83
3. Keterampilan
Cara orang tua memberikan informasi mengenai seks adalah kebanyakan dari mereka akan menunggu anak untuk bertanya mengenai seks, kemudian
baru memberikan informasi tentang seks 32,5. Informasi yang akan diberikan orang tua untuk anak adalah informasi tentang pendidikan,
kesehatan, alat kelamin, pergaulan, etika dan pernikahan 45. Ditambah lagi orang tua memiliki kesulitan bagaimana cara menjelaskan,
menerangkan dan menyampaikan dengan penyampaian yang sesuai dengan kondisi usia anak. Dengan hal ini, orang tua tampaknya bersikap pasif dan
cenderung menghindari pembicaraan mengenai seks. Dalam
batasan pemberian
informasi seks,
mayoritas belum
membicarakan batasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seks 22,5. Hal ini mengindikasikan tidak ada batasan tentang pemberian
informasi seks terhadap anak. Sedangkan untuk sumber informasi seks, kebanyakan anak mereka belum mendapatkan informasi seks dari mana saja,
termasuk dari orang tua 35. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada sumber informasi seks untuk anak dan orang tua tidak mengambil peran
utama dalam memberikan pendidikan seks. Berdasarkan keterampilan orang tua menunjukkan persentase yang
kurang dari 50, tampaknya memiliki keterbatasan dalam memberikan pendidikan seks. Keterbatasan tersebut meliputi kesulitannya orang tua
mengenai cara mengkomunikasikan seks menjelaskan, menerangkan, dan menyampaikan sesuai dengan kondisiusia anak, orang tua tidak
84
mengetahui batasan mana yang diinformasikan dan mana yang tidak diinformasikan untuk anak, Selain itu, kurangnya inisiatif aktif dari orang
tua untuk memberikan edukasi mengenai seks pada anak dan orang tua tidak cukup yakin akan kemampuan mereka sendiri untuk menjelaskan informasi
berkenaan tentang seks sehingga yang terjadi adalah orang tua menjadi pasif dan menghindari pembicaraan mengenai seks.
4. Kondisi Keluarga
Mayoritas pekerjaan informan wanita adalah sebagai ibu rumah tangga 37,5 dan informan laki-laki adalah buruh 17,5. Penghasilan mereka
per bulan adalah Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000. Penghasilan orang tua
termasuk dalam kelompok penghasilan kelas menengah ke bawah. Mayoritas anak terbuka dengan kedua orang tuanya 67,5. Sedangkan
aktivitas yang paling dekat dilakukan bersama anak adalah bermain dan liburan bersama, dan aktivitas yang tidak dekat dengan anak adalah saat
anak sekolah dan les. Waktu yang dimiliki orang tua untuk berada dirumah adalah 9
– 12 jam untuk ayah dan 24 jam untuk ibu. Waktu mayoritas kebersamaan ayah dengan anak adalah 1-5 jam sehari dan kebersamaan ibu
dengan anak adalah 16 jam lebih dari 16 jam sehari. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas kebersamaan ibu dengan anak lebih banyak
daripada ayah. Orang tua tidak ada yang membicarakan mengenai seks kepada anaknya.
85
Uraian diatas menunjukkan bahwa kedua orang tua sebenarnya memiliki waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan anak. Karena berdasarkan data,
rerata ayah memiliki waktu untuk berada dirumah sekitar 9 - 12 jam sehari, sementara ibu 24 jam sehari. Hal ini berarti meskipun keadaan ekonomi
tergolong rendah, mereka sebetulnya punya waktu untuk berinteraksi dengan anak, akan tetapi dalam realisasinya ayah hanya menggunakan 1
– 5 jam bersama anak, sementara ibu jauh lebih banyak yaitu lebih dari 16 jam
bersama anak. Jika ditarik kesimpulan maka secara waktu ada peluang untuk memberikan pendidikan seks khususnya melalui ibu sebagai sumber
pemberi informasi. Akan tetapi pada kenyataannya tidak terjadi karena mereka enggan untuk membicarakan mengenai seks dan memberikan
pendidikan seks. Problem waktu dan penghasilan tampaknya tidak menghambat pemberian pendidikan seks, tetapi lebih kepada kemauan orang
tua. Kemauan orang tua yang rendah mengakibatkan orang tua enggan memberikan pendidikan seks dan kemungkinan dipengaruhi oleh sikap
orang tua, pengetahuan terbatas dan keterampilan mengkomunikasikan pendidikan seks.
Berdasarkan data-data diatas menunjukkan bahwa permasalahan- permasalahan orang tua dalam memberikan pendidikan seks pada anak yang
tinggal di kawasan lokalisasi adalah mengenai sikap seks orang tua terhadap dirinya sendiri adalah positif. Sedangkan sikap seks orang tua terhadap anak
adalah menghindari pembicaraan mengenai seks karena muncul perasaan yang tidak nyaman terhadap seks dan yang cenderung negatif, dan
86
memunculkan kekhawatiran terhadap anak. Pengetahuan orang tua yang terbatas mengenai seks. Keterampilan dalam mengkomunikasikan
pendidikan seks juga terbatas. Kondisi keluarga mengarah pada kemauan orang tua rendah sehingga mengakibatkan orang tua enggan memberikan
pendidikan seks. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 3 Skema Hasil Penelitian
Area-Area Permasalahan
Orang Tua :
Pengetahuan terbatas : Minim
pengetahuan mengenai asal-muasal bayi, perbedaan jenis kelamin, apa dan mengapa
menstruasi dan mimpi basah.
Keterampilan mengkomunikasikan pendidikan seks terbatas : Cara
mengkomunikasikan, Tidak tahu batasan, Kurang inisiatif aktif.
Kemauan orang tua rendah
mengakibatkan orang tua enggan memberikan pendidikan seks.
Area Sikap Area Budaya
Area Pengetahuan
Area Keterampilan
Area Kesibukan Orang tua
Area Relasi Anak dan Orang tua
Area Sosial-Ekonomi
SIKAP
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
KONDISI KELUARGA
a. Sikap seks terhadap diri sendiri : Pikiran positif, Ada ketertarikan untuk memenuhi
keingintahuan tentang seks, perasaan negatif terhadap seks.
b. Sikap seks terhadap anak : Mengindari pembicaraan mengenai seks, cenderung pasif,
perasaan tidak nyaman, ada kekhawatiran.
Sikap seks orang tua terkait dengan perasaan
88
C. PEMBAHASAN 1. Sikap