dirinya. Proses penarikan tenaga kerja dilakukan secara selektif, dengan menilai latar belakang, kapasitas pendidikan dan keahlian yang dimiliki. Pemerintah Australia tidak menerima begitu saja imigran asing. Mereka melihat kapasitas atau kapabilitas yang sesuai untuk dapat memenuhi kebutuhan tenaga yang masih belum dapat dipenuhi dari penduduk negaranya sendiri. 41 Perjalanan Imigran ilegal secara berkelompok ke negara tujuan menggunakan kapal kayu atau disebut sebagai kapal sayur yang dikendalikan oleh seorang calo.

4.2 Rute Perjalanan Imigran Ilegal Status Pengungsi