tulang, dan tulang sendi sehingga dapat mengakibatkan terjadinya nyeri otot, tulang, dan persendian. Persentase penyakit penyerta yang dialami pasien ulkus
DM disajikan dalam gambar 9.
30.95 23.81
7.14 4.76
2.38 0.00
5.00 10.00
15.00 20.00
25.00 30.00
35.00
Persentase penyakit penyerta
Nyeri otot dan sendi Demam
Pusing Mual - mual
Muntah - muntah Batuk kering
Batuk berdahak Radang mata
Anemia megaloblastik Hepatitis A
Kejang demam Celulitis
Pankreatitis Hematuria
Hepatopati Ensefalopati
Gambar 9. Persentase penyakit penyerta pasien ulkus DM di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005
B. Profil Pengobatan Pasien Ulkus Diabetes Mellitus
Tabel V berikut menyajikan profil pengobatan berdasarkan persentase kelas terapi obat yang diberikan pada pasien selama proses terapi.
Tabel V. Persentase kelas terapi obat pada pasien ulkus DM di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005
No. Kelas terapi obat
Jumlah kasus Persentase
1. Obat saluran cerna
17 40,48
2. Obat darah
1 2,38
3. Obat kardiovaskular
28 66,67
4. Obat saluran napas
10 23,81
5. Obat sistem saraf pusat
17 40,48
6. Infusi
35 83,33
7. Obat lain–lain
suplemen, metabolisme, vaksin, dan tetes mata 7
16,67 8.
Obat gizi 14
33,33 9.
Obat analgesik 35
83,33 10.
Obat otot skelet dan sendi 13
30,95 11.
Obat antidiabetik 38
90,48
12. Obat antiinfeksi
42 100
Kelas terapi obat yang paling banyak digunakan adalah obat antiinfeksi untuk mengobati infeksi yang terjadi pada ulkus DM. Pasien juga menerima
beberapa kelas terapi obat sesuai komplikasi dan penyakit penyerta yang dialaminya. Berikut akan disajikan beberapa golongan dan jenis obat dari tiap
kelas terapi yang diterima pasien.
1. Obat saluran cerna
Golongan dan jenis obat saluran cerna yang diberikan pada pasien disajikan dalam tabel VI.
Tabel VI. Golongan dan jenis obat saluran cerna pada pasien ulkus DM di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005
No. Golongan obat
Jenis obat Jumlah kasus
Persentase
1. Antasida
aluminium hidroksida, magnesium hidroksida,
dimetil polisiloksan 4
9,52 simetidin
1 2,38
2. Antagonis reseptor–
H2 ranitidin
8 19,05
3. Khelator dan senyawa
kompleks sukralfat
1 2,38
4. Penghambat pompa
proton omeprazol
1 2,38
5. Adsorben dan
pembentuk massa attapulgit
1 2,38
6. Antimotilitas
loperamid hidroklorida 2
4,76 bisakodil
5 11,90
7. Pencahar stimulan
natrium pikosulfat 1
2,38
8. Enzim pencernaan
pankreatin 10
23,81
Obat saluran cerna yang paling banyak digunakan adalah pankreatin. Penderita DM mengalami ketidakcukupan sekresi insulin atau tidak ada produksi
insulin sama sekali karena terjadi kerusakan pankreas. Pankreatin sangat dibutuhkan sebagai pengganti enzim pankreas.
2. Obat darah
Persentase golongan dan jenis obat darah disajikan dalam tabel VII. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel VII. Golongan dan jenis obat darah pada pasien ulkus DM di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005
No. Golongan obat
Jenis obat Jumlah kasus Persentase
1. Anemia megaloblastik
asam folat 1
2,38
Asam folat diberikan pada pasien yang mengalami anemia megaloblastik disebabkan karena kekurangan vitamin B12 atau folat.
3. Obat kardiovaskular
Persentase golongan dan jenis obat kardiovaskular yang digunakan pasien disajikan dalam tabel VIII.
Tabel VIII. Golongan dan jenis obat kardiovaskular pada pasien ulkus DM di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005
No. Golongan obat
Jenis obat Jumlah kasus
Persentase
1. Antiaritmia
amiodaron hidroklorida 1
2,38 kaptopril
5 11,90
2. Penghambat enzim
pengubah angiotensin ACE
ramipril 7
16,67 3.
Antagonis reseptor angiotensin II
valsartan 2
4,76 4.
Antihipertensi yang bekerja sentral
klonidin hidroklorida 3
7,14 5.
Antiangina golongan nitrat
isosorbid dinitrat 2
4,76 amlodipin besilat
2 4,76
diltiazem hidroklorida 1
2,38 6.
Antiangina golongan antagonis kalsium
nifedipin 2
4,76 7.
Diuretika kuat furosemid
8 19,05
8. Antiplatelet