Tabel VII. Golongan dan jenis obat darah pada pasien ulkus DM di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005
No. Golongan obat
Jenis obat Jumlah kasus Persentase
1. Anemia megaloblastik
asam folat 1
2,38
Asam folat diberikan pada pasien yang mengalami anemia megaloblastik disebabkan karena kekurangan vitamin B12 atau folat.
3. Obat kardiovaskular
Persentase golongan dan jenis obat kardiovaskular yang digunakan pasien disajikan dalam tabel VIII.
Tabel VIII. Golongan dan jenis obat kardiovaskular pada pasien ulkus DM di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005
No. Golongan obat
Jenis obat Jumlah kasus
Persentase
1. Antiaritmia
amiodaron hidroklorida 1
2,38 kaptopril
5 11,90
2. Penghambat enzim
pengubah angiotensin ACE
ramipril 7
16,67 3.
Antagonis reseptor angiotensin II
valsartan 2
4,76 4.
Antihipertensi yang bekerja sentral
klonidin hidroklorida 3
7,14 5.
Antiangina golongan nitrat
isosorbid dinitrat 2
4,76 amlodipin besilat
2 4,76
diltiazem hidroklorida 1
2,38 6.
Antiangina golongan antagonis kalsium
nifedipin 2
4,76 7.
Diuretika kuat furosemid
8 19,05
8. Antiplatelet
silostazol 13
30,95
9. Hemostatik dan
antifibrinolitik asam traneksamat
5 11,90
bezafibrat 1
2,38 10.
Obat penurun lipid kelompok klofibrat
fenofibrat 1
2,38 11.
Obat penurun lipid statin
atorvastatin 1
2,38 12.
Obat untuk syok dan hipotensi
dopamin hidroklorida 1
2,38 naftidrofuril oksalat
2 4,76
bensiklan 1
2,38 13.
Vasodilator perifer flunarisin
2 4,76
Obat kardiovaskular yang paling banyak digunakan oleh pasien adalah obat antitrombosit jenis obatnya adalah silostazol. Silostazol digunakan untuk
mengobati gejala iskemia seperti ulkus serta rasa sakit dan dingin pada ekstremitas yang disebabkan karena adanya penyumbatan arteri kronis
Anonim, 2005c. Obat tersebut tepat diberikan pada pasien ulkus DM.
4. Obat saluran napas
Obat saluran napas yang paling banyak digunakan pasien adalah antitusif dan ekspektoran. Antitusif digunakan untuk mengobati batuk kering dan
ekspektoran untuk mengobati batuk produktif yang dialami pasien. Persentase golongan dan jenis obat saluran napas yang diberikan pada pasien ulkus DM
disajikan dalam tabel IX.
Tabel IX. Golongan dan jenis obat saluran napas pada pasien ulkus DM di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005
No. Golongan obat
Jenis obat Jumlah kasus
Persentase
1. Antihistamin
non–sedatif loratadin
1 2,38
2. Antihistamin sedatif
feniramin maleat 1
2,38 3.
Mukolitik bromheksin
1 2,38
kodein fosfat 4
9,52 4.
Antitusif
dekstrometorfan 1
2,38
difenhidramin kombinasi
4 9,52
5. Ekspektoran
alkaloida opium dengan morphin
1 2,38
5. Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat yang paling banyak digunakan adalah gabapentin untuk mengobati kejang–kejang. Kejang dapat disebabkan oleh suhu tubuh yang
terlalu tinggi atau gangguan sistem saraf pusat yang dialami pasien. Persentase PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
golongan dan jenis obat sistem saraf pusat yang digunakan pasien ulkus DM disajikan dalam tabel X.
Tabel X. Golongan dan jenis obat sistem saraf pusat pada pasien ulkus DM di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005
No. Golongan obat
Jenis obat Jumlah kasus
Persentase
midazolam 1
2,38 1
Hipnotik estazolam
3 7,14
2. Ansiolitik
diazepam 1
2,38 dimenhidrinat
1 2,38
domperidon 4
9,52 3.
Obat untuk mual dan vertigo ondansetron
3 7,14
klobazam 1
2,38
gabapentin 7
16,67 4.
Antiepilepsi
pirasetam 1
2,38
5. Depresan saraf pusat