2.6 Kerangka Konseptual
Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima dosen sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada lembaga pendidikan. Pemberian kompensasi merupakan
salah satu pelaksanaan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai
pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Pemberian kompensasi kepada dosen harus mempunyai dasar yang logis dan rasional.
Kompensasi sangat penting bagi dosen sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan dosen itu sendiri.
Besar kecilnya kompensasi mempengaruhi prestasi kerjakinerja dosen, dan kepuasan kerja dosen. Setiap dosen dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya dapat merasa
puas atau tidak puas, tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Bila seseorang tidak puas atas apa yang mereka peroleh dalam perusahaan tempat dia
bekerja dapat menimbulkan kekecewaan, yang pada akhirnya berakibat kinerja dosen yang rendah. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar maka para dosen
akan memperoleh kepuasan kerja dan terdorong untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan. Apabila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau kurang tepat maka
prestasi dan kepuasan kerja dosen akan menurun. Pelatihan merupakan proses untuk meningkatkan kompetensi dosen yang
dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, baik untuk dosen baru maupun dosen lama. Hal ini senantiasa dilakukan lembaga pendidikan dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan para dosennya secara terus-menerus. Di samping itu, pelatihan juga dimaksudkan untuk membantu dosen dalam memahami
Universitas Sumatera Utara
suatu pengetahuan praktis yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas, terutama tugas-tugas yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan baru sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus dikuasai oleh dosen. Dalam pelaksanaannya, tujuan pelatihan harus dapat memenuhi kebutuhan yang
diinginkan oleh lembaga pendidikan serta dapat membentuk tingkah laku yang diharapkan serta kondisi-kondisi bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Tujuan yang
dinyatakan ini kemudian menjadi standar terhadap kinerja individu dan program yang dapat diukur. Dengan demikian, apabila kompetensi dosen sudah meningkat, tentu
saja berdampak pada peningkatan kinerja dosen itu sendiri. Motivasi adalah keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, guna mencapai suatu tujuan. Dengan kata lain, motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau
dorongan kerja. Motivasi pengajardosen berperan menumbuhkan gairah, rasa senang dan semangat mengajar, serta dapat menumbuhkan rasa memiliki sense of
belonging, yang pada akhirnya dapat meningkatkan partisipasi dan komunikasi serta rasa empati. Apabila pemberian motivasi dilakukan dengan baik, maka kinerja dosen
dan perguruan tinggi akan tercapai dan diharapkan dosen memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi terhadap tugas yang diberikan kepadanya, dan juga diharapkan
dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi perguruan tinggi. Dengan demikian maka motivasi didalam diri dosen merupakan faktor pendorong yang sangat penting
bagi tercapainya peningkatan kinerja dosen tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan teori tersebut, peneliti membuat kerangka konseptual yang dapat dibentuk seperti berikut:
Gambar 2.2: Kerangka konseptual
2.7 Hipotesis Penelitian