2.6.4. Konfigurasi Medan
Leksikal Emosi
Bahasa Melayu
Serdang oleh Mahriyuni 2009
Studi ini menelaah sejumlah medan leksikal emosi yang dihasilkan oleh penutur Melayu Serdang berdasarkan variasi sosial. Studi ini memokuskan pada
makna kata leksikon emosi Melayu Serdang. Teori yang digunakan adalah teori semantik struktural. Berdasarkan reaksi semantik bersama yang mengandung makna
umum dan makna khusus yang menandai komponen tertentu, dari seratus lima puluh tiga emosi terbentuk tujuh medan leksikal emosi yaitu1 Medan Leksikal EMOSI
Senang; 2 Medan Leksikal Sedeh; 3 Medan Leksikal Marah; 4 Medan Leksikal Bosan; 5 Medan Leksikal Benci; 6 Medan Leksikal Takut; 7 Medan Leksikal
Malu. Ketujuh medan leksikal itu dapat ditata secara hierarki menjadi sepuluh tataran dari medan leksikal terbesar atau terluas sampai dengan medan leksikal terkecil.
Untaian, lirik, pantun dan ungkapan leksikal emosi bahasa Melayu Serdang tidak hanya memiliki makna kebahasaan, tetapi juga mencerminkan nilai budaya dan sikap
positif yang bernuansa ajaran Islam. Hal ini memberi pedoman bagi hidup dan kehidupan manusia sebagai makhluk Allah untuk berkepribadian baik dan jujur agar
berguna bagi lingkungannya. Dari uraian singkat tentang konfigurasi medan leksikal emosi dan aspek
semantik penutur bahasa Melayu menurut Mahriyuni, diperoleh beberapa medan leksikal emosi berdasarkan reaksi semantik yang mengandung makna umum dan
makna khusus, yaitu: medan lesikal senang, sedeh, marah, bosan, benci, takut, dan malu. Medan leksikal ini diperoleh berdasarkan variasi sosial masyarakat Melayu
Serdang. Medan leksikal emosi ini diungkapkan melalui untaian, lirik, pantun, dan
Universitas Sumatera Utara
ungkapan . Medan leksikal emosi dari ungkapan adalah yang menjadi relevansi
dengan penelitian ini dan perbedaannya adalah kajian ini difokuskan terhadap kajian analisis makna emotif dalam pepatah BMS. Emosi diungkapkan melalui kata-kata
yang diucapkan dalam pepatah maka diperoleh makna emosi. Keistimewaan penelitian ini adalah menganalisis pepatah yang merupakan output dari ungkapan
emosi dan langsung terlihat dari kata-kata yang diucapkan.
2.6.5. Ciri Akustik Bahasa Melayu Serdang BMS oleh Syarfina.T dan Sinar,T.S 2010