Ciri Akustik Bahasa Melayu Serdang BMS oleh Syarfina.T dan Sinar,T.S 2010

ungkapan . Medan leksikal emosi dari ungkapan adalah yang menjadi relevansi dengan penelitian ini dan perbedaannya adalah kajian ini difokuskan terhadap kajian analisis makna emotif dalam pepatah BMS. Emosi diungkapkan melalui kata-kata yang diucapkan dalam pepatah maka diperoleh makna emosi. Keistimewaan penelitian ini adalah menganalisis pepatah yang merupakan output dari ungkapan emosi dan langsung terlihat dari kata-kata yang diucapkan.

2.6.5. Ciri Akustik Bahasa Melayu Serdang BMS oleh Syarfina.T dan Sinar,T.S 2010

Penelitian ini menelaah tentang ciri akustik tuturan BMS menjadi penanda social penutur yang terbagi dalam kelompok-kelompok berdasarkan variable bebas, seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, kelas sosial, dan keseringan pemakaian BMS. Penelitian ini memokuskan pada ciri akustik mana yang signifikan sebagai penanda modus, apakah ketiga modus tuturan yang diamati menandai kelompok sosial tertentu, dan mencari ciri suprasegmental apa yang sesungguhnya yang menandai keompok-kelompok sosial itu. Penelitian ini menemukan nada tertinggi, nada dasr, nada final, nada rendah, durasi, dan intensitas dapat dijadikan pemarkah sosial penutur Bahasa Melayu Deli. Perbedaan yang signifikan untuk intensitas ditemukan pada tuturan kelas social saja. Tuturan dalam BMS hanya bergulat nada 1 oktaf saja. Tidak ditemukan perbedaan pada eksekusi nada final pada variabel jenis kelamin perempuan. Pada variabel generasi ditemukan tuturan usia muda lebih tinggi julat nada, nada dasar, nada final dan ekserkusi nada final dari pada tuturan usia tua. Durasi deklaratif lebih besar disbanding dengan durasi interaktif. Universitas Sumatera Utara Adanya perbedaan pada intensitas dasar, final, tertinggi, dan rendah pada variabel jenis kelamin generasi, pendidikan, dan pekerjaan. Simpulannya ciri akustik tuturan BMS menjadi penanda sosial penutur yang terbagi dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel bebas, seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, kelas sosial, dan keseringan pemakai BMS. Relevansi kajian ini adalah kajian akustik BMS yang meneliti tentang tinggi dan rendahnya nada, nada final, durasi dan intensitas tuturan yang menggunakan instrumen praat object berkenaan dengan kajian dalam tesis ini dalam hal analisis makna emotif dalam pepatah berdasarkan pada perangkat fonetik dengan cara mencari tekanan suara pada leksem atau kata dan hembusan nafas yang kuat pada silabel yang mana dalam pepatah. Cara mencari tekanan suara dan hembusan nafas yang kuat dengan menggunakan alat perekam walkman dan mendengarkan suara dengan seksama.

2.6.6. Ungkapan Verbal Etnis Melayu dalam Pemeliharaan Lingkungan oleh Sinar, T.S 2010