Reduksi Data Teknik Analisis Data

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Menyusun data berarti menggolongkannya dalam pola, tema atau kategori. Tafsiran atau interpretasi artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antara berbagai konsep. Interpretasi menggambarkan perspektif atau pandangan peneliti bukan kebenaran Harun, 2007:74. Setelah semua data terkumpul, langkah yang harus dilakukan adalah menganalisis seluruh data yang tersedia. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan model analisis Miles dan Huberman. Menurut Miles dan Huberman 1984:21-23 dalam Emzir 2010:129-135 ada tiga macam kegiatan dalam menganalisis data kualitatif, yaitu:

3.6.1. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memokuskan, membuang dan menyusun data dalam suatu cara bahwa kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan. Untuk menjawab masalah penelitian bagaimana makna emotif dalam pepatah BMS, digunakan teknik memilih, memokuskan, dan menafsirkan arti terhadap dokumen yang diperoleh dari daftar wawancara yang dicatat, menggunakan teori makna emotif, menghubungkannya dengan aspek makna dalam budaya Melayu Serdang. Hal ini menggunakan teori budaya dan folklor karena metode ini mengajukan soal dalam kondisi bagaimanakah suatu tindakan manusia terjadi atau suatu produk dihasilkan sehingga kita menafsirkan maknanya sesuai dengan konsep pepatah yang diucapkan. Selain itu digunakan juga teknik studi pustaka; yaitu membaca cerita-cerita rakyat dari daerah Universitas Sumatera Utara Melayu. Contoh, pepatah yang diperoleh dari acara adat pernikahan sebanyak 35 pepatah, dari jumlah tersebut dilakukan pemilihan pepatah yang mana yang tergolong ke dalam makna emotif senang, marah, benci, malu bosan, takut, dan benci dengan mengunakan teori makna emotif, kemudian dilakukan intepretasi dengan cara menafsirkan arti dari pepatah, misalnya Pepatah “ Berbahagialah pemuda yang dapat mempersunting bunga encik” pepatah ini digolongkan ke dalam makna emotif senang dari kata ‘berbahagia’ menggunakan perangkat leksikal diinterpretasikan artinya yaitu Penghulu Telangkai mengucapkan pepatah merasa senang dan memuja gadis yang dipinang cantik, dan pemuda yang menjadi suaminya sangatlah beruntung memilikinya. Kata cantik diinterpretasikan dari kata bunga, karena bunga adalah sejenis tumbuhan yang selalu berupa cantik dan dipuja-puji banyak orang. Jadi gadis yang di pinang dipuji kecantikannya melalui kata bunga. Memuji secara tak langsung adalah kebiasaan suku Melayu yang menngunakan pepatah informan 1. Pepatah adalah tergolong ke dalam folklor lisan, karena diucapkan sesuai dengan kebudayaan Melayu.

3.6.2. Model Data Display Data