Informan Kedua PROFIL INFORMAN
39
bully dari orang disekitarnya. Bona juga biasanya memikirkan mengenai orientasi seksualnya, yang membuatnya sulit tidur dan kurang
napsu makan, serta ia merasa tidak mampu berbuat apa-apa. “Iya kadang-kadang juga orang-orang suka ngejekin Ichal,
kadang- kadang panggil saya „meme..meme‟. Saya bilang ini pasti
orang sudah bully Ichal karena saya B, W1, 25-07-2015, 326- 330. Jadi ada tetangga yang panggil dia trus bilang kalo mama
kamu tuh tomboy B, W2, 07-09-2015, 708-709. Saya pikiran, biasa kalo malam-malam mau tidur, saya tidak bisa tidur, saya
juga tidak makan. Saya pikiran. Ya itu pikiran, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa tidur juga B, W1, 25-07-2015, 485-487
627-
628”. Bona juga memutuskan untuk tidak ingin terlalu dekat dengan
anak pertamanya, karena anaknya akan mengetahui mengenai orientasi seksual Bona apabila melihat gaya hidup dan sikap Bona. Tentu
anaknya merasa sakit hati, jika mengetahui dirinya lesbian. Oleh sebab itu, Bona memilih untuk menitipkan anaknya ke keluarganya. Bona
melakukan hal tersebut karena menurut pengalamannya, teman-teman sesama lesbian yang mendidik anaknya sendiri mengakibatkan anak
mereka bertumbuh menjadi anak yang memiliki perilaku negatif. Berikut adalah ungkapan Bona;
“Tidak saya juga tidak mau juga karena dia sudah besar, sudah mengerti, saya tidak mau dia terlalu sering dekat-dekat dengan
saya, pasti ketika dia lihat sikapnya saya pasti dia sakit hati juga, saya tidak mau. Apalagi dia perempuan B, W2, 07-09-2015,
1060-1065. Karena sudah lihat yang sebelum-sebelumnya ada teman-teman saya yang juga punya anak dan mereka didik
sendiri. Kadang baik juga mereka didik sendiri, mereka tidak mau berjauhan dengan anaknya. Tapi malah anak mereka
jadinya rusak. Kebanyakan rusak menjadi anak-anak yang tidak baik. Yang saya temui teman-teman saya seperti lesbian dan
pekerja seks. Kebanyakan anak mereka kadang-kadang makin cerdik. Jadi saya titip anak saya disana, saya tidak mau anak
40
saya jadi kayak begini, kayak saya ini, saya tidak mau B, W2, 07-09-2015, 1068-
1082”. Bona memperoleh reaksi negatif dari orang-orang di sekitarnya
karena penampilannya seperti laki-laki, dan orang-orang di sekitarnya juga membicarakan Bona. Berikut adalah ungkapan Bona;
“Karena biasanya kalo saya lagi dijalan, orang pasti melihat saya dengan tatapan yang bagaimana begitu karena gaya saya
yang sedikit tomboy jadi mereka suka mengatakan bahwa ihh ini ni lesbian B, W3, 21-10-2015, 1141-1145. Kalo di lingkungan
tempat tinggal, pasti orang bicarakan sayalah kayak bisik-bisik begitu kalo liat saya. Saya terganggu sekali dengan hal tersebut
B, W2,07-09-2015, 753-
756”. Bona juga mendapatkan sindiran dari keluarga dan orang-orang di
sekitarnya, sehingga ia merasa sakit hati. Berikut ungkapan Bona; “Dengan gaya saya yang tomboy trus jalan dengan perempuan
juga pasti dibicarakan sama mereka. Pernah, malahan sering. Kalo saya lagi jalan dengan perempuan, dengan gaya saya yang
sedikit laki-laki pasti orang akan omong seperti itu. Di angkot atau di jalan pasti diomongin orang B, W3, 21-10-2105, 1146-
1148 1165-1169. Sesama ibu-ibu biasa liat kalo saya lagi bersama Merlin, mereka sindir saya katanya hey suami, sayang,
bapak, dan lain-lain B, W2. 25-07-2015, 799-803. Padahal itu sesama ibu-ibu, bisanya bilang kayak begitu B, W2. 25-07-2015,
799-
803”. Bona merasa bersalah kepada Tuhan, anak-anaknya dan orangtua
pasangannya. Bona memohon maaf kepada Tuhan karena ia merasa telah berbuat salah. Bona tidak bisa jika harus kehilangan pasangan
sesama jenisnya. Bona juga memikirkan sampai kapan ia seperti ini, anak-anaknya semakin hari semakin bertumbuh dan semakin mengerti.
Selain itu, Bona merasa bersalah terhadap anaknya karena anak- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
anaknya pernah mendapatkan stigma dan anggapan negatif tentang dirinya.
“Terkadang hanya di hati kecil saya berkata aduuh Tuhan maafkan saya, saya tau saya salah. Saya tidak tau kapan bisa
berubah tapi saya juga tidak bisa kehilangan Merlin B, W1, 25- 07-2015, 630-634. Saya tidak bisa. Saya juga ada rasa bersalah
dengan anak-anak saya, mau sampai kapan saya begini, mereka semakin hari makin besar. Saya bisa kehilangan Merlin. Saya
juga minta maaf kepada anak-anak saya B, W1, 25-07-2015, 307-311 634-635. Kalo saya merasa bersalah karena saya
sudah ada anak. Nah anak-anak tentunya makin hari makin besar, makin mengerti. saat itu saya juga dengar apa yang
dibicarakan sehingga saya langsung merasa bersalah B, W2, 07- 09-2015, 679-681 710-712. Saya pikiran. Rasa bersalah
dengan orangtuanya Merlin yang sudah terlanjur baik dengan saya. Orangtuanya sudah baik dengan saya tapi malah saya buat
begini. Kalo ketahuan saya harus bagaimana. Saya merasa bersalah, kalo mereka tau kami begini, sikap saya harus seperti
apa B, W1, 25-07-2015, 487-489, 495-499. Nah saya juga merasa bersalah dengan orangtuanya Merlin karena mereka
sudah terlanjur baik dengan saya B, W2, 07-09-2015, 712-
715”.