Metode penelitian METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode penelitian

Secara filosofik, metodologi penelitian merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran. Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah Harun, 2007:1-2. Menurut Arikunto 2006:160 metodologi penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Variasi metode yang dimaksud adalah: angket, wawancara, pengamatan, atau observasi, tes dan dokumentasi. Dalam melakukan penelitian tentang petatah MS di daerah Pantai Cermin, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif yaitu meneliti tradisi-tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya Harun, 2007:15. Moleong 2005:5 menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku individu oleh sekelompok orang. Bogdan dan Taylor dalam Universitas Sumatera Utara Harun, 2007:15 mengatakan “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan prilaku yang dapat diamati”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, metode penelitian deskriptif kualitatif selain untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis, menginterpretasikan, juga memaparkan dengan jelas melalui kata-kata. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui makna emotif dalam pepatah di kehidupan masyarakat di daerah pantai Cermin, makna emotif dan perangkat emotif dalam pepatah apa yang sering muncul dan dipakai oleh dalam kehidupan mereka. Penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan dalam menganalisa pepatah yaitu dengan pendekatan yang berhubungan dengan linguistik, dan budaya. Desain penelitian deskriptif kualitatif ini dapat digambarkan melalui bagan di bawah ini: Bagan 1: Proses Pengumpulan Data: Model Interaktif Kehidupan Masyarakat Melayu Serdang Bedagai Desa Besar II Terjun dan informan Sumber Data: Pepatah Bahasa Melayu Serdang Teori Semantik Kognitif, Teori Makna Emotif, teori Budaya Makna Emotif dan Makna Pepatah BMS Universitas Sumatera Utara Proses pengumpulan data dimulai dari mencari pepatah Bahasa Melayu Serdang baik yang masih digunakan dan diingat, atau yang sudah dilupakan. Kemudian, proses dilanjutkan dengan menginterpretasikan makna pepatah dari sisi kehidupan masyarakat Melayu Serdang Desa Besar II Terjun dan informan. Dari penginterpretasian tersebut akan menghasilkan makna yang dianalisis dengan menggunakan teori semantik kognitif, teori makna emotif, dan teori budaya. Dari hasil analisis dapat diketahui makna emotif dalam pepatah.

3.2. Lokasi Penelitian