Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
Keterangan : D = Deviasi maksimum
1
X F
o
= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
1
X S
o
= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Jika nilai F hitung dari nilai F tabel pada taraf signifikansi 5 , maka
distribusi data dikatakan tidak normal. Sebaliknya, jika nilai F hitung dari nilai F tabel, maka distribusi data dikatakan normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel
terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang digunakan
untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut Sudjana, 1996:332 :
e S
TC S
F
2 2
= Keterangan :
2
2
− =
k TC
JK TC
S
2
2
− =
k E
JK e
S Keterangan :
F = harga bilangan F untuk garis regresi
STC = varian tuna cocok
Se = varian kekeliruan
JKTC = jumlah kuadrat tuna cocok
JKE = jumlah kuadrat kekeliruan
Kita tolak hipotesis model regresi linier jika FhitungF
k n
k −
− −
, 2
1 α
. Untuk distribusi f yang digunakan diambil dk pembilang = k-2 dan
dk penyebut = n-k. 3.
Pengujian Hipotesis a.
Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga tentang hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, faktor lingkungan belajar dan
prestasi belajar dengan minat berwirausaha, digunakan analisis statistis koefisien korelasi Product Moment dari pearson sebagai berikut :
{ }
{ }
∑ ∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
− −
=
2 2
2 2
Y Yi
n Xi
Xi n
Yi Xi
XiY n
r
xy
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi variabel x terhadap y
∑
X = jumlah nilai X
∑
Y = jumlah nilai Y
n =
jumlah subjek yang diteliti Suharsimi Arikunto, 1998:256.
Koefisien korelasi yang diperoleh diintepretasikan sebagai berikut Sugiyono, 1999:216 :
r = 0,8 – 1,0 : berarti korelasi sangat kuat
r = 0,6 – 0,799 : berarti korelasi kuat
r = 0,4 – 0,599 : berarti korelasi sedang
r = 0,2 – 0,399 : berarti korelasi rendah
r = 0,0 – 0,199 : berarti korelasi sangat rendah
b. Apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan analisis
statistis Chi-kuadrat. Dengan rumus sebagai berikut :
f
o
– f
h 2
χ
2
= ∑
f
h
keterangan : χ
2
= menguji signifikasi perbedaan frekuensi yang diobservasi
f = frekuensi yang diperoleh berdasarkan data
f
h
= frekuensi yang diharapkan f
h
diperoleh dari rumus sebagai berikut
f
h
=
nk ng
N
Keterangan : nk : jumlah kategori ng : jumlah golongan
N : jumlah total
Untuk menemukan derajat kebebasan digunakan rumus: db = b – 1 k – 1 .
Harga Chi-kuadrat selanjutnya dibandingkan dengan harga Chi- kuadrat yang terdapat ditabel. Jika harga
χ
2
hitung χ
2
tabel, maka Ho diterima, jika harga
χ
2
hitung χ
2
tabel, maka Ho ditolak. Ukuran mengenai taraf hubungan, digunakan koefisien kontigensi
dengan rumus I Nyoman Susila, 1986:216 : Χ
2
C = Χ
2
+ N Kerangan : C = koefisien kontigensi
Χ
2
= harga Chi-kuadrat yang diperoleh N = jumlah total
yang disebut koefisien kemungkinan. Semakin besar nilai C, semakin tinggi taraf hubungannya. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruhnya, maka perlu membandingkan hasil C dengan C
maks
. rumus pembanding tersebut adalah :
C
maks.
= k-1k
Keterangan C
maks
= harga C paling besar k = jumlah kolom
C
maks
merupakan batasan taraf signifikan yang paling besar, semakin dekat jumlah C mendekati C
maks
semakin besar tingkat pengaruh yang terjadi yang telah dihitung dengan Chi-kuadrat.
Tabel III.12 Interpretasi
No Harga Nilai
koefisien Tingkat
Keterhandalan 1
C maks ≥ 0,80
Sangat tinggi 2
C maks 0,60 0,80
Tinggi 3
C maks 0,40 0,60
Sedang 4
C maks 0,20 0,40
Rendah 5
C maks 0,20
Sangat rendah