Isi Pikiran Masyarakat Homophobia

20 Montano 2012 , dan bunuh diri Rofes, dalam Flebus Montano 2012. Meyer 2003a mengemukakan bahwa internalized homophobia mempengaruhi dan menghambat kehidupan kaum homoseksual. Internalized homophobia menyebabkan kaum homoseksual terus menerus hidup dalam perasaan malu, takut, stress dan kecemasan. Penelitian lain menemukan bahwa lesbian yang memiliki anak, mengalami lebih banyak diskriminasi karena orientasi seksualnya dan status mereka sebagai ibu Gatrell, dalam DeMino, Appleby Fisk, 2007. Penelitian lain juga menemukan bahwa anak-anak dari lesbian mendapatkan lebih banyak stigma daripada ibunya. Studi menunjukkan bahwa terdapat 18 dari anak-anak mengalami beberapa bentuk stigma oleh guru atau teman sebaya Gatrell, dalam DeMino, dkk., 2007. Lesbian yang berstatus sebagai ibu mengalami tingkat internalized homophobia yang lebih tinggi karena mereka khawatir terhadap anaknya yang juga mendapatkan stigma sosial Anderson Mavis; Fassinger; Waldner Magruder, dalam DeMino, dkk., 2007.

2.4 Kerangka Berpikir

Identitas gender adalah keyakinan diri sebagai laki-laki atau perempuan, yang tertanam sejak awal masa kanak-kanak Davison, dkk., 21 2006. Pada kondisi normal, identitas gender akan sesuai dengan anatomi gender. Ketidaksesuaian antara identitas gender dan anatomi gender menyebabkan gangguan identitas gender Kompasiana, 2015. Sebagian besar anak yang mengalami gangguan identitas gender tumbuh dewasa sebagai orang normal, tetapi tanpa bantuan professional Zucker, dalam Davison, dkk., 2006 mereka menunjukkan diri sebagai lesbian, gay, biseksual dan transgender Coates Person; Green; dalam Davison, dkk., 2006. Kaum homoseksual merupakan kaum minoritas, serta kebanyakan orang masih memberikan penolakan dan diskriminasi kepada mereka. Penolakan dan diskriminasi membuat kaum homoseksual tertutup dan memilih untuk menjauhi masyarakat. Kaum homoseksual yang berada dalam lingkungan yang kurang bersahabat menyebabkan stress dan depresi. Persepsi dan stigma tentang homoseksual serta penerimaan stereotip sosial oleh masyarakat, menyebabkan kaum homoseksual menginternalisasikan ke dalam kognitif, afektif dan tingkah laku Herek et al, dalam Mariani, 2013. Fenomena ini disebut sebagai internalized homophobia. Terkait hal ini, apabila semua orang memandang bahwa kaum homoseksual salah, lama kelamaan tentu mereka berpikir, „jangan-jangan memang saya ini salah, saya ini buruk, maka saya pantas untuk mendapatkan perlakukan yang buruk ‟. Kebanyakan kaum lesbian maupun gay mengalami hal tersebut. Berdasarkan pernyataan tersebut, terlihat bahwa ketika kaum lesbian menginternalisasikan asumsi negatif terkait orientasi seksualnya kedalam kognitif, afektif dan tingkah laku, memberikan banyak dampak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI