Antibiotika ulkus DM Antibiotika 1. Definisi

membaik Juwono Prayitno, 2003. Sebab-sebab kegagalan terapi antibiotika adalah mikroorganisme penyebab infeksi resisten terhadap antibiotika yang digunakan, salah diagnosis, pemilihan antibiotika benar tetapi dosis atau rute pemberiannya salah, antibiotika tidak dapat mencapai tempat infeksi, adanya timbunan pus yang harus dikeluarkan dengan pembedahan, adanya benda asing atau jaringan nekrotik yang harus disingkirkan, adanya infeksi sekunder, demam yang diakibatkan oleh penggunaan antibiotika, dan pasien tidak mematuhi pengobatan Juwono Prayitno, 2003.

3. Antibiotika ulkus DM

Pemberian antibiotika untuk penanganan infeksi agar lebih tepat dan efisien sebaiknya berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi yang lengkap dan ditunjang dengan suatu penelitian terkait dengan obat–obatan vaskular Misnadiarly, 2001. Antibiotika empirik biasanya diberikan sebagai permulaan terapi sambil menunggu hasil kultur dan sensitivitas tes. Terapi empirik juga diberikan apabila kultur dan sensitivitas tes tidak dilakukan. Penggolongan tingkat keparahan ulkus DM secara klinis berdasarkan diagnosis and treatment of diabetic foot infections disajikan dalam tabel berikut. Tabel I. Pembagian tingkat keparahan ulkus DM secara klinis Tingkat keparahan Keterangan Tidak terinfeksi Tidak ada tanda-tanda peradangan. Ringan Terjadi nanah, kemerahan, sakit, nyeri, dan panas atau hangat. Cellulitis ≤ 2 cm di luar ulkus. Sedang Cellulitis 2 cm, abses yang dalam, ganggren, melibatkan otot, tulang, atau tulang sendi. Berat Terjadi toksisitas sistemik atau ketidakstabilan metabolisme, demam, kekacauan atau kebingungan, takikardi, dan hiperglikemia. Lipsky, et al., 2004 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Terapi empirik berdasarkan kondisi klinis dan hasil laboratorium pasien yaitu lekosit, limfosit, monosit, dan neutropil nilainya melebihi normal. Terapi absolut diberikan berdasarkan kultur dan sensitivitas tes. Tabel II. Standar terapi antibiotika empirik pada pasien ulkus DM No. Kondisi klinis Pilihan antibiotika empirik 1. Ringan Oral : doksisiklin klindamisin sefaleksin trimetoprim–sulfametoksasol TMP–SMX amoksisilin amoksisilin–asam klavulanat levofloksasin Oral atau parenteral : TMP–SMX ampisilin–sulbaktam levofloksasin 2. Sedang Parenteral : sefoksitin seftriakson sefuroksim sefuroksim + metronidazol tikarsilin tikarsilin–asam klavulanat piperasilin piperasilin–tazobactam 3. Berat Parenteral : piperasilin–tazobactam levofloksasin + klindamisin siprofloksasin + klindamisin imipenem vankomisin seftazidim vankomisin + metronidazol seftazidim + metronidazol Lipsky, et al., 2004 Tabel III. Standar terapi antibiotika berdasarkan kuman penginfeksi Mikroorganisme Antibiotika pilihan pertama Antibiotika pilihan lain cefazolin vankomisin klindamisin Staphylococcus aureus nafcillin trimetoprim – sulfametoksasol kuinolon imipenem Enterobacter trimetoprim – sulfametoksasol gentamisin sefalosporin generasi satu atau dua Escherichia coli sefalosporin generasi ketiga gentamisin sefalosporin generasi satu atau dua gentamisin Klebsiella sp. sefalosporin generasi ketiga trimetoprim – sulfametoksasol sefalosporin generasi satu Proteus mirabilis ampisilin trimetoprim – sulfametoksasol penisilin antipseudomonas kuinolon penisilin antipseudomonas + aminoglikosida kuinolon + aminoglikosida penisilin antipseudomonas + kuinolon imipenem seftazidim imipenem + aminoglikosida seftazidim + aminoglikosida Pseudomonas aeruginosa seftazidim + kuinolon klindamisin Peptostreptococcus penisilin sefalosporin Guglielmo, 2001 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Drug Related Problems DRP

Dokumen yang terkait

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 5 127

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 18 117

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005.

0 1 108

Evaluasi pengobatan pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus/gangren di instalansi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli-Desember 2005.

2 6 161

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005.

0 1 101

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 20 96

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

0 0 99

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005 - USD Repository

0 0 106

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository

0 0 115

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus kaki diabetika di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2012 - USD Repository

0 1 69