Dampak terbentuknya Internalized Homophobia

63 yaitu, kebanyakan orang masih menganggap bahwa kaum ini tidak normal, tabu dan menjijikkan Blackwell, et al., 2004. Bona dan Dewi menginternalisasikan beberapa asumsi negatif mengenai orientasi seksualnya, yaitu kebanyakan orang menganggap lesbian tidak normal, tabu dan menjijikkan Blackwell, et al., 2004, serta lesbian dianggap berdosa Mulia, dalam Anggreni 2014. Kedua informan menginternalisasikan hal tersebut karena mereka merupakan orang beragama. Dalam Alkitab tertulis bahwa hawa harus berpasangan dengan adam. Kedua informan merasa telah melanggar ajaran agama. Bona menganggap bahwa dirinya salah, dan orientasi seksualnya merupakan pilihan gaya seks, namun ia merasa dilema karena kebanyakan orang menganggap lesbian sebagai penyakit. Bona merasa malu dan takut dalam menampilkan diri sebagai lesbian Plummer, dalam Rondahl 2005. Bona juga malas ke gereja dan tidak berani jalan bersama perempuan di depan umum. Sedangkan, Dewi menganggap bahwa dirinya salah dan berbeda Plummer, dalam Rondahl 2005. Dewi merasa bersalah dan malu. Dewi memiliki ketakutan yang sangat besar dan merasa tidak nyaman. Dewi juga malas ke gereja dan tidak bebas mengekspresikan diri sebagai lesbian. Persepsi dan stigma terkait homoseksual, serta penerimaan stereotip sosial homoseksualitas oleh masyarakat, menyebabkan homophobia semakin bertumbuh dalam pikiran seorang homoseksual Herek et al., dalam Mariani 2013. Fenomena ini disebut sebagai internalized homophobia. Internalized homophobia adalah penerimaan asumsi negatif tentang homoseksual yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 kemudian diinternalisasikan ke dalam kognitif, afektif dan tingkah laku Innahala; Richmond McKenna; Taylor dalam Rondahl, 2005. Ketidaktahuan dan kekurangtahuan masyarakat ditambah dengan stigma negatif serta resistensi moral dari norma dan agama membuat keberadaan kaum homoseksual semakin sulit Kornblum, dalam Rahardjo 2007. Penelitian menunjukkan bahwa internalized homophobia memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan Allen Oleson; Herek, et al., Meyer Dean; Rowen Malcolm, dalam Frost Meyer, 2009. Terkait hal ini, internalized homophobia memberikan beberapa dampak pada Bona, seperti sangat menutup diri, selektif dalam bergaul, harus menyembunyikan orientasi seksualnya, takut keramaian, takut ke gereja, tersiksa, serta bertanya-tanya dan memikirkan mengenai benar atau salah orientasi seksualnya. Internalized homophobia juga memberikan beberapa dampak negatif pada Dewi, seperti merasa serba salah, takut dan malu untuk mengekspresikan sebagai lesbian, merasa berdosa, tekanan batin, kurang percaya diri, jarang ke gereja, serta bertanya-tanya dan memikirkan mengenai wajar atau tidak orientasi seksualnya. Penelitian menunjukkan bahwa internalized homophobia memiliki dampak negatif, seperti adanya perasaan takut, dan penyembunyian orientasi seksual seseorang dalam upaya untuk mengatasi stigma atau anggapan negatif Meyer, 2003a. Meyer 2003a mendefinisikan stres pada kelompok minoritas berlangsung secara terus menerus dalam diri seseorang. Studi lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 juga memaparkan beberapa dampak negatif dari internalized homophobia, seperti kecemasan dan rasa malu yang melekat pada diri lesbian, gay dan biseksual sehingga mereka tidak berani menunjukkan orientasi seksualnya secara terang-terangan Coleman, et al., dalam Frost Meyer, 2009. 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kedua informan merupakan orang dengan gangguan identitas gender. Mereka tumbuh dewasa secara fisik sebagai orang normal, tetapi tanpa bantuan professional, mereka menunjukkan diri sebagai homoseksual, yaitu menjadi seorang lesbian. Kaum homoseksual merupakan kaum minoritas. Kebanyakan orang masih memberikan penolakan dan diskriminasi kepada mereka. Salah satu bentuk diskriminasi dan penolakan pada kaum lesbian yaitu pemberian stigma dan asumsi negatif. Kedua informan menginternalisasikan beberapa asumsi negatif terkait orientasi seksualnya kedalam kognitif, afektif dan tingkah laku, yaitu kebanyakan orang menganggap lesbian berdosa, tidak normal, tabu dan menjijikkan. Kedua informan menganggap dirinya salah. Mereka juga merasa malu dan takut, malas ke gereja dan tidak bebas mengekspresikan diri sebagai lesbian. Internalized Homophobia memberikan beberapa dampak yang negatif kepada kedua informan, seperti sangat menutup diri, tersiksa, stress, tekanan batin, serta bertanya-tanya dan memikirkan mengenai wajar atau tidakbenar atau salah orientasi seksualnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

5.2 Kelemahan Penelitian

a. Pemilihan informan yang usianya kurang beragam informan penelitian berusia 29 dan 20 tahun. b. Peneliti hanya menggunakan lesbian dengan jenis butchi sebagai informan penelitian. c. Jumlah informan penelitian hanya dua orang.

5.3 Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutkan disarankan untuk memilih informan dengan usia yang lebih beragam. Peneliti menyarankan agar informan penelitian lebih dari dua orang. Peneliti selanjutnya juga perlu meneliti internalized homophobia bukan hanya kepada lesbian, tetapi kepada gay dan biseksual. Peneliti juga menyarankan agar tetap menggunakan metode penelitian kualitatif karena metode ini tepat untuk menggali dan mengeksplor isu yang sensitif.

2. Bagi informan penelitian

Penelitian menemukan internalized homophobia memberikan banyak dampak negatif bagi lesbian, seperti terhambat dalam menemukan dan membangun identitas yang positif. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan memberikan gambaran dan kesadaran kepada lesbian agar lebih peduli dengan dampak negatif dari internalized homophobia, sehingga bisa mengatasinya dan membantu menemukan serta membangun