C. Uji Organoleptis
Uji organoleptis meliputi tekstur, bau, warna, dan homogenitas. Hasil uji organoleptis sediaan pasta gigi dapat dilihat pada Tabel IV.
Tabel IV. Uji organoleptis pasta gigi pada hari ke-2 Formula
Pemeriksaan Tekstur
Bau Warna Homogenitas
F1 Sangat Kental
Kayu Manis Putih
Homogen
F2 Kental
Kayu Manis Putih
Homogen
F3 Agak Encer
Kayu Manis Putih
Homogen
F4 encer
Kayu Manis Putih
Homogen
F5 encer
Kayu Manis Putih
Homogen
F6 encer
Kayu Manis Putih
Homogen
Hasil pengamatan organoleptis menunjukkan bahwa tiap formula pasta gigi yang dibuat memiliki warna, bau dan homogenitas yang sama. Hal ini
menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi sorbitol pada setiap formula tidak mempengaruhi karakteristik warna, bau dan homogenitas sediaan pasta gigi. Warna
yang dihasilkan pada setiap formula pasta gigi, adalah warna putih. Warna putih disebabkan penambahan eksepien kalsium karbonat dan bahan-bahan lain yang
mayoritas berwarna putih dan tidak berwarna. Bau kayu manis yang dihasilkan berasal dari minyak kayu manis yang merupakan zat aktif sediaan. Sediaan
memiliki homogenitas yang sama karena tidak terjadi pemisahan antara minyak kayu manis dengan basis pasta gigi, atau pemisahan antar eksepien pada sediaan
pasta gigi, Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada pembuatan pasta gigi, pencampuran bahan-bahannya telah homogen.
D. Uji viskositas
Tujuan dari uji viskositas adalah untuk mengetahui kekentalan sediaan pasta gigi minyak atsiri kayu manis, dan untuk mengetahui tekstur dari sediaan
pasta gigi. Uji viskositas penting dilakukan, karena berhubungan bagaimana sediaan pasta keluar dari tube dan berhubungan dengan daya sebar dari sediaan
pasta gigi.
Gambar 14. Diagram pengukuran viskositas sediaan pada hari ke-2
Hasil yang diperoleh Gambar 14 menunjukkan seiring meningkatnya konsentrasi sorbitol, viskositas sediaan pasta gigi semakin menurun. Pada F1
memiliki viskositas paling tinggi yaitu 580 dpa.s dan pada F6 memiliki viskositas terendah yaitu 273,33 dpa.s.
Gambar 14 menunjukkan adanya perbedaan yang signfikan antara konsentrsi sorbitol 10 dengan konsentrasi sorbitol 20. Selisih konsentrasi
mereka adalah 10, sehingga dapat disimpulkan peningkatan konsentrasi sorbitol sebesar 10 dapat menurunkan viskositas sediaan secara signifikan.
100 200
300 400
500 600
700
10 20
30 40
50 60
VI S
KO S
IT AS
d p
a. s
KONSENTRASI SORBITOL
rata-rata 580,00
443,33 353,33
316,67 290,00
273,33 SD
26,4575 40,4145 25,1661 20,8166 10
20,8166
Hasil uji viskositas ini sesuai dengan hipotesis yang mengatakan bahwa peningkatan konsentrasi sorbitol dapat menurunkan viskositas sediaan, penurunan
viskositas sediaan pasta gigi minyak kayu manis disebabkan humektan yang digunakan peneliti adalah sirup sorbitol. Sorbitol menjadi levigating agent pada
sediaan pasta gigi. Molekul sorbitol berada diantara molekul sediaan pasta gigi yang memiliki viskositas yang tinggi, sehingga menyebabkan adanya interaksi
antara sorbitol dengan pasta gigi sehingga mengurangi interaksi antar molekul pasta gigi. Akibat adanya interaksi tersebut, viskositas sediaan semakin menurun.
E. Uji Daya Lekat