menimbulkan penyakit masyarakat modern yang sekarang ini sering disebut sebagai sindrom metabolik Santoso dan Damayanti, 2005.
Oleh karena itu, pemberian edukasi tentang pola dan gaya hidup sehat sangat diperlukan, sehingga dapat mengurangi kejadian sindrom metabolik dalam
masyarakat. Penelitian ini dilakukan di dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan data di puskesmas pada bulan Juli sampai Desember
2007, sebanyak 63 orang melakukan pengobatan dan sebanyak 12 orang mengalami penyakit degeneratif hipertensi, diabetes mellitus.
Pemberian edukasi pada penelitian ini diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai sindrom metabolik yang terkait dengan
kelebihan berat badan. Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat ini diharapkan dapat mengubah perilakunya sehubunga n dengan pandangannya
terhadap sindrom metabolik. Masyarakat akan lebih memperhatikan kesehatannya dan meningkatkan kesadaran akan bahaya sindrom metabolik.
1. Permasalahan
Permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. seperti apakah profil responden secara keseluruhan dan ditinjau dari usia,
jenis kelamin, tingkat pendidikan ? b. adakah pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap
perilaku masyarakat dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta ? c. seperti apakah profil BMI, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-
pinggul sebelum dan sesudah edukasi serta evaluasinya terhadap pengaruh jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Keaslian Penelitian
Penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Meigs, Wilson, Fox, Vasan, Nathan, Sullivan, et al yang berjudul “Body Mass Index, Metabolic
Syndrome, and Risk of Type 2 Diabetes or Cardiovaskuler Disease ”, hasil dari
penelitian ini adalah penderita obesitas disertai sindrom metabolik atau resistensi insulin memiliki risiko yang paling besar terjadinya diabetes me llitus tipe 2 dan
penyakit kardiovaskular. Penelitian oleh Shen, Punyanitya, Chen, Gallagher, Albu, Pisunyer, et al yang berjudul “Waist Circumference Correlates with
Metabolic Syndrome Indicators Better Than Percentage Fat ”, hasil dari penelitian
ini adalah pengukuran lingkar pinggang memiliki korelasi yang kuat terhadap indikator kesehatan, urutan kedua adalah BMI. Walaupun persen lemak biasa
digunakan untuk menentukan kelebihan lemak pada jaringan adiposa, namun penentuan risiko kesehatan tetap lebih baik menggunakan pengukuran lingkar
pinggang yang lebih simpel. Indikator kesehatan yang dimaksud pada penelitian ini adalah pengukuran glukosa serum, trigliserida, kolesterol HDL, dan tekanan
darah. Perbedaan penelitian ini dengan yang sebelumnya adalah pada penelitian
ini menggunakan metode kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah pemberian edukasi perlakuan tentang sindrom metabolik. Pemberian edukasi
berupa follow up dari leaflet, yang diberikan selama 3 bulan ,
selain itu dilakukan wawancara terstruktur dengan masyarakat. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian eksperimental kuasi dengan non-randomized pretest-posttest control group design
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Manfaat Penelitian