4.6.5 Tingkat Pendidikan
Gambar 15. Proporsi tingkat pendidikan responden Tingkat pendidikan seseorang pada umumnya memiliki pengaruh yang
cukup besar terhadap pola pikir dan pembentukan perilaku. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner didapatkan hasil bahwa sebanyak 52 persen responden
berpendidikan sarjana, 23 persen berpendidikan diploma akademi, 23 persen berpendidikan pasca sarjana, 11 persen berpendidikan SMA dan sisanya sebanyak
2 persen berpendidikan SLTP. Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa mayoritas responden
berpendidikan tinggi, seperti yang diketahui sebelumnya bahwa mayoritas nasabah adalah pegawai swasta yang memiliki pendidikan minimal adalah
diploma tetapi dalam hal ini di dominasi oleh mereka yang berpendidikan sarjana. Berdasarkan hal di atas dapat dilihat bahwa terdapat kecenderungan bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka kecenderungan dirinya untuk mengelola keuangan secara baik akan tinggi pula.
4.6.6 Tingkat Pendapatan
Gambar 16. Proporsi tingkat pendapatan responden Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah disebar, komposisi responden
yang didasarkan atas pendapatannya yaitu sebanyak 84 persen berpenghasilan antara Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000, 12 persen berpenghasilan Rp. 1.000.000
dan sebanyak 4 persen berpenghasilan Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000. Sebagian besar responden yang memiliki TASKA adalah pegawai swasta yang berada pada
level pekerjaan staff dengan gaji kisaran antara Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000. Kondisi seseorang akan memberikan dampak besar pada pola pikir untuk
menyisihkan sebagian uang mereka dalam bentuk tabungan. Jika pendapatan seseorang lebih besar dari pada pengeluarannya setiap bulan maka dia dapat
mengalokasikan sebagian dananya untuk ditabungkan ke bank.
4.6.7 Tingkat Pengeluaran
Gambar 17. Proporsi tingkat pengeluaran Pengeluaran responden TASKA yang terbesar setiap bulannya adalah Rp.
1.000.000 – Rp. 5.000.000 yaitu sebanyak 82 persen sementara pendapatan responden Taska sebanyak 84 persen berada di kisaran Rp. 1.000.000 – Rp.
5.000.000 lalu sebanyak 15 persen berpengeluaran Rp. 1.000.000 dan berpengeluaran Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000 sebanyak 3 persen. Selisih
prosentase antara tingkat pendapatan dan pengeluaran memang tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 2 persen, dalam penentuan tingkat pendapatan dan
pengeluaran tersebut terdapat range yang telah ditentukan sebelumnya seperti yang digambarkan pada Gambar 17. Sebagai contoh jika seorang nasabah
memiliki penghasilan Rp. 4.000.000 sedangkan tingkat pengeluarannya adalah sebesar Rp. 2.000.000 hal tersebut dapat berarti bahwa nasabah tersebut memiliki
dana sebesar Rp. 2.000.000 untuk ditabungkan ke bank. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa besarnya pendapatan dan pengeluaran seseorang
akan mempengaruhi kebiasaan mengalokasikan sebagian dana yang tidak terpakai untuk ditabungkan ke bank agar lebih menguntungkan dan melatih kebiasaan
menabung dari responden. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap data demografi di atas maka dapat
diketahui bahwa pada dasarnya implementasi terhadap segmentasi, targeting dan positioning pada produk TASKA ini telah sesuai dengan yang direncanakan oleh
manajemen hanya saja untuk salah satu target pasar yaitu peruntukkan TASKA untuk nasabah berpenghasilan rendah kelas bawah masih kurang maksimal.
Berdasarkan hasil dari in depth interview yang dilakukan kondisi ini terjadi karena kurang maksimalnya upaya promosi dan pemasaran produk TASKA kepada
masyarakat sehingga masih banyak dari masyarakat yang masih ragu untuk menyimpan dananya di Bank Saudara.
4.7. Preferensi Nasabah