dalam kegiatan sehari-hari dan upacara adat. Sementara itu, di luar wilayah pemakaiannya, BMS digunakan oleh masyarakat Melayu Deli dan Batubara Zein,
2009. Agar bahasa daerah Melayu tetap dapat berkembang, maka harus tetap dilakukan pembinaannya. Dalam hal ini BMS diteliti berdasarkan semantik dalam
kajian makna emotif dalam nilai rasa dari salah satu sastra BMS yaitu pepatah. Menurut Sinar 2002: 16 melalui ekspresi bahasa, sistem sosial akan dapat tergambar
latar belakang psikologis orang Melayu Serdang yang terkait pada cakupan emosi, estetik, etika, moral, logika dan nasionalisme baik kepentingan individu maupun
kelompok.
2.2.3. Sekilas Tentang Folklor
Sastra lisan Melayu termasuk dalam folklor lisan. Menurut Danandjaja dalam Pudentia 1998:54 Folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar
dan diwariskan turun temurun di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai
dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat mnemoninic device. Ciri-Ciri Folklor sebagai berikut: a Penyebaran dan pewarisannya bersifat lisan; b Bersifat
tradisional; c Ada exsist dalam versi-versi bahkan dalam varian yang berbeda; d Bersifat anonim; e Biasanya memiliki bentuk berumus; f Mempunyai kegunaan
fungsi dalam kehidupan bersama kolektifnya; g Bersifat pralogis; h Milik
bersama kolektif; i Pada umumnya bersifat polos dan lugu. Fungsi Folklor
menurut William R. Bascom dalam Pudentia 1998:70 folklor mempunyai fungsi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a Sebagai sistem proyeksi projective system b Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga kebudayaan;
c Sebagai alat pedagogik d Sebagai alat pemaksa berlakunya norma-norma masyarakat dan pengendalian
masyarakat.
Bentuk Folklor menurut Brunvand dalam Pudentia 1998: 54 berdasarkan
kategorinya, folklor digolongkan kedalam tiga golongan, yaitu folklor lisan verbal folklore, folklor sebagian lisan party verbal dan folklor bukan lisan non verbal
folklore. a
Folklor lisan adalah folklor yang bentuknya murni lisan. Bentuk-bentuk genre folklor yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
bahasa rakyat folk speech seperti logat, julukan, pangkat tradisional, dan titel kebangsawanan, ungkapan tradisional, seperti peribahasa, pepatah, dan pomeo;
pertanyaan tradisional, seperti teka-teki; puisi rakyat, seperti pantun, gurindam, dan syair, cerita prosa rakyat, seperti mite, legenda dan dongeng; dan nyanyian rakyat.
b Folklor sebagian lisan
Folklor sebagian lisan adalah folklor yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan bukan lisan. Yang termasuk golongan ini antara lain; kepercayaan
rakyat, permainan rakyat, teater rakyat, tari rakyat, adat istiadat, upacara, pesta rakyat, dan lain-lain.
c Folklor bukan lisan
Universitas Sumatera Utara
Folklor bukan lisan adalah folklor yang bentuknya bukan lisan, dibagi menjadi dua yakni material dan nonmaterial. Bentuk folklor material: arsitektur
rakyat, misalnya bentuk rumah asli daerah, bentuk lumbung padi, dan sebagainya, kerajinan tangan rakyat, pakaian dan perhiasan tubuh adat, makanan dan minuman
rakyat, dan obat-obatan tradisional. Sedangkan bentuk nonmaterial: gerak isyarat tradisional gesture, bunyi, isyarat untuk komunikasi rakyat, misalnya kentongan
tanda bahaya di Jawa atau bunyi gendang.
Menurut Pudentia 1998: 57 Macam-macam folklor yaitu:
a Folklor humanis. Folklor humanis lebih menekankan pada aspek lor daripada folk- nya. Merupakan jenis folklor yang terdiri dari kesusastraan lisan, seperti cerita
rakyat, takhyul, balada, dan sebagainya b Folklor modern. Folklor modern lebih menekankan pada aspek folk dan juga lor-
nya. semua unsur kebudayaan manusia asalkan diwariskan melalui lisan atau dengan cara peniruan.
c Folklor antropologis. Folklor antropologis lebih menekankan pada aspek folk daripada lor-nya. Folklor antropologis lebih membatasi pada unsur-unsur
kebudayaan yang bersifat lisan saja verbal arts hanya pada jenis cerita prosa rakyat, teka-teki, peribahasa, syair rakyat dan kesusastraan lainnya.
Pepatah BMS termasuk dalam jenis folklor lisan. Unsur lisan yang terdapat pada pepatah berupa leksem, bahasa figuratif dan metafora. Semua unsur lisan dalam
pepatah menggunakan nama tumbuhan, alam, dan binatang. Unsur lisan ini diucapkan
Universitas Sumatera Utara
pada saat berbicara dengan orang lain dalam acara adat, bergaul dan menasihati sesuai dengan kondisi pada saat berbicara.
2.2.4. Sastra Lisan Melayu