Teori Motivasi Motivasi .1 Pengertian Motivasi

secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan. Sedangkan menurut Samsudin 2006 motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong terhadap seseorang atau sekelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Menurut hasil penelitian Rahardja 2004, yang dimaksud dengan motivasi kerja gurudosen adalah faktor-faktor yang mendorong seseorang guru dosen untuk melakukan pekerjaannya, secara lebih bersemangat sehingga akan memperoleh prestasi yang lebih baik. Faktor-faktor tersebut adalah: a. Faktor intrinsik, yaitu faktor-faktor yang memuaskan dan timbul dari dirinya sendiri. Indikator intrinsik yaitu keinginan untuk berprestasi, untuk maju, dan memiliki kehidupan pribadi. b. Faktor ekstrinsik, yaitu faktor-faktor dari luar diri seorang gurudosen yang akan mempengaruhi semangatnya dalam bekerja. Indikator ekstrinsik yaitu pekerjaan itu sendiri, status kerja, tempat pekerjaan, keamanan pekerjaan, gaji, atau penghasilan yang layak, pengakuan dan penghargaan, kepercayaan melakukan pekerjaan, kepemimpinan yang baik dan adil, dan kebijaksanaan administrasi.

2.5.2 Teori Motivasi

Menurut Muchlas 2005, teori motivasi ini sering dikenal sebagai “Abraham Maslow’s Hierarchy of Needs” Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow. Ia menyatakan bahwa dalam diri setiap orang ada hierarki lima kebutuhan. Kebutuhan- kebutuhan itu adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan makanan, minuman penanggulangan rasa lapar dan haus, kebutuhan tempat tinggal, dan seks. b. Kebutuhan Rasa Aman, yaitu kebutuhan penjagaanproteksi dari ancaman fisik dan emosional. c. Kebutuhan Sosial, yaitu kebutuhan keterlibatan emosional, rasa memiliki dimiliki, penerimaan, dan persahabatan. d. Kebutuhan Penghargaan, yaitu kebutuhan faktor-faktor penghargaan internal seperti harga diri, otonomi, dan keberhasilan; dan faktor-faktor penghargaan eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian. e. Kebutuhan Aktualisasi Diri, yaitu kebutuhan dorongan untuk menjadi seseorang yang berarti dan mampu berbuat sesuatu seperti pertumbuhan professional, pencapaian potensi tertentu, dan pencapaian kepuasan diri. Aktualisasi Diri Kebutuhan Penghargaan Kebutuhan Sosial Kebutuhan KeselamatanKeamanan Kebutuhan Fisiologis Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Menurut Maslow Universitas Sumatera Utara Menurut Maslow jika kebutuhan-kebutuhan sebelumnya telah terpuaskan secara substansial, kebutuhan berikutnya akan menjadi tuntutan yang dominan. Jadi, terhadap pencapaian kebutuhan-kebutuhan tersebut di atas individu yang bersangkutan bergerak secara hirarkis. Sejalan dengan berkembangnya dunia bisnis dan semakin berkembangnya kehidupan organisasi, maka teori klasik Maslow di atas semakin berkembang atau disempurnakan karena semakin berkembang dan bervariasi pula hirarki kebutuhan manusia yang pada awalnya hirarki kebutuhan tersebut diklasifikasikan atas dua tingkat kebutuhan, yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Clayton Alderfer, berusaha untuk mengadakan revisi terhadap teori Maslow, dia mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan manusia pada hakekatnya tidaklah berjenjang, tetapi menuntut pemuasan secara serentak. Misalnya manusia butuh makanan untuk mengatasi rasa laparnya, dan sekaligus juga butuh rasa aman dan bebas dari ancaman fisik dan kehilangan pekerjaan. Teori ini sering juga disebut dengan ERG Theory yang merupakan singkatan dari Existence E, yaitu kebutuhan makan dan materi lainnya termasuk gaji dan kebutuhan rasa aman, Relatedness R, yaitu kebutuhan akan hubungan yang harmonis dengan keluarga dan rekan sekerjanya, Growth G, yaitu keinginan seseorang untuk berkembang secara psikologis.

2.5.3 Tujuan Pemberian Motivasi