21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental murni.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
a. Variabel bebas. Dalam penelitian ini adalah konsentrasi sorbitol sebagai
humektan
b. Variabel Tergantung. Dalam penelitian ini adalah sifat fisik dan stabilitas
fisik sediaan pasta gigi meliputi organoleptis, viskositas, daya lekat dan pH.
c. Variabel pengacau terkendali. Dalam penelitian ini adalah lama
penyimpanan, sifat dari wadah penyimpanan, suhu penyimpanan, intensitas cahaya, kecepatan dan lama pengadukan mixer.
d. Variabel pengacau tak terkendali Dalam penelitian ini adalah suhu
penyimpanan dan kelembapan ruangan.
2. Definisi operasional
a. Gelling Agent merupakan bahan yang digunakan untuk membentuk
kekentalan atau pembentuk sifat alir sediaan pasta gigi. Gelling agent yang digunakan dalam penelitian ini adalah karbopol
b. Humektan adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan
kelembaban pada sediaan pasta. Humektan yang digunakan dalam penelitian adalah Sorbitol.
c. Viskositas adalah tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, semakin tinggi
viskositas maka semakin besar tahanannya. d.
Daya lekat adalah kemampuan pasta gigi melekat pada pasta gigi dan pada permukaan gigi
e. Stabilitas pasta ditentukan dari besarnya nilai pergesaran viskositas antara
sebelum dan sesudah penyimpanan selama 4 minggu. f.
Streptococcus mutans merupakan biakan murni yang diperoleh dari Laboratorium Balai Kesehatan Yogyakarta
g. Daya antibakteri adalah kekuatan pasta gigi minyak kayu manis dalam
menghambat dan membunuh Streptococcus mutans yang memiliki perbedaan bermakna dibandingkan dengan kontrol negatif
h. Kontrol positif adalah sediaan pasta gigi yang sudah terbukti memiliki
daya anti bakteri, pada penelitian ini digunakan sediaan pasata gigi Antiplaque®. Hasil dari pengujian dibandingkan daya antibakteri dengan
kontrol positif. i.
Zona hambat merupakan zona yang terlihat berkurangnya pertumbuhan koloni Streptococcus mutans.
j. Metode difusi dengan sumuran adalah metode yang digunakan untuk
mengukur daya hambat minyak atsiri terhadap Streptococcus mutans dengan cara mengukur zona hambat pada sekitar sumuran.
k. Metode dilusi padat adalah metode pengukuran aktivitas antibakteri
dengan cara mengencerkan minyak atsiri kayu manis pada beberapa konsentrasi, kemudian dicampurkan pada media padat untuk melihat daya
hambat minyak atsiri serta menentukan KHM dan KBM l.
KHM adalah konsentrasi minimum minyak atsiri kayu manis untuk menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans.
m. KBM adalah konsentrasi minimum minyak atsiri kayu manis untuk
membunuh Streptococcus mutans. n.
Uji iritasi merupakan uji sediaan yang menggunakan hewan yaitu siput, untuk mengetahui sediaan pasta gigi yang di buat oleh peneliti, mengiritasi
apa tidak.
C. Bahan Penelitian