34
baju dengan ukuran besar, dan gaya rambut yang pendek. Bona mengatakan bahwa ia sangat menyayangi pasangannya. Akan tetapi,
Bona takut menampilkan hubungan dengan pasangannya di depan umum karena Bona berada di lingkungan yang masih menolak kaum
lesbian. Bona memandang dirinya mendekati laki-laki daripada perempuan.
Artinya Bona merasa bahwa dirinya mirip dengan laki-laki, walaupun secara biologis, Bona mengetahui bahwa jenis kelaminnya perempuan,
namun dalam menjalani kehidupan sehari-sehari dari kecil hingga saat ini, Bona lebih nyaman berperan sebagai seorang laki-laki daripada
perempuan. Secara fisik, Bona mirip seperti laki-laki, dan dalam menjalin hubungan dengan sesama jenis, Bona cenderung berperan
sebagai laki-laki.
4.2.2 Informan Kedua
Informan kedua adalah seorang lesbian yang bernama Dewi. Dewi berusia 20 tahun, dan merupakan anak ke-4 dari lima bersaudara. Dewi
memiliki dua saudara perempuan dan tiga saudara laki-laki. Dewi berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dewi melanjutkan
pendidikan hingga jenjang SMA. Dewi menyadari bahwa ia menyukai sesama jenis sejak duduk di bangku SMA. Sekolahnya merupakan
sekolah khusus perempuan, dan Bona tinggal di asrama, sehingga Dewi lebih banyak berinteraksi dengan perempuan dan jarang bertemu
dengan lawan jenis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Saat itu, Dewi tertarik dengan seorang perempuan, yang merupakan kakak kelasnya. Dewi tertarik dengan perempuan tersebut
karena perhatian yang berlebihan dari perempuan itu. Dewi melakukan pendekatan dengan perempuan itu. Dewi berpacaran dengan perempuan
itu setelah beberapa pendekatan. Dewi menjalin hubungan yang sangat tertutup karena adanya peraturan di sekolah yang sangat ketat yang
membuatnya merasa takut apabila orang mengetahui hubungan mereka. Akan tetapi, akhirnya Dewi tertangkap basah sedang mandi bersama
pasangannya. Dewi bergaya seperti laki-laki sejak kecil. Dewi lebih banyak
bermain dengan laki-laki. Dewi tidak pernah menyentuh dan mengenakan pakaian perempuan yang dibeli oleh ibunya, karena ia
tidak menyukai barang-barang yang berkaitan dengan perempuan. Penampilan Dewi masih seperti laki-laki, yaitu bagian dadanya rata,
sering mengenakan baju dengan ukuran besar, dan gaya rambut yang pendek. Dewi juga memiliki cara berjalan yang sama seperti laki-laki.
Dewi menolak bahwa dirinya menyukai sesama jenis saat duduk di bangku SMA. Namun, seiring berjalannya waktu, ia bisa menerima
mengenai dirinya yang lesbian. Dewi memiliki ketakutan yang besar terhadap diskriminasi dan penolakan, sehingga Dewi belum pernah
menampilkan dirinya sebagai lesbian. Dewi juga mengalami trauma karena ia pernah menyaksikan secara langsung teman sesama