Macam – Macam Lingkungan Belajar

28 Tirtarahardja dan La Sulo 1994:168 dalam Partono dan Tri Madalah latar tempat berlangsungnya pendidikan. Berdasarkan pengertian dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut.

2.2.4.2 Macam – Macam Lingkungan Belajar

Lingkungan Belajar penting pengaruhnya terhadap berhasilnya belajar. Lingkungan belajar yang kondusif diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar. Hutabarat E.P 1995: 203 membagi lingkungan belajar menjadi: 1 Lingkungan belajar fisik adalah segala sesuatu yang terdapat di tempat kita belajar, seperti penerangan, kursi kerja, dan ruangan tempat belajar. 2 Lingkungan sosial yang memerlukan kehadiran teman suatu program studi dan orang lain yang mendorong atau menghambat mahasiswa untuk belajar serta suasana yang ada. Lingkungan sosial terdiri dari: a. Lingkungan Keluarga Pengertian lingkungan keluarga berasal dari dua kata, yaitu lingkungan dan keluarga. J. P. Chaplin Syamsu Yusuf, 2000 mengemukakan bahwa “lingkungan merupakan keseluruhan aspek atau fenomena fisik atau sosial yang mempengaruhi perkembangan individu. Sementara, Joe Kathena Syamsu Yusuf, 2000 mengemukakan bahwa “lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan sosial budaya”. Lingkungan ini merupakan sumber seluruh informasi yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 diterima individu melalui alat inderanya yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran dan rasa. Lingkungan yang mempengaruhi perkembangan individu yaitu lingkungan keluarga, sekolah, kelompok sebaya peer group, dan masyarakat. Lingkungan pertama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan individu adalah lingkungan keluarga. Sudardja Adiwikarya, Sigelman dan Shaffer Syamsu Yusuf, 2000 berpendapat bahwa “keluarga merupakan unit terkecil yang bersifat universal, artinya terdapat pada setiap masyarakat di dunia universe atau suatu sistem sosial yang terpancang terbentuk dalam sistem sosial yang lebih besar”. Hal tersebut hampir senada dengan pendapat Vebrianto Sadjaah, 2002 yang mengemukakan bahwa “keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat memiliki nuclear family maupun extended family, yang secara nyata mendidik kepribadian seseorang dan mewariskan nilai-nilai budaya melalui interaksi sesame anggota dalam mencapai tujuan”. Sedangkan F. J. Brown Syamsu Yusuf, 2000 mengemukakan bahwa “ditinjau dari sudut sosiologis, keluarga dapat diartikan menjadi dua macam, yaitu: 1. Dalam arti luas, keluarga meliputi semua pihak yang ada hubungan darah atau keturunan yang dapat dibandingkan dengan klan atau marga 2. Dalam arti sempit keluarga meliputi orang tua dan anak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 30 Dari semua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan unit terkecil yang terdapat dalam masyarakat di dunia yang memiliki peranan penting dalam upaya mendidik seorang anak serta memiliki keluarga batih nuclear family maupun keluarga luas extended family yang ditandai dengan adanya hubungan darah atau satu garis keturunan. Keluarga batih adalah keluarga terkecil yang terdiri atas ayah, ibu dan anak, sedangkan keluarga luas adalah keluarga yang terdiri atas beberapa keluarga batih. Lingkungan keluarga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kehidupan sehari-hari seseorang karena sejatinya keluarga merupakan orang terdekat yang sehari-hari nya berada disekitar orang tersebut. Keluarga merupakan tempat dimana kita bisa menceritakan segala sesuatunya apa yang sedang kita alami. Keluarga terkadang dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan karena dengan keluargalah orang yang terdekat dengan kita, mereka mengetahui apa yang terbaik untuk kita, begitu juga dalam hal pengambilan keputusan dalam dunia pendidikan. Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati, orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Pendidikan keluarga disebut pendidikan utama karena di dalam lingkungan ini segenap potensi yang dimiliki manusia terbentuk dan sebagian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 31 dikembangkan. Bahkan ada beberapa potensi yang telah berkembang dalam pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga dapat dibedakan menjadi dua yakni: 1. Pendidikan prenatal pendidikan sebelum lahir Merupakan pendidikan yang berlangsung selama anak belum lahir atau masih dalam kandungan. Pendidikan prenatal lebih dipengaruhi kepada kebudayaan lingkungan setempat. 2. Pendidikan postnatal pendidikan setelah lahir Merupakan pendidikan manusia dalam lingkungan keluarga dimulai dari manusia lahir hingga akhir hayatnya. Segala macam ilmu kehidupan yang diperoleh dari keluarga merupakan hasil dari proses pendidikan keluarga postnatal. Sama seperti pendidikan prenatal yang tujuannya adalah menjamin manusia lahir ke dunia, pendidikan postnatal ditujukan sebagai jaminan agar manusia dapat menjadi manusia yang baik dan tidak mengalami kesulitan berarti selama proses manusia hidup. Bagaimana manusia bersikap tentang segala macam lingkungannya di luar lingkungan keluarga sangat tergantung pada bagaimana proses pendidikan keluarga berlangsung. Dalam dunia modern seperti sekarang, bagaimana pendidikan keluarga berlangsung tidak sepenuhnya tergantung pada orang tua namun bisa juga dipengaruhi oleh orang lain yang notabene bukan bagian dari keluarga. Ini bisa terjadi karena Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 32 kesibukan orangtua maka orangtua lebih cenderung untuk menyewa orang lain untuk merawat mengasuh anaknya. Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat manusia. Lingkungan sekolah sebagai bekal skil dan ilmu pengetahuan, sedangkan lingkungan masayarakat merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh di keluarga dan sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan diri. Melihat hal diatas maka sudah selayaknya terdapat koordinasi antar lingkungan sehingga terjadi keselarasan dan keserasian dalam menjadikan manusia yang berpendidikan dan berkepribadian unggul. b. Lingkungan Kampus Menurut Hamalik O 2001, bahwa hambatan terdapat kemajuan seorang siswa tidak hanya bersumber dari lingkungan itu sendiri, melainkan kemungkinan besar dari lingkungan kampus. Penyebabnya dikarenakan cara memberikan bahan pelajaran, kurangnya bahan pelajaran, alat – alat praktek, bahan pelajaran yang tidak sesuai, guru tidak menguasai bahan pelajaran yang akan diberikan, dan tidak ada saling menghargai serta menghormati antara siswa dengan guru hambatan bagi kemajuan dalam kegiatan belajar, dan dengan sendirinya menjadi tanggung jawab kampus untuk memperbaikinya. Menurut Slameto 2003 bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan belajar siswa ini mencakup metode mengajar yang tidak optimal, relasi guru dengan siswa, siswa dengan siswa, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 33 kedisiplinan dalam belajar, kualitas belajar siswa, penguasaan yang baik dan metode belajar siswa tersebut. Tul us Tu’u 2004:1 menyatakan lingkungan kampus dipahami sebagai lembaga pendidikan formal, dimana di tempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik. Sedangkan menurut Gerakan Disiplin Nasional GDN lingkungan kampus diartikan sebagai lingkungan dimana para mahasiswa dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib kampus dan nilai- nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya Tulus Tu’u, 2004:11. Berdasarkan 2 dua definisi tentang lingkungan kampus tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kampus adalah lingkungan dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung yang para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi. c. Lingkungan Masyarakat Ada dua istilah yang sangat erat kaitannya tetapi berbeda secara gradual ialah “alam sekitar” dan “lingkungan”. Alam sekitar mencakup segala hal yang ada di sekitar kita, baik yang jauh maupun yang dekat letaknya, baik dari masa silam maupun yang akan datang tidak terikat pada dimensi waktu dan tempat. Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna danatau pengaruh tertentu kepada individu. Lingkungan ini mengitari sejak manusia dilahirkan sampai dengan meninggalnya. Antara lingkungan dengan manusia ada pengaruh yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 34 timbal balik. Artinya lingkungan mempengaruhi manusia dan sebaliknya manusia juga mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Henry E Garret mengemukakan, “Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri individu. Di samping itu lingkungan juga difungsikan sebagai sumber pengajaran atau sumber belajar”. Sedangkan istilah masyarakat dalam istilah bahasa Inggris disebut society, dalam bahasa Arab disebut musyarakah artinya bersama-sama kemudian berubah menjadi masyarakat, yang artinya berkumpul bersama, hidup bersama dengan saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Istilah sosiologinya di sebut berinteraksi. Masyarakat suatu sistem sosial atau kesatuan hidup yang mempunyai banyak faktor dalam pembentukannya, sehingga banyak definisi masyarakat yang dikemukakan oleh Hartono sebagai berikut: 1. Linton seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia, yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama , sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. 2. M.J. Haeskovitas menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan yang mengikuti satu cara hidup tertentu. 3. Gilin mengatakan, bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 35 4. S.R. Steimentz memberikan batasan tentang masyarakat sebagai kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokan- pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan erat dan teratur. 5. Lebih terperinci dikemukakan oleh Mac Iver, bahwa masyarakat adalah satu sistem dari cara kerja dan prosedur, dari otoritas dan saling bantu membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian- pembagian sosial lain, sistem dari pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks yang selalu berubah atau jaringan- jaringan dari relasi sosial. Dari definisi-definisi tersebut dapat dideskripsikan ciri-ciri masyarakat sebagai berikut: 1. Manusia hidup bersama. 2. Bergaul dalam jangka waktu yang lama. 3. Setiap anggotanya menyadari dirinya sebagai satu kesatuan. 4. Bersama-sama membangun suatu kebudayaan yang menjadi pedoman dalam hidup bersama. Jadi, lingkungan masyarakat adalah tempat terjadinya sebuah interaksi suatu sistem dalam menghasilkan sebuah kebudayaan yang terikat oleh norma- norma dan adat istiadat yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 36

2.2.4.3 Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN CARA BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PROGRAM Pengaruh Minat Belajar Dan Cara Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010/2011 Universitas

0 0 16

PENGARUH MOTIVASI, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 5 100

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2010 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

3 7 85

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 97

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus : Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur).

0 2 117

PENGARUH PERILAKU BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBAGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 95

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, GAYA BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

2 6 127

PENGARUH PERILAKU BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBAGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 1 21

PENGARUH MINAT BELAJAR, PERILAKU BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 23

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2010 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 20