Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
Tabel 3. Produksi yoghurt di Indonesia pada tahun 2002-2005
Tahun Produksi Liter
Nilai 000 Rp Pertumbuhan
2002 1.039.279
8.985.642 -
2003 1.536.824
11.356.826 26.39
2004 1.682.642
13.475.394 18.65
2005 1.765.031
30.438.258 125.88
Sumber : BPS 2005 Adanya berbagai macam merek yoghurt yang ditawarkan di pasaran
tentunya membuat konsumen dihadapkan dengan berbagai alternatif yang ada sehingga konsumen cenderung mempunyai preferensi tertentu sebelum melakukan
proses pengambilan keputusan. Kegunaan preferensi konsumen terhadap barang atau jasa adalah untuk mengetahui apakah barang atau jasa tersebut sesuai dengan
yang diinginkan konsumen selama ini. Oleh karena itu, para produsen yoghurt harus mampu merumuskan strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan
sehingga mampu bertahan dalam industri yoghurt. Menurut Syamsir 2011, mengatakan bahwa prospek usaha yoghurt ke
depan akan semakin baik. Hal ini terkait dengan nilai tambah yoghurt bila dibandingkan dengan susu biasa dan semakin meningkatnya jumlah konsumen
yang peduli dengan kesehatan. Salah satu pelaku bisnis yang sedang berkembang di kota Bogor dalam hal memproduksi yoghurt adalah UKM yoghurt My Healthy
milik Kemas Ridwan yang didirikan pada tanggal 5 Maret 2010. Pelaku bisnis di industri yoghurt memiliki banyak perbedaan dan keunggulan, namun pada
penelitian ini bisnis pengolahan yoghurt yang akan diteliti adalah yoghurt My Healthy karena di samping harganya yang relatif murah yaitu Rp 500,- bila
dibandingkan dengan merek yoghurt lain yoghurt My Healthy sudah memiliki pangsa pasar yang cukup luas di daerah Bogor, khususnya di daerah Dramaga
Bogor. Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui dan menganalisis lebih jauh mengenai karakteristik, proses pengambilan keputusan,
serta preferensi konsumen yoghurt My Healthy.