Sembilan Elemen Jurnalisme URAIAN TEORITIS

adalah syarat mutlak penyampaian berita, tidak hanya akurat tetapi juga persuasif. Inilah alasan masyarakat mempercayai sebuah organisai berita atau media.

II.4. Sembilan Elemen Jurnalisme

Kebajikan utama jurnalisme adalah menyampaikan informasi yang dibutuhkan masyarakat hingga mereka leluasa dan mampu mengatur dirinya. Jurnalisme membantu masyarakat mengenali komunitasnya. Jurnalisme dari realitas yang dilaporkannya, menciptakan bahasa bersama dan pengetahuan bersama. Media jurnalisme menjadi watchdog berbagai peristiwa yang baik dan buruk, serta mengangkat aspirasi yang luput dari telinga banyak orang. Semua itu terjadi berdasarkan informasi yang sama. Informasi tersebut disampaikan jurnalisme kepada masyarakat. Kovack dan Rosenstiel merumuskan sembilan elemen jurnalisme yang sekaligus menjadi tugas jurnalisme, yaitu: a. Menyampaikan kebenaran b. Memiliki loyalitas kepada masyarakat c. Memiliki disiplin untuk melakukan verivikasi d. Memiliki kemandirian terhadap apa yang diliputnya e. Memiliki kemandirian untuk memantau kekuasaaan f. Menjadi forum bagi kritik dan kesepakatan publik g. Menyampaikan sesuatu secara menarik dan relevan kepada publik h. Membuat berita secara komprehensif dan proporsional i. Memberi keleluasaan wartawan untuk mengikuti nurani mereka Universitas Sumatera Utara Elemen yang pertama menekankan kebenaran fungsional. Bukanlah kebenaran yang banyak dicari filosof-filosof. Kebenaran fungsional berarti kebenaran yang terus menerus dicari. Kebenaran, misalnya harga-harga bahan pokok atau nilai kurs mata uang. Jurnalisme melaporkan materi kebenaran apa yang dapat dipercaya dan dimanfaatkan masyarakat pada saat ini. Berbekal kebenaran tersebut, masyarakat belajar dan berpikir mengenai sesuatu yang terjadi disekitarnya. Apakah besok akan hujan? Apa di jalan tertentu terjadi kemacetan lalu lintas? Dengan demikian, jurnalisme menyampaikan kebenaran tentang fakta-fakta yang ditemukan saat itu. Fakta-fakta yang dilaporkan secara akurat dan jujur. Kebenaran di sini bukanlah yang bersifat religious, ideologis, atau pun filsafat. Juga tidak menyangkut kebenaran berdasarkan pandangan seseorang. Sebab, pemberitaan seorang wartwan bisa memiliki bias. Latar belakang sosial, pendidikan, kewarganegaraan, kelompok etnik, atau agama yang dipegang seorang wartawan mampu mempengaruhi pelaporan beritanya. Wartawan juga harus mampu menyingkirkan fakta yang bersifar desas-desus, tidak penting, atau dimanipulasi. Elemen kedua ialah loyalitas kepada masyarakat. Ini memaknakan kemandirian jurnalisme. Ini berarti membuat resensin film yang jujur bukan pesanan, mengulas liputan tempat rekreasi yang tidak dipengaruhi para pemasang iklan, atau membuat liputan yang tidak didasari kepentingan pribadi atau relasi tertentu. Universitas Sumatera Utara Para jurnalis, tidak bekerja atas kepentingan pelanggan. Para jurnalis bekerja atas komitmen, keberanian, nilai yang diyakini, sikap, kewenangan, dan profesionalisme yang telah diakui public. Elemen ketiga ialah disiplin melakukan verifikasi. Ini bearti kegiatan menelusuri sekian saksi untuk sebuah peristiwa, mencari sekian banyak narasumber, dan mengungkap banyak komentar. Verifikasi juga bearti memilah jurnalisme dan hiburan, propaganda, fiksi, dan seni. Konsep dalam verifikasi adalah jangan menambah atau mengarang apapun, jangan menipu khalayak, bersikap transparan, bersandar pada reportase sendiri, dan bersikap rendah hati. Elemen keempat berarti tidak menjadi “konsultan” diam-diam, penulis pidato, atau mendapat uang dari pihak-pihak yang diliput. Arti lainnya lagi menunjukkan kredibilitas kepada berbagai pihak melalui dedikasi terhadap akurasi, verifikasi, dan kepentingan publik. Atau, kemandirian melakukan kegiatan jurnalisme dengan ketaatan dan penghormatan yang tinggi pada prinsip kejujuran, kesetiaan pada rakyat, serta kewajiban memberi informasi bukan manipulasi. Elemen kelima adalah kemandirian untuk memantau kekuasaan. Elemen ini bukan berarti pekerjaan wartawan itu mengganggu orang yang tengah berbahagia dengan berita-berita buruk. Elemen ini berkaitan degan kegiatan investigasi pers. Kegiatan media melaporkan berbagai pelanggaran, kasus, atau kejahatan yang dilakukan pihak-pihak tertentu baik pihak pemerintah maupun lembaga-lembaga yang kuat dalam masyarakat. Laporan pers, dengan demikian mencegah para pemimpin dalam pemerintahan atau organisasi public agar tidak melakukan sesuatu yang tidak semestinya dikerjakan. Media mengungkapkan tuntutan masyarakat akan Universitas Sumatera Utara perbaikan di berbagai bidang kehidupan dan berbagai tingkatan sosial seperti korupsi, kolutif, atau nepotisme, penganiayaan buruh, kejahatan terorganisir atau bisnis-bisnis kotor. Elemen keenam merupakan upaya media menyediakan ruang kritik dan kompromi kepada publik. Ketika sebuah berita dilaporkan, media berarti mengingatkan masyarakat akan terjadinya sesuatu. Selain berita, media juga menyediakan ruang analisis untuk membahas peristiwa tersebut melalui konteks, perbandingan, atau perspektif tertentu. Ditambah pula, ruang opini atau editorial untuk mengevaluasi segala hal yang berkaitan dengan perstiwa tersebut baik yang disampaikan oleh redaksii media ataupun artikel yang berisi opini masyarakat. Elemen ketujuh , jurnalisme harus dapat menyampaikan sesuatu secara menarik dan relevan kepada publik. Elemen ini mewajibkan media untuk melaporkan berita dengan cara yang menyenangkan dan menyentuh sensasi masyarakat. Ditambah pula yang dilaporkan tersebut merupakan sesuatu yang paling penting dan bermanfaat bagi masyarakat. Karena itu, tanggungjawab media bukan hanya memasok informasi kepada masyarakat, akan tetapi juga menyampaikannya dengan cara yang menarik. Pelaporan berita yang baik ialah hasil kemendalaman liputan yang padu dalam member rincian dan keterkaitannya dengan konteks tertentu. Elemen kedelapan adalah kewajiban membuat berita secara komprehensif dan proporsional. Mutu jurnalisme amat tergantung kepada kelengkapan dan proporsionalitas pemberitaan yang dikerjakan media. Elemen ini mengingatkan kepada media agar tidak berlebihan meliput sensasi skandal selebritis. Berlebihan hanya untuk tujuan rating ataupun iklan. Apalagi melaporkannya dengan tidak Universitas Sumatera Utara melakukan verifikasi, pengecekan silang, atau wawancara ke berbagai pihak terkait. Pemberitaan macam ini akan menyesatkan pembaca. Di sisi lain, komprehensif dan proporsional juga berarti penyajian berita. Berita yang serius dan teramat penting isinya hendaknya diikutsertai dengan hal-hal ringan seperti human interest. Elemen kesembilan ialah member keleluasaan wartawan untuk mengikuti hati nurani mereka. Ini terkait dengan sistem dan manajemen media yang memiliki keterbukaan. Keterbukaan ini berguna untuk mengatasi kesulitan dan tekanan dan bertanggungjawab kepada masyarakat. Media harus member ruang bagi wartawan untuk merasa bebas berpikir dan berpendapat. Organisai berita yang baik memberikan peluang bagi wartawan untuk menyatakan perbedaan sikap dan pendapat, melakukan penolakan terhadap redaktur, pemilik media, pemasang iklan, bahkan kekuatan tertentu di masyarakat. Ini berarti mengembangkan budaya media yang melindungi tanggung jawab pribadi sebagai dasar kerja.

II.5. Media Massa Online