4.2.2 Pengujian Hipotesis
4.2.2.1 Goodness Of fit Inner Model Uji Model Struktural
Pengujian terhadap model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen dan diukur dengan melihat Q-Square
predictive relevance untuk mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square lebih besar 0 nol
menunjukkan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance. Pengujian inner model dapat dilihat dari nilai R-square pada persamaan antar variabel
laten pada table dibawah ini:
Tabel 4.11 : Goodness Of Fit
R-square MB
PB LB
PBM 0.690
Sumber : Lampiran 9
Nilai Q
2
= 1 – 1-0,690 = 0,690 sehingga dapat disimpulkan bahwa
model cukup baik, yaitu minat belajar, perilaku belajar dan lingkungan belajar mampu menjelaskan tingkat prestasi belajar mahasiswa sebesar 69.
Sedangkan sisanya sebesar 31 dijelaskan oleh variabel lain selain minat belajar, perilaku belajar dan lingkungan belajar yang belum masuk kedalam
model atau error.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.2.2 Uji Inner Weight
Model hubungan antara dukungan minat belajar, perilaku belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa untuk mengetahui
koefisien path dapat dilihat dari result inner weight yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.12 : Result For Inner Weight original
sample estimate
mean of subsamples
Standard deviation
T-Statistic
MB - PBM 0.249
0.250 0.145
1.715
PB - PBM 0.538
0.511 0.185
2.916
LB - PBM
0.115 0.158
0.128 0.893
Sumber : Lampiran 10
- Minat Belajar tidak berpengaruh terhadap Prestasi Belajar dengan koefisien sebesar 0,249, dimana nilai T-Statistic = 1,715 lebih kecil dari
nilai Z α = 0,05 5 = 1,96. - Perilaku Belajar berpengaruh terhadap Prestasi Belajar dengan koefisien
sebesar 0,538, dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 2,916 lebih besar dari nilai Z α = 0,05 5 = 1,96, maka signifikan Positif.
- Lingkungan Belajar tidak berpengaruh terhadap Prestasi Belajar dengan koefisien sebesar 0.115dimana nilai T-Statistic = 0.893 lebih kecil dari
nilai Z α = 0,05 5 = 1,96.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.3 Pembahasan
Penelitian ini menguji tentang pengaruh minat belajar, perilaku belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa akuntansi angkatan 2010
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Penelitian ini membuktikan secara empiris bahwa minat belajar dan lingkungan belajar tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar, perilaku belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Minat pada dasarnya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar. Minat akan menimbulkan kesenangan dalam belajar sehingga
mendongkrak prestasi belajar siswa. Menurut pendapat Hamalik 1990:118 “Kurangnya minat menyebabkan kurangnya perhatian dalam usaha belajar,
sehingga menghambat studinya”. Dalam penelitian ini, Minat Belajar tidak mempunyai kontribusi terhadap
Prestasi Belajar. Hal ini dikarenakan mahasiswa yang kurang mempunyai rasa ketertarikan dalam bidang akuntansi karena mahasiswa masuk ke jurusan
akuntansi bukanlah keinginan dari dirinya sendiri melainkan adanya dorongan dari orang tua serta adanya pemikiran bahwa lulusan akuntansi sangat dibutuhkan
didalam dunia kerja sehingga nantinya sangatlah mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapan.
Sehingga diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan minat belajarnya dalam bidang akuntansi agar mahasiswa dapat mencapai prestasi belajar yang
sesuai dengan harapan. Karena kegiatan yang didasari oleh minat, akan membuat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.