penderita obesitas yang disertai resistensi insulin ditemukan adanya akumulasi trigliserida dan asam lemak bebas dalam otot dan diduga menghambat kerja
insulin pada tingkat seluler dengan menghambat aktifasi glucose transporter 4, mengakibatkan transporter tersebut tidak dapat mengangkut glukosa masuk ke
dalam otot. Resis tensi insulin menyebabkan kompensasi peningkatan sekresi insulin oleh sel beta pankreas, sehingga terjadi hiperinsulinemia pada keadaan
puasa maupun postprandial Merentek, 2006. Kondisi hiperinsulinemia dapat meningkatkan retensi sodium renal, aktivitas sistem saraf simpatik, dan kalsium
intraseluler. Insulin beraksi seperti hormon pertumbuhan menyebabkan hipertrofi pada sel otot polos vaskuler. Kesemuanya itu dapat menyebabkan naiknya tekanan
darah Dipiro, 2005. Selain obesitas dan resistensi insulin, faktor independent lain yang
memperantarai komponen sindrom metabolik yaitu genetik. Sebagai contoh, metabolisme lipoprotein, yang dimodulasi oleh variasi genetik; oleh karena itu
ekspresi dislipidemia sebagai respon terhadap obesitas dan atau resistensi insulin juga bervariasi Anonim, 2004b.
4. Kriteria Diagnosis
Saat ini ada 2 kriteria diagnosis sindrom metabolik yang banyak digunakan, yaitu kriteria WHO tahun 1998 dan NCEP ATP III tahun 2001.
Diantara kedua kriteria tersebut, NCEP ATP III lebih mudah diterapkan di klinik karena menggunakan parameter yang mudah diperiksa oleh dokter. Kriteria
diagnosis sindrom metabolik WHO lebih menekankan adanya toleransi glukosa dan resistensi insulin Adriansjah dan Adam, 2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik menurut WHO Tahun 1998 Faktor risiko
Batasan
Tekanan darah meningkat =16090 mmHg
Trigliserida plasma meningkat disertai atau tidak kolesterol high-density lipoprotein
rendah
Pria Wanita
=150 mgdl 35 mgdl
39 mgdl
Mikroalbuminuria Rerata ekskresi albumin urin
Ratio albumin : kreatinin 20 mgmenit
=30 mggram
Obesitas sentral Pria rasio lingkar pinggang-pinggul
Wanita rasio lingkar pinggang-pinggul Body Mass Index
0,90 0,85
=30 kgm
2
Tabel II. Kriteria Sindrom Metabolik menurut NCEP ATP III Tahun 2001 Faktor risiko
Batasan
Tekanan darah =130 =85 mmHg
Trigliserida =150 mgdl
Kolesterol high-density lipoprotein Pria
Wanita 40 mgdl
50 mgdl
Glukosa puasa =110 mgdl
Obsitas abdominal lingkar pinggang Pria
Wanita 102 cm
88 cm
Namun pada kriteria NCEP ATP III untuk orang Asia dewasa, perlu diubah batasan mengenai lingkar pinggang, yaitu pria =90 cm, dan wanita =80 cm
Adriansjah dan Adam, 2004.
5. Penatalaksanaan
Sindrom metabolik terdiri atas 2 komponen utama, yaitu obesitas sentral dan beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner baik berupa kelainan lipid
maupun non- lipid. Oleh karena itu, NCEP ATP III membagi penatalaksanaan yang ditujukan pada penyebab utama sindrom metabolik yaitu menurunkan berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
badan dan peningkatan aktivitas tubuh dan terapi yang ditujukan kepada faktor risiko lipid dan non-lipid yang ditemukan pada penderita Adam, Adam, dan
Adriansjah, 2004.
Gambar 2. Penatalaksanaan Sindrom Metabolik
Adam, Adam, dan Adriansjah, 2004
Penurunan berat badan dan peningkatan aktivitas fisik pada penderita obesitas penting karena terbukti dapat memperbaiki profil lipid serum, yaitu
menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, meningkatkan kadar kolesterol HDL, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar glukosa plasma, dan
memperbaiki keadaan resistensi insulin. Sasaran yang ingin dicapai penderita obesitas adalah menurunkan berat badan sekitar 5-10 dari berat badan awal,
terbukti faktor risiko penyakit jantung koroner dapat dikurangi Adam, Adam, dan Adriansjah, 2004. Jangka waktu untuk melakukan hal ini adalah 6 bulan. Setelah
6 bulan, biasanya penurunan berat badan menurun dan berat badan akan tetap berada di garis datar karena rendahnya atau berkurangnya penggunaan energi
tubuh pada berat badan yang lebih rendah. Tahap selanjutnya adalah usaha untuk menjaga kestabilan penurunan berat badan yang sudah dicapai sehingga tidak
Terapi terhadap obesitas , pembatasan kalori, olahraga, obat penurun berat
badan Terapi terhadap faktor risiko
Dislipidemia, hipertensi, hiperglikemi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terjadi kenaikan berat badan kembali. Apabila hal ini tercapai, usaha untuk menurunkan berat badan lebih lanjut dapat dilakukan berdasarkan indikasi dan
kebutuhan penderita Ridjab, Ridwan, Judio, dan Hermansjah, 2006. Beberapa studi menekankan bahwa untuk mengontrol berbagai faktor
risiko kardiovaskular dibutuhkan usaha yang intensif. Dalam mewujudkan usaha tersebut, National Clinical Guidelines menyarankan pengurangan gaya hidup
yang berisiko terkena penyakit kardiovaskuler. Saran tersebut yaitu “Therapeutic Lifestyle Change”
atau “TLC” yang terdiri dari olahraga dan latihan bersama pakar nutrisi dan berhenti merokok Anonim, 2005a.
Panduan praktis pola hidup bagi penderita sindrom metabolik: a. kurangi berat badan dengan berolahraga sedang jogging selama 30 menit
setiap hari, b. kurangi makanan yang berlemak, khususnya yang berlemak jenuh seperti
daging merah dan mentega, atau makanan penuh lemak lainnya, c. kurangi konsumsi alkohol,
d. kurangi konsumsi total karbohidrat dengan mengganti karbohidrat murni roti putih, kentang, pasta dengan kacang polong, padi-padian, dan lemak tak
jenuh tunggal kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun dan mengganti minuman soda dan jus dengan air, dan minuman diet,
e. hindari makanan berkadar gula yang tinggi, dan perbanyak makanan berkadar gula rendah,
f. hindari merokok, g. konsumsi asam lemak omega 3 dengan memakan ikan 1 kali seminggu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h. kurangi konsumsi garam dapur sampai kurang dari 2,4 gram per hari dengan banyak menggunakan rempah-rempah dalam masakan,
i. perbanyak makan serat 30 gram per hari dan buah-buahan Santoso, Ndraha, Jeffry, dan Gunarso, 2004.
Menurunkan berat badan hanya dengan mengurangi jumlah kalori dan olahraga sering mengalami kegagalan akibat kepatuhan penderita yang kurang.
Oleh karena itu, pada keadaan tertentu perlu diberikan obat penurun berat badan. Sesuai dengan kesepakatan WHO, pemberian obat penurun berat badan
dianjurkan pada mereka dengan BMI tertentu atau ada penyakit penyerta. Obat penurun berat badan yang banyak digunakan adalah golongan orlistat Xenical
®
dan sibutramin Reductyl
®
. Kedua obat tersebut bekerja secara berbeda. Orlistat bekerja mencegah absorpsi lemak dari usus, sedangkan sibutramin bekerja sentral
memberikan rasa kenyang Adam, Adam, dan Adriansjah, 2004.
B. Kegemukan
Kegemukan didefinisikan sebagai terdapatnya lemak tubuh dalam jumlah abnormal, yang mengakibatkan overweight dan obesitas pada keadaan tinggi
badan, dan jumlah otot tertentu. Kegemukan dapat mencetuskan resistensi insulin dan hiperinsulinemia, yang akhirnya bisa memicu terjadinya diabetes, dan juga
meningkatkan risiko akan hipertensi Tjay dan Raharja, 2002. Kegemukan sendiri ada 2 macam, yaitu overweight dan obesitas.
Overweight adalah penumpukan jaringan lemak tubuh yang abnormal dengan
batasan berat badan antara 10-20 dari berat badan normal. Sementara obesitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI