Pengujian Hipotesis ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

berwirausaha. Hal ini berarti semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua, maka semakin tinggi pula minat berwirausaha. c. Pengujian signifikansi Koefisien Korelasi Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi apakah hipotesis diterima atau tidak dengan tingkat signifikansi 5. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika r hitung 0,05, maka Ho ditolak dan sebaliknya Ha diterima. Sesuai dengan tabel pada lampiran 6 halaman 151, diperoleh r hitung sebesar 0,408. Bila r hitung kita bandingkan dengan taraf signifikansi 0,05, maka r hitung taraf signifikansi 5, sehingga Ho diterima, dan Ha ditolak. d. Kriteria pengujian atau Pengambilan Keputusan Berdasarkan hasil pengujian diatas, status sosial ekonomi orang tua dengan minat berwirausaha menunjukkan tidak ada hubungan. 2. Hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan minat berwirausaha. a. Rumusan Hipotesis Ho = tidak ada hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan minat berwirausaha. Ha = ada hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan minat berwirausaha. b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis kedua pada lampiran 6 halaman 151, menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara faktor lingkungan belajar dengan minat berwirausaha adalah 0,064. . Jadi ada hubungan yang positif faktor lingkungan dengan minat berwirausaha. Hal ini berarti semakin luas lingkungannya, maka semakin tinggi pula minat berwirausaha. c. Pengujian signifikansi Koefisien Korelasi Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi apakah hipotesis diterima atau tidak dengan tingkat signifikansi 5. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika r hitung 0,05, maka Ho ditolak dan sebaliknya. Sesuai dengan tabel pada lampiran 6 halaman 151, diperoleh r hitung sebesar 0,415. Bila r hitung kita bandingkan dengan taraf signifikansi 0,05, maka r hitung taraf signifikansi 5, sehingga Ho diterima, dan Ha ditolak. d. Kriteria pengujian atau Pengambilan Keputusan Berdasarkan hasil pengujian diatas, faktor lingkungan belajar dengan minat berwirausaha menunjukkan tidak ada hubungan. 3. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha. a. Rumusan Hipotesis Ho = tidak ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha. Ha = ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha. b. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis ketiga pada lampiran 6 halaman 151, menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha adalah 0,006. Jadi ada hubungan yang positif antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha. Hal ini berarti semakin tinggi prestasi belajar, maka semakin tinggi pula minat berwirausaha. c. Pengujian signifikansi Koefisien Korelasi Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi apakah hipotesis diterima atau tidak dengan tingkat signifikansi 5. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika r hitung 0,05, maka Ho ditolak dan sebaliknya Ha diterima. Sesuai dengan tabel pada lampiran 6 halaman 151, diperoleh r hitung sebesar 0,944. Bila r hitung kita bandingkan dengan taraf signifikansi 0,05, maka r hitung taraf signifikansi 5, sehingga Ho diterima, dan Ha ditolak. d. Kriteria pengujian atau Pengambilan Keputusan Berdasarkan hasil pengujian diatas, prestasi belajar dengan minat berwirausaha menunjukkan tidak ada hubungan.

D. Pembahasan

1. Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat

berwirausaha Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara status sosial ekonomi orang tua dan minat berwirausaha. Besarnya korelasi adalah 0,065 dan setelah dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan antara r hitung dengan taraf signifikasi 0,05 diketahui bahwa harga r hitung sebesar 0,408 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat berwirausaha. Dalam hal ini status sosial ekonomi orang tua tidak dapat digunakan untuk memprediksi minat berwirausaha pada mahasiswa tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua, tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya minat berwirausaha, tinggi rendahnya minat berwirausaha dipengaruhi berbagai aspek. Hal ini kemungkinan disebabkan karena orang tua mahasiswa tidak mengarahkan anaknya untuk berwirausaha, sebagian besar orang tua lebih mengarahkan anaknya untuk bekerja pada perusahaan-perusahaan terkemuka maupun bekerja sebagai pegawai negeri, hal ini disebabkan karena latar belakang status sosial ekonomi sebagian besar mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, khususnya angkatan 2004, 2005 berasal dari kalangan menengah kebawah dengan pendapatan rata-rata orang tua mahasiswa kurang dari dua juta perbulan, padahal untuk menjadi seorang wirausahawan membutuhkan modal yang tidak sedikit, sehingga banyak orang tua mahasiswa mengarahkan anaknya untuk bekerja pada sektor selain berwirausaha selain itu profesi wirausaha banyak mengandung resiko dari sisi ekonomi, sedangkan pekerjaan lain, pegawai negeri maupun bekerja pada perusahaan yang sudah mapan dari sisi ekonomi cenderung tidak banyak mengandung resiko.