IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Bank Saudara Tbk, merupakan salah satu bank tertua yang telah berdiri dari tahun 1906 dengan nama Vereeniging Himpoenan Soedara yang
merupakan suatu perkumpulan para saudagar batik dan kulit di Bandung dan sekitarnya, dengan tujuan utama untuk menyalurkan usaha jasa keuangan secara
simpan pinjam. Perkumpulan ini berdiri atas prakarsa tiga orang kaum saudagar saat itu, H. Basoeni, T.H. Damiri dan H. Bajoeri. Ketiganya memperbincangkan
untuk mengadakan satu perkumpulan dalam kalangan kaum saudagar, saat itu ketiganya memiliki persamaan atas keinginan tersebut maka dicarilah beberapa
saudagar lain hingga terkumpul sebanyak 10 orang saudagar. Pengertian Soedara dilandasi oleh semangat persaudaraan dalam satu
konsepsi kebangsaan. Selain itu secara harfiah identitas Soedara merujuk pada ikatan persaudaraan dari kesepuluh pendiri Himpoenan Soedara. Mulanya
pengukuhan Himpoenan Soedara tidak disertai ikatan hukum kecuali satu perjanjian materai di bawah tangan. Setiap orang diwajibkan menyimpan uang
secara teratur sebanyak 10 gulden setiap bulannya yang tidak bisa diambil selama 5 tahun. Simpanan itu difungsikan untuk tambahan modal bagi usaha yang
dirintis. Pada tahun 1908, perkumpulan ini juga ikut berperan dalam pergerakan
nasional sebagai mitra dari perkumpulan Boedi Oetomo di daerah Jawa Barat yang bergerak di bidang perekonomian. Perkumpulan ini semakin berkembang
pada tahun 1912 mengajukan permohonan untuk mendapat pengesahan sebagai badan hukum dan dikabulkan dengan pengesahan anggaran dasarnya berdasarkan
Government Besluit No.33 tanggal 4 Oktober 1913.
Seiring dengan kemerdekaan Republik Indonesia, pada tahun 1955 dengan berlakunya Peraturan Pemerintah No.1 tahun 1995 Lembaran Negara No.2
tentang Pengawasan terhadap Urusan Kredit, yang menetapkan bahwa semua perusahaan dan badan yang mengadakan usaha–usaha untuk memberikan kredit
atas tanggungan pendiri, adalah Bank Tabungan, maka pada tanggal 11 November
1995 Menteri Keuangan memberi izin kepada Himpoenan Soedara untuk melakukan usaha bank tabungan.
Pada tahun 1967, dengan berlakunya Undang–undang No. 14 tentang Pokok–Pokok Perbankan beserta peraturan pelaksanaannya, dalam hal ini
Keputusan Menteri Keuangan, tanggal 18 Desember 1968, Himpoenan Soedara diwajibkan mengubah bentuk hukumnya dari perkumpulan menjadi perseroan
terbatas. Pada tanggal 15 Juni 1974, Perkumpulan Himpoenan Soedara secara formal dibubarkan dan pada waktu bersamaan itu pula didirikan Himpoenan
Soedara dalam bentuk badan hukum yang baru dengan nama PT. Bank Tabungan Himpunan Saudara HS 1906.
Seiring dengan semakin berkembangnya bank tersebut, maka pada bulan April 1992 PT. Bank Tabungan Himpunan Saudara HS 1906 berubah menjadi
PT. Bank HS 1906 dengan adanya penyertaan modal serta manajemen dan kepengurusan oleh MEDCO Group perusahaan swasta nasional yang bergerak
dalam bidang perminyakan dan gas bumi serta kontraktor dan pada Juli 1993 dengan berlakunya Undang–undang Perbankan No.792 berdasarkan SK Menteri
Keuangan No. Kep.067KM.171993, PT. Bank Saudara 1906 beroperasi sebagai Bank Umum yang peresmiannya dilakukan oleh Menteri Keuangan RI saat itu,
Drs. Mar’ie Muhammad. Bertepatan dengan 100 tahun usianya pada tahun 2006 PT. Bank
Himpunan Saudara 1906 mengubah nama menjadi Bank Saudara diikuti dengan perubahan logo perusahaan. Pada tahun yang sama dalam upaya peningkatan
kinerja perusahaan serta menjadi perusahaan yang terbuka dan dimiliki oleh publik, dilakukan penawaran saham perdana perseroan kepada masyarakat umum
Initial Public Offering. Pada tanggal 15 Desember 2006 PT. Bank Himpunan
1906, Tbk menjadi salah satu perusahaan terbuka yang tercatat pada Bursa Efek Jakarta BEJ. Adapun mayoritas kepemilikan saham PT. Bank Himpunan
Saudara didominasi oleh Ir. Arifin Panigoro sebesar 54,48 persen, PT. MEDCO Intidinamika 11,36 persen dan Publik 34.16 persen.
PT. Bank Saudara berusaha meningkatkan kinerja perseroan serta pelayanan kepada masyarakat umum. Selain meningkatkan kemampuan dan
profesionalisme SDM-nya yang secara berkala melaksanakan pelatihan baik
intern maupun ekstern di dalam maupun luar negeri, perseroan pun berusaha lebih meningkatkan diri dengan masyarakat dengan direlisasikan dalam bentuk
penambahan kantor yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
4.2. Visi dan Misi Perusahaan