41
anaknya pernah mendapatkan stigma dan anggapan negatif tentang dirinya.
“Terkadang hanya di hati kecil saya berkata aduuh Tuhan maafkan saya, saya tau saya salah. Saya tidak tau kapan bisa
berubah tapi saya juga tidak bisa kehilangan Merlin B, W1, 25- 07-2015, 630-634. Saya tidak bisa. Saya juga ada rasa bersalah
dengan anak-anak saya, mau sampai kapan saya begini, mereka semakin hari makin besar. Saya bisa kehilangan Merlin. Saya
juga minta maaf kepada anak-anak saya B, W1, 25-07-2015, 307-311 634-635. Kalo saya merasa bersalah karena saya
sudah ada anak. Nah anak-anak tentunya makin hari makin besar, makin mengerti. saat itu saya juga dengar apa yang
dibicarakan sehingga saya langsung merasa bersalah B, W2, 07- 09-2015, 679-681 710-712. Saya pikiran. Rasa bersalah
dengan orangtuanya Merlin yang sudah terlanjur baik dengan saya. Orangtuanya sudah baik dengan saya tapi malah saya buat
begini. Kalo ketahuan saya harus bagaimana. Saya merasa bersalah, kalo mereka tau kami begini, sikap saya harus seperti
apa B, W1, 25-07-2015, 487-489, 495-499. Nah saya juga merasa bersalah dengan orangtuanya Merlin karena mereka
sudah terlanjur baik dengan saya B, W2, 07-09-2015, 712-
715”.
c. Terbentuknya Internalized Homophobia
Anggapan negatif mengenai lesbian
Bona menceritakan bahwa kebanyakan masyarakat di Kupang menganggap bahwa kaum lesbian adalah orang-orang yang
menjijikkan, tidak normal, sampah dan orang tidak waras. Lesbian juga dianggap menyimpang. Selain itu, masyarakat di Kupang sangat
terpaku terhadap ajaran agama, sehingga kebanyakan masyarakat belum menerima kaum homoseksual, dan menganggap bahwa kaum
homoseksual itu melanggar ajaran dalam Alkitab. Berikut ungkapan
Bona;
42
Iya kebanyakan orang jijik B, W1, 25-07-2015, 342. Kebanyakan orang masih menganggap kalo hubungan sesama
jenis itu sangat melanggar alkitab B, W2, 07-09-2015, 721- 724 Iya omong bilang mereka ini lesbian, menyimpang B, W3,
21-10-2015, 1183-1184. Orang gila, sampah B, W2. 07-09- 2015, 941. Mereka tidak normal, jijik karena perempuan suka
dengan perempuan B, W3, 21-10-2015, 1186-1187. Bona menuturkan bahwa kebanyakan masyarakat menganggap
pasangan sesama jenis itu melanggar agama, melanggar perintah Tuhan, dan telah bersalah terhadap Tuhan. Bona merupakan orang
beragama, dan ia membenarkan ajaran dalam Alkitab bahwa adam diciptakan dengan hawa, dan hawa harus mendampingi adam.
Menurut Bona, yang disebut pasangan adalah perempuan dan laki- laki, bukan perempuan dengan perempuan.
“Jadi mereka anggap kalo perempuan dengan perempuan itu sudah melanggar agama, melanggar perintah Tuhan, sudah
bersalah dengan Tuhan makanya mereka tidak terima. Kalau misalkan ada di alkitab tidak tertulis kalau perempuan harus
dengan pasangannya laki-laki, saya rasa lesbian bukan hanya diterima di kota Kupang saja, dimanapun pasti orang terima
lesbian B, W2, 07-09-2015, 946-955. pemikiran no.5. Inikan dilarang agama, nah saya juga orang beragama, memang di
alkitab, saya kan agama Kristen. Di alkitab itu kan bilang kalo adan diciptakan dengan hawa, dan hawa harus dengan
mendampingi adam. Saya membenarkan juga, karena memang di alkitab, tidak ada tulis begitu, adam harus dengan hawa B,
W3, 21-10-2015, 1257-1262 1325-1327. Dalam kitab suci kan pasangan tu kan, perempuan harus berpasangan dengan
laki-laki dan laki-laki juga harus berpasangan dengan perempuan. Nah makanya kebanyakan kalo perempuan dengan
perempuan hidup bersama, pasti sudah salah. Atau laki-laki dengan laki-laki hidup sama-sama salah karena dalam kitab
suci tidak pernah tertulis kalo perempuan berpasangan dengan perempuan B, W2, 07-09-2015, 736-
746”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI