d. Penentuan indeks bias minyak kayu manis. Indeks bias minyak kayu manis
diukur dengan menggunakan hand refractometer. Sebanyak 2-3 tetes minyak kayu manis diteteskan di atas prisma utama, kemudian prisma
ditutup dan ujung refraktometer diarahkan ke sumber cahaya yang terang. Skala dapat terlihat melalui lensa secara jelas ketika mengarahkan ke arah
sumber cahaya yang terang. Nilai indeks minyak kayu manis ditunjukkan
oleh garis batas yang memisahkan sisi gelap dan sisi terang.
3. Uji pendahuluan daya antibakteri minyak kayu manis
a.
Pengembiakkan bakteri sub kultur Perlakuan menggunakan media TSA.
Sebanyak 15 mL media TSA dituang dalam tabung reaksi bertutup dan dibiarkan memadat dalam kondisi miring. Kultur murni bakteri diambil
sebanyak 3 ose lalu dipindahkan ke media TSA miring secara streak plate. Dibuat sebanyak 10 sub kultur 5 dalam kulkas dan 5 dalam suhu ruangan.
Kultur master Streptococcus mutans dari Balai Kesehatan Jogja disimpan dalam kulkas.
b. Pembuatan suspensi bakteri. Perlakuan menggunakan media TSB. Diambil
1-3 ose kultur murni bakteri Streptococcus mutans yang sudah dibiakkan, diinokulasikan ke dalam 5 mL TSB, lalu divortex. Dibuat sebanyak 5 sub
kultur 3 dalam kulkas dan 5 dalam suhu ruangan. sifat aerob fakultatif bakteri Streptococcus mutans dapat dipastikan, dengan cara jangan digojog
setelah diinkubasikan pada suhu ruangan.
4. Penentuan daya antibakteri minyak kayu manis
Media yang digunakan dibagi menjadi 2 dengan perbandingan volume 1:3. Satu bagian bagian berupa TSA steril tanpa inokulasi bakteri digunakan
sebagai layer bawah, dituang ke dalam cawan petri steril dan dibiarkan memadat terlebih dahulu. Tiga bagian digunakan sebagai layer atas, yang
dituang setelah diinokulasi dengan bakteri uji. Untuk layer atas, diambil 0,2 mL dari stok suspensi bakteri uji yang sudah
disetarakan dengan larutan standar Mc Farland 0,5, diinokulasikan ke media TSA secara pour plate. Media TSA yang mengandung bakteri dibiarkan
beberapa saat supaya memadat. Kemudian dibuat 6 lubang secara aseptis pada 12 petri yang berisi media
TSA dengan diameter 8 mm. Pada tiap lubang sumuran di isi dengan konsentrasi 1 sampai 10 dan kontrol negatif yaitu paraffin cair masing-
masing sebanyak 0,020 mL. Diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37° C. Diameter zona jernih yang
dihasilkan kemudian diamati. Diameter zona hambat yang dihasilkan diukur, kemudian dikurangi diameter sumuran yang digunakan, yakni 7 mm. Daya
antibakteri diamati berdasarkan diameter zona hambat yang terbentuk dibandingkan dengan kontrol negatif.
5. Penentuan KHM dan KBM minyak kayu manis