f.
Pengawet pada umumnya penggunaan air, humektan, dan gom alami pada
sediaan pasta gigi memungkinkan untuk terjadinya pertumbuhan mikrobia. Oleh karena itu, adanya pengawet seperti metil dan propel paraben atau sodium
benzoate biasanya digunakan pada konsentrasi 0,05 - 0,2 Garlen, 1996.
F. Monografi Bahan-bahan Pasta Gigi
1. Karbopol
Karbopol polimer carbomer merupakan asam lemah dan segera bereaksi dengan alkali untuk membentuk garam. Bentuk karbopol ialah encer, dan memiliki
rentang pH antara 4-5 tergantung dengan konsentrasi polimernya Draganoiu et al.
, 2009. Karbopol memiliki pemerian putih, halus, merupakan asam lemah, memiliki
sifat higroskopis, dengan bau yang sedikit khas. Karbopol memiliki kelarutan yang baik dalam air, dan juga dapat larut dalam etanol 95 dan gliserin. Karbopol
memiliki sifat inkompatibilitas dengan senyawa fenol, polimer kationik, asam kuat, elektrolit tingkat tinggi. Karbopol ditambahan berada di kisaran 0,5-2 pada
suatu formulasi Bisset, 2001.
Gambar 3. Struktur umum karbopol
2. Sorbitol
Sorbitol merupakan serbuk, granul, atau serpihan putih, bersifat higroskopis, memiliki rasa manis, dapat meleleh pada suhu sekitar 96
o
C, larut dalam 0,45 mL air, sedikit larut dalam alkohol, methanol, atau asam asetat. sorbitol sangat tidak
larut dalam pelarut organik bersifat inert, dan dapat bercampur dengan bahan tambahan lainnya Loden, 2001. Sorbitol digunakan secara luas sebagai bahan
tambahan dalam formulasi sediaan farmasi. Konsentrasi penambahan sorbitol dalam formula pasta gigi berada pada rentang 20-60 dan memiliki viskositas
sebesar 11 dPa.s. Sorbitol dapat juga menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans
penyebab penyakit karies gigi Shur, 2009.
Sorbitol adalah monosakarida polihidrat alkohol dan hexitol yang banyak digunakan pada produk pasta gigi serta bahan makanan dan minuman. Sorbitol
merupakan jenis gula alkohol yang memiliki kemampuan sebagai humektan atau dapat menstabilkan kadar air sehingga dapat melindungi produk dari
pemanasan dan menjaga kesegaran awal produk selama penyimpanan Soerarti et al
., 2004. Sorbitol relatif inert dan kompatibel dengan sebagian besar eksipien.
Sirup sorbitol dengan kadar 70 secara keseluruhan digunakan dalam industri. Sorbitol merupakan humektan yang stabil Poucher, 2000. Kerugian sorbitol
apabila dipakai dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya diare karena sorbitol sangat sedikit diabsorbsi oleh usus halus dan langsung
masuk ke usus besar sehingga dapat menunjang terjadinya diare dan perut gembung Shur, 2009.
Gambar 4. Struktur umum sorbitol
3. Kalsium karbonat