Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap BMI, Lingkar Pinggang, dan

Perempuan pada kedua kelompok mengalami peningkatan BMI dan lingkar pinggang. Pada kelompok edukasi peningkatan BMI lebih tinggi dibandingkan kelompok nonedukasi, sedangkan peningkatan lingkar pinggang pada kelompok edukasi lebih rendah dibandingkan kelompok nonedukasi. Hasil yang lebih baik terjadi pada laki- laki, kelompok edukasi mengalami penurunan BMI disertai penurunan lingkar pinggang, sedangkan kelompok nonedukasi tidak terjadi perubahan BMI disertai dengan penurunan lingkar pinggang. Profil rasio lingkar pinggang-pinggul tidak mengalami perubahan sama sekali tetap pada kedua kelompok. Pengaruh edukasi yang diberikan lebih banyak pengaruhnya pada laki- laki. Hal ini disebabkan juga karena laki- laki cenderung suka melakukan kegiatan yang menggunakan aktivitas fisik, perempuan cenderung bekerja dirumah. Beberapa ibu- ibu mengatakan bahwa waktu mereka habis untuk mengurus pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, mengurus anak, selain itu mereka juga mengatakan mulai gemuk setelah melahirkan dan sulit untuk menurunkan berat badan. Perempuan lebih mudah mengalami kelebihan berat badan. Perempuan berisiko mengalami kelebihan berat badan 2 kali lebih besar daripada laki- laki. Salah satu faktornya yang menyebabkan adalah fase hidup wanita yang berbeda dari laki- laki. Haid dini, berat badan yang berlebih ketika hamil, dan aktivitas fisik yang berkurang akibat menopause, mengakibatkan perempuan rentan terhadap obesitas Paramitha dan Wardhani, 2008.

3. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap BMI, Lingkar Pinggang, dan

Rasio Lingkar Pinggang -pinggul Responden yang tidak bersekolah hanya ada di kelompok nonedukasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sehingga tidak dapat dibandingkan dengan kelompok edukasi. Namun dilihat dari grafik diketahui bahwa kelompok tidak sekolah mengalami peningkatan BMI sebesar 0,4 kgm 2 . Lulusan SD, kedua kelompok mengalami peningkatan BMI, kelompok edukasi sebesar 0,5 kgm 2 , sedangkan kelompok nonedukasi sebesar 0,3 kgm 2 . Lulusan SMP, keduanya juga mengalami peningkatan BMI, kelompok edukasi sebesar 0,6 kgm 2 , sedangkan kelompok nonedukasi sebesar 0,4 kgm 2 . Lulusan SMA, kelompok edukasi tidak mengalami peningkatan maupun penurunan BMI tetap, sedangkan kelompok nonedukasi mengalami penurunan BMI sebesar 0,1 kgm 2 . Lulusan di atas SMA, keduanya mengalami peningkatan BMI, kelompok edukasi sebesar 0,1 kgm 2 , sedangkan kelompok nonedukasi sebesar 0,3 kgm 2 . Hasil selengkapnya dapat dilihat pada gambar 26. Gambar 26. Profil Perubahan BMI Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan gambar 27 diketahui kelompok tidak bersekolah mengalami penurunan lingkar pinggang, sebesar 3,0 cm. Lulusan SD, kedua kelompok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengalami peningkatan lingkar pinggang, kelompok edukasi sebesar 4,2 cm, sedangkan kelompok nonedukasi sebesar 2,5 cm. Lulusan SMP, kelompok edukasi mengalami penurunan lingkar pinggang sebesar 2,6 cm, sedangkan kelompok nonedukasi mengalami peningk atan lingkar pinggang sebesar 2,3 cm. Lulusan SMA, kedua kelompok mengalami peningkatan lingkar pinggang, kelompok edukasi sebesar 1,4 cm, sedangkan kelompok nonedukasi sebesar 0,2 cm. Lulusan di atas SMA, kelompok edukasi mengalami penurunan lingkar pinggang sebesar 0,2 cm, sedangkan kelompok nonedukasi mengalami peningkatan lingkar pinggang sebesar 0,9 cm. hasil selengkapnya dapat dilihat pada gambar 27. Gambar 27. Profil Perubahan Lingkar Pinggang Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada kelompok tidak sekolah terjadi peningkatan BMI dan penurunan lingkar pinggang. Pada lulusan SD kelompok edukasi dan nonedukasi mengalami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI peningkatan BMI disertai peningkatan lingkar pinggang, kelompok edukasi peningkatannya lebih tinggi. Pada lulusan SMP kelompok edukasi mengalami peningkatan BMI disertai penurunan lingkar pinggang, sedangkan kelompok nonedukasi mengalami peningkatan BMI disertai peningkatan lingkar pinggang. Lulusan SMA kelompok edukasi tidak mengalami peningkatan BMI, namun terjadi peningkatan lingkar pinggang. Kelompok nonedukasi mengalami penurunan BMI disertai peningkatan lingkar pinggang. Lulusan di atas SMA kelompok edukasi mengalami penurunan BMI disertai penurunan lingkar pinggang, sedangkan kelompok nonedukasi mengalami peningkatan baik BMI maupun lingkar pinggang. Profil rasio lingkar pinggang-pinggul tidak mengalami perubahan sama sekali tetap pada kedua kelompok. Tidak ada hubungan antara tingginya tingkat pendidikan dengan hasil edukasi. Hasil yang paling baik pada lulusan di atas SMA. Selama pemberian edukasi kelompok lulusan di atas SMA mengatakan kurang memiliki waktu untuk berolahraga, aktivitas fisik pun kurang karena tuntutan pekerjaan di kantor, sehingga penurunan BMI dan lingkar pinggang dapat disebabkan karena beban pekerjaan yang relatif tinggi, sehingga mempengaruhi pikiran, dan penurunan berat badan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa setelah pemberian edukasi pengetahuan responden terkait kelebihan berat badan indikatornya BMI adalah belum paham, mereka tetap berpandangan orang yang mengalami kelebihan berat badan belum tentu mudah sakit. Setelah diberi edukasi responden menjadi tahu bahwa orang yang tidak gemuk pun memiliki kemungkinan kadar kolesterolnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tinggi. Dilihat dari cakupan tindakan, menunjukkan kurang pahamnya responden terhadap soal, sehingga jawaban mereka tidak konsisten pada soal yang interpretasinya mirip. Namun apabila didasarkan hasil wawancara, kecenderungan responden untuk menjaga berat badan sudah ada. Bila dibandingkan dengan kondisi BMI posttest dan profil rata-rata selisih BMI secara keseluruhan belum terlihat tindakan nyata dalam mengontrol berat badan, penurunan berat badan terjadi hanya pada jenis kelamin laki- laki. Hal ini mungkin terjadi karena waktu pemberian edukasi yang kurang lama, pemberian edukasi yang monoton membuat responden bosan, responden sudah merasa nyaman dengan pola hidup yang mereka anggap tidak membuat mereka sakit. Pengontrolan berat badan masih hanya sebatas ingin bersikap, belum menjadi suatu tindakan yang nyata. Hasil kuesioner menggambarkan bahwa pengetahuan mengenai lingkar pinggang khususnya semakin tua usia seseorang kecenderungan perut membesar semakin besar adalah tetap. Namun, responden mulai bersikap positif dalam memperhatikan ukuran lingkar pinggang karena mereka tahu risikonya. Bila dibandingkan dengan kondisi lingkar pinggang posttest dan profil rata-rata selisih lingkar pinggang secara keseluruhan, menunjukkan hal yang lebih baik dibandingkan BMI. Penurunan lingkar pinggang ada di semua aspek usia =39- =42 tahun, jenis kelamin laki- laki, dan tingkat pendidikan tidak sekolah, lulusan SMP, lulusan di atas SMA. Hal ini menunjukkan bahwa responden memahami pentingnya menjaga ukuran lingkar pinggang kemudian mewujudkannya dalam tindakan yang nyata. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kondisi rasio lingkar pinggang-pinggul kondisi posttest menunjukkan hasil yang lebih baik pada laki- laki. Bila dilihat dari profil rata-rata selisih rasio lingkar pinggang-pinggul pada semua aspek, meliputi usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan menunjukkan tidak terjadi perubahan sama sekali tetap. Hal ini mungkin disebabkan karena kelemahan pengukuran menggunakan rasio lingkar pinggang-pinggul sebagai indikator obesitas. Tabel XII. Profil Akhir Posttest Masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta secara Menyeluruh Edukasi Nonedukasi Kriteria n ±SD N ±SD P Usia 40 40,1±0,5 38 39,9±0,6 0,936 BMI 40 27,3±3,6 38 26,8±3,7 0,545 40 92,4±6,4 38 90,9±9,0 0,534 Lingkar pinggang Perempuan Laki- laki 40 94,4±7,4 38 89,2±7,9 0,045 40 0,9±0,1 38 0,9±0,05 0,240 Rasio lingkar pinggang- pinggul Perempuan Laki- laki 40 0,9±0,1 38 0,9±0,1 0,551 40 12,7±115,7 38 117,9±19,4 0,554 Tekanan darah Sistolik Diastolik 40 9,1±79,3 38 78,8±10,5 0,806 Glukosa darah 18 25,9±93,8 20 87,0±7,1 0,918 Kolesterol total 18 32,2±200,5 20 206,1±24,5 0,521 n : jumlah responden p : signifikansi SD : standar deviasi : rata-rata Profil akhir posttest masyarakat dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta yang menjadi responden dalam penelitian ini ditampilkan pada tabel XII. Pada tabel XII dan berwarna biru menunjukkan fokus permasalahan penelitian ini. Dilihat dari nilai p, sebagian besar profil responden tetap menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok edukasi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI nonedukasi, hanya pada profil lingkar pinggang laki- laki terdapat perbedaan yang bermakna sama seperti kondisi pretest. Faktor risiko masyarakat dusun Krodan terhadap sindrom metabolik posttest dapat dilihat pada tabel XIII. Tabel XIII. Faktor Risiko Masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta terkait Sindrom Metabolik Posttest Edukasi Nonedukasi Faktor Risiko Lab Nonlab Lab Nonlab 1 - - 2 1 1 2 2 5 2 3 2 3 2 3 4 16 5 9 4 7 - 4 2 5 4 - 3 - 6 - - 1 - Dilihat dari faktor risiko, dibandingkan dengan kondisi sebelum pemberian edukasi pretest, risiko terhadap sindrom metabolik kondisi sesudah pemberian edukasi posttest mengalami perubahan yang lebih baik. Pada kelompok edukasi menunjukkan dampak positif berupa penurunan jumlah responden yang memiliki 6 faktor risiko dari yang semula berjumlah 1 orang menjadi tidak ada. Selain itu, jumlah responden yang mengalami sindrom metabolik mengalami penurunan, dari 69 orang 88,5 pada kondisi pretest menjadi 65 orang 83,3 pada kondisi posttest. Jumlah responden yang tidak mengalami sindrom metabolik mengalami peningkatan, dari 9 orang 11,5 pada kondisi pretest menjadi 13 orang 16,7 pada kondisi posttest. Perubahan pola hidup yang lebih sehat ditunjukkan pada beberapa responden yang melakukan pengaturan pola makan dengan pantang jenis makanan tertentu, seperti jeroan, makanan yang banyak mengandung lemak dan kolesterol, berolahraga walaupun gerimis, mengurangi rokok bahkan ada yang berjanji untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berhenti merokok. Responden yang mendapat pemeriksaan laboratorium, sebagian besar menjadikan hasil tes laboratorium tersebut sebagai motivasi diri untuk mulai melaksanakan pola hidup sehat. Ada responden yang hasil tes laboratoriumnya menunjukkan kadar gula darah yang tinggi kemudian mulai mengurangi asupan gula pada setiap makanan yang dikonsumsi. Ada juga responden yang mulai mengurangi konsumsi gorengan karena hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa kolesterol darahnya tinggi.

D. Rangkuman Pembahasan

Dokumen yang terkait

Sensitivitas dan Spesifisitas Cut Off-Point Lingkar Pinggang Menurut Jenis Kelamin Sebagai Prediktor Pra Hipertensi Pada Orang Dewasa di Indonesia (Analisis Riskesdas 2013)

0 8 101

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman, Yogyakarta : kajian kadar gula darah puasa.

0 0 163

Pengaruh pemberian edukasi [Tahap II] tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di Dusun Krodan, maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 0 195

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat di dusun Krodan, Maguwoharjo-Sleman Yogyakarta : kajian kadar kolesterol total - USD Repository

0 0 151

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan Rasio Lingkar Pinggang -pinggul) SKRIPSI

0 0 182

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta : kajian tekanan darah - USD Repository

0 0 170

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO- SLEMAN, YOGYAKARTA

0 0 161

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT KRODAN, MAGUWOHARJO, (Kajian Rasio Lingkar Pinggang

0 0 139

PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO-SLEMAN, YOGYAKARTA TAHUN 2008 (KAJIAN KADAR KOLESTEROL TOTAL) SKRIPSI

0 0 190

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio LDL/HDL - USD Repository

0 0 105