IV.8. Analisis Informan 6………………………………………………………….. IV.9. Analisis Informan 7…………………………………………………………….
IV.10. Analisis Informan 8…………………………………………………………. IV.11. Pemahaman Kode Etik Jurnalistik Pada Wartawan Waspada Online…………
IV.12. Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik Pada Wartawan Waspada Online………… IV.12. Kesimpulan Pemahaman dan Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik Pada
WartawanWaspada Online ………………………………………………..
BAB V PENUTUP
V.1. Kesimpulan…………………………………………………………………….. V.2. Saran-saran………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN NARASUMBER BIODATA NARASUMBER
SURAT PENELITIAN SURAT BALASAN DARI WASPADA ONLINE
LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI BIODATA PENULIS
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAKSI
Dewan pers melansir sampai pertengahan tahun 2011, terdapat sebanyak 70 wartawan di Tanah Air belum profesional. Ketidakprofesionalan tersebut menciderai
profesi wartawan yang merupakan bagian dari pilar ke empat dalam demokrasi Indonesia. Wartawan yang baik seharusnya selalu menyadari bahwa mereka selalu
harus bertanggungjawab akan kebenaran berita atau laporan mereka. Seorang wartawan juga selalu belajar mengenai bagaimana cara mengkomunikasikan ide
secara teliti dan efektif dan paham apa yang disebut berita yang disuguhkan secara jujur. Adalah Kode Etik Jurnalistik KEJ yang merupakan landasan profesi wartawan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Pelanggaran KEJ di lapangan ternyata masih tergolong sering terjadi. Ini merupakan salah satu indikator semakin banyaknya
wartawan yang tidak profesional.
Penelitian yang berjudul Studi Fenomenologi Pemahaman Wartawan Tentang Kode Etik Jurnalistik ini bertujuan untuk member gambaran tentang sejauh mana
pemahaman wartawan terhadap KEJ dan bagaimana para wartawan mengaplikasikan landasan profesi mereka. Adapun wartawan Waspada Online menjadi informan
dalam penelitian ini. Terdapat delapan wartawan waspada online yang terdiri dari satu asisten pemimpin redaksi, dua redaktur, satu asisten redaktur, satu asisten
redaktur pelaksana, dan tiga reporter. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi yang memiliki paradigm konstruktivisme dimana dalam metode
tersebut digunakan empat fase, yaitu fase epoche, reduksi fenomenologi, variasi imajinasi, dan sintesis makna dan esensi. Keempat proses tersebut dijadikan peneliti
untuk merekam kondisi di lapangan atau pada saat penelitian. Lewat proses tersebut dapat diketahui bagaimana narasumber memberikan pemahaman tentang Kode Etik
Jurnalistik berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki, serta bagaimana wartawan Waspada Online menjalankan Kode Etik Jurnalistik tersebut. Penelitian dilakukan
dengan melakukan depth interview, pengamatan di lapangan secara langsung, dan studi literatur.
Berdasarkan penelitian tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut: 1.
Wartawan Waspada Online memiliki motivasi yang berbeda-beda berprofesi sebagai seorang jurnalis. Namun, mereka mempunyai kesamaan pemahaman
tentang tugas seorang jurnalis yaitu mencari, mengumpulkan informasi, dan menjadikannya sebagai sebuah berita yang sesuai dengan fakta tanpa adanya
opini.
2. Sebagian besar wartawan Waspada Online hanya memahami Kode Etik
Jurnalistik sebatas teori saja tanpa pelaksanaan yang benar. Berdasarkan track record mereka yang cukup lama sebagai jurnalis, para wartawan secara teori
paham setiap isi yang terdapat dalam 11 pasal KEJ, namun realisasinya berbanding terbalik dengan pemahaman tersebut.
3. Masih banyak wartawan Waspada Online yang melumrahkan penerimaan
materi baik dalam bentuk uang maupun benda yang diberikan oleh nara sumber mereka. Kebanyakan alasan mereka menerima adalah sebagai ongkos
liputan dan ada juga yang mengatakan karena faktor penghasilan yang minim.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN