Pada proses reduksi fenomenologi, peneliti memberikan gambaran yang hampir sama ke setiap wartawan Waspada Online yang menjadi objek penelitian. Hal
tersebut dikarenakan pemahaman setiap objek penelitian terhadap fenomena yang diteliti hampir sama. Mereka memiliki penilaian dan pemahaman yang sama tentang
Kode Etik Jurnalistik namun dalam prakteknya berbeda. Ada beberapa wartawan yang paham setiap pasal dan menjadikannya sebagai landasan profesi
kewartawanannya. Namun, ada juga yang paham tentang KEJ namun realisasinya masih jauh. Dan ada juga yang kurang paham tentang KEJ karena baru berprofesi
sebagai wartawan. Melalui reduksi fenomenologi, peneliti mengidentifikasikan unsur-unsur
hakiki pengalaman akan fenomena. Dengan kata lain, peneliti jadi sadar tentang pengalaman dan pemahaman setiap objek penelitian. Penggambaran pada tahap ini
meliputi penampilan fisik, pengalaman, pemikiran dan perasaan yang muncul dalam kesadaran peneliti ketika peneliti mengarahkan ke fenomena yang dalam penelitian
ini adalah Kode Etik Jurnalistik.
IV.1.3. Variasi Imajinasi
Proses ketiga merupakan variasi imajinasi, dimana peneliti menggunakan imjinasi untuk mempertanyakan bagaimana setiap wartawan Waspada Online
membentuk pengalaman dan pemahaman tentang KEJ. Lewat variasi imajinasi, peneliti mengidentifikasikan kondisi yang berhubungan dengan fenomena
pemahaman KEJ. Mengapa ada beberapa wartawan Waspada Online yang paham dan mampu menjalankan KEJ, dan mengapa ada juga yang tidak paham. Peneliti mulai
Universitas Sumatera Utara
melihat latar belakang, hubungan sosial, serta faktor waktu sudah berapa lama berprofesi menjadi seorang wartawan dan banyak faktor lainnya yang dipertanyakan
oleh peneliti. Adapun pertanyaan tersebut berkiblat kepada hal-hal yang membentuk pemahaman wartawan Waspada Online terhadap KEJ.
Tugas dari variasi imajinasi adalah mencari makna-makna yang mungkin dengan memanfaatkan imajinasi, kerangka rujukan, pemisahan dan pembalikan, serta
pendekatan terhadap fenomena dari perspekif, posisi, peranan, dan fungsi yang berbeda. Tujuannya tiada lain untuk mencapai deskripsi struktural dari sebuah
pengalaman. Target dari fase ini adalah makna dan bergantung dari intuisi sebagai jalan
untuk mengintegrasikan struktur ke dalam esensi fenomena. Dalam berpikir imajinatif, peneliti dapat menemukan makna-makna potensial yang dapat membuat
sesuatu yang asalnya tidak terlihat menjadi terlihat jelas. Peneliti memfokuskan pada apa-apa saja kemungkinan yang membentuk pemahaman wartawan Waspada Online
tentang KEJ dan bagaimana mereka menjalankan KEJ tersebut serta mengapa mereka mengaplikasikannya dengan berbeda-beda.
IV.1.4 . Sintesis Makna dan Esensi
Fase ini merupakan tahap terakhir dalam penelitian fenomenologi. Husserl mendefenisikan esensi sebagai sesuatu yang umum dan berlaku universal. Esensi
tidak pernah terungkap secara sempurna. Sintesis struktural dan tekstural yang fundamental akan mewakili esensi ini dalam waktu dan tempat tertentu, dan sudut
pandang imajinatif dan studi reflektif seseorang terhadap fenomena.
Universitas Sumatera Utara
Dalam proses terakhir dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan secara tekstural ke dalam sebuah pernyataan. Hal tersebut menjadi hakikat dari fenomena
yang diteliti secara keseluruhan. Setelah peneliti melakukan pengamatan serta wawancara mendalam terhadap wartawan Waspada Online, peneliti akhirnya
mendapat sebuah kesimpulan tentang pemahaman wartawan Waspada Online tentang Kode Etik Jurnalistik dan pengaplikasiannya. Faktor-faktor apa yang membentuk
pemahaman tersebut serta kesimpulan akhir.
IV.2. Karakteristik Informan Nama