2.2.2. Pengertian Bahasa Melayu
Menurut Ridwan 2005:81-124 Bahasa Melayu BM sebagai sistem mengisyaratkan keteraturan. BM merupakan penanda identitas masyarakat etnis
budaya Melayu, juga penanda identitas utama kehidupan manusia Melayu. Bahasa Melayu kaya akan nilai-nilai kemanusiaan yang dikandungnya diekspresikan melalui
berbagai bentuk dan jenis kebahasaan ungkapan, kiasan, gurindam, seloka, pepatah, yang selalu membekali manusia dengan peran tunjuk ajar untuk selalu berkehidupan
yang baik dan berbudi bahasa. Sikap berbahasa orang Melayu mencerminkan sentuhannya dengan alam dan lingkungan yang menurut persepsi budaya dan
memiliki gejala-gejala hubungan antara sikap manusia dengan keyakinan, dambaan, dan tata-krama seperti yang diungkapkan melalui hasil-hasil kesusastraan dan BM.
Bahasa Melayu cukup sarat dengan pesan-pesan yang bermanfaat dalam pembinaan sikap hidup manusia yang berkepribadian dan melalui kata dan ungkapan bahasa
Melayu sesuai dengan pilar utama adat Melayu yang bernuansakan Islam. Sinar 2002:111 mengatakan bahwa “Penutur Bahasa Melayu adalah
masyarakat yang merupakan sekelompok manusia atau homo lagues yang hidup berkelompok dan saling mempengaruhi”. Bahasa Melayu juga bersifat universal,
selalu menerima, tidak ekslusif, terbuka dan toleransi terhadap bahasa yang lain. BMS merupakan salah satu dialek BM yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara.
BMS terdapat di Kabupaten Deli Serdang khususnya di Kecamatan Pantai Cermin Kota Perbaungan. BMS memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi MM
di wilayah pemakaiannya, yaitu berfungsi sebagai alat komunikasi antar warga MMS
Universitas Sumatera Utara
dalam kegiatan sehari-hari dan upacara adat. Sementara itu, di luar wilayah pemakaiannya, BMS digunakan oleh masyarakat Melayu Deli dan Batubara Zein,
2009. Agar bahasa daerah Melayu tetap dapat berkembang, maka harus tetap dilakukan pembinaannya. Dalam hal ini BMS diteliti berdasarkan semantik dalam
kajian makna emotif dalam nilai rasa dari salah satu sastra BMS yaitu pepatah. Menurut Sinar 2002: 16 melalui ekspresi bahasa, sistem sosial akan dapat tergambar
latar belakang psikologis orang Melayu Serdang yang terkait pada cakupan emosi, estetik, etika, moral, logika dan nasionalisme baik kepentingan individu maupun
kelompok.
2.2.3. Sekilas Tentang Folklor