Hasil uji viskositas ini sesuai dengan hipotesis yang mengatakan bahwa peningkatan konsentrasi sorbitol dapat menurunkan viskositas sediaan, penurunan
viskositas sediaan pasta gigi minyak kayu manis disebabkan humektan yang digunakan peneliti adalah sirup sorbitol. Sorbitol menjadi levigating agent pada
sediaan pasta gigi. Molekul sorbitol berada diantara molekul sediaan pasta gigi yang memiliki viskositas yang tinggi, sehingga menyebabkan adanya interaksi
antara sorbitol dengan pasta gigi sehingga mengurangi interaksi antar molekul pasta gigi. Akibat adanya interaksi tersebut, viskositas sediaan semakin menurun.
E. Uji Daya Lekat
Tujuan dari pengujian daya lekat adalah untuk mengetahui kemampuan melekat sediaan pasta gigi saat diaplikasikan pada sikat gigi, dan pada saat
pengaplikasian saat gosok gigi.
Gambar 15. Diagram pengukuran daya lekat sediaan pada hari ke-2
Hasil yang didapat menunjukkan seiring meningkatnya konsentrasi sorbitol, daya lekat sediaan pasta gigi semakin menurun. Pada F 1 memiliki daya
1 2
3 4
5 6
7 8
10 20
30 40
50 60
DA YA
L L
E KAT
De tik
KONSENTRASI SORBITOL
Rata-rata 5,51
5,15 3,74
2,49 1,88
1,77 SD
1,5385 1,9268 2,1875 0,7527 1,0137 0,7234
lekat paling tinggi yaitu 5,5 detik dan pada F 6 memiliki daya lekat terendah yaitu 1,76 detik.
Gambar 15 menunjukkan peningkatan konsentrasi sorbitol sampai 10 tidak memiliki perbedaan waktu daya lekat yang signifikan. Perbedaan yang
signifikan terjadi, jika penambahan konsentrasi sorbitol ditingkatkan menjadi 30, terlihat pada gambar 15, menunjukaan perbedaan waktu daya lekat yang signifikan,
antara sediaan yang mengandung sorbitol 10 dan sediaan yang mengandung sorbitol 40.
Hasil uji daya lekat ini sesuai dengan hipotesis yang mengatakan bahwa peningkatan konsentrasi sorbitol dapat menurunkan daya lekat sediaan, penurunan
daya lekat sediaan pasta gigi minyak kayu manis karena peningkatan konsentrasi sorbitol sebagai levigating agent semakin tinggi, sehingga kadar cairan di dalam
sediaan semakin tinggi, jadi jarak antar molekul sediaan semakin jarang karena molekul sorbitol berada diantara molekul sediaan, akibatnya ikatan antar molekul
dalam pasta berkurang, mengakibatkan kemampuan daya lekat semakin menurun.
F. Uji pH
Pasta gigi yang ideal sebaiknya terdapat pada rentang yang memenuhi kriteria yang sudah disesuaikan. Hasil pengujian pH pada hari ke-2, didapat pH
sediaan semua formula sama, yaitu pH 8. Nilai ini masuk dalam Standar Nasional Indonesia dengan persyaratan 4,5-10,5. Saliva mulut memiliki pH antara 6,7-7,2
Rieger,2000, apabila pasta gigi berada pada kondisi asam, bakteri Streptococcus mutans
dapat dengan mudah berkembang, dan pada kondisi asam juga saliva mulut
dapat terjadi iritasi, tetapi hasil penelitian menyimpulkan penambahan konsentrasi sorbitol pada sediaan pasta gigi, tidak mempengaruhi pH pada pasta gigi.
G. Pengaruh Penyimpanan terhadap Organoleptis