Jenis Kelamin Usia Status Pernikahan

4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Uji awal yang dilakukan adalah uji validitas dan reliabilitas kuesioner yang telah disebar kepada 30 responden N=30 yang menjadi konsumen yoghurt My Healthy. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode Product Moment Pearson pada tingkat kepercayaan 90 α = 0.1. Butir pertanyaan dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Hasil pengujian tingkat validitas menunjukan bahwa r hitung atribut dalam pertanyaan tersebut memiliki nilai korelasi atau r hasil antara 0,403 sampai dengan 0,832 dan tidak ada yang lebih kecil dari r tabel 0,361. Hal tersebut menunjukkn bahwa pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner dikatakan valid. Setelah kuesioner dikatakan valid maka dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah dengan teknik Cronbach’s Alpha yaitu teknik mencari reliabilitas melalui software SPSS 16 for windows. Berdasarkan hasil pengujian tersebut menunjukan bahwa nilai alpha sebesar 0,926 untuk 30 responden. Di mana nilai alpha tersebut lebih dari 0,60. Hal tersebut menunjukan bahwa pertanyaan pada kuesioner tersebut reliabel. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4.

4.3. Karakteristik Konsumen Yoghurt

My Healthy Kuesioner penelitian ini dikumpulkan dari 100 responden yang merupakan konsumen dari yoghurt My Healthy yang tersebar di enam outlet di kawasan Dramaga dan sekitarnya. Penentuan responden dilakukan menggunakan teknik Purposive Sampling. Berdasarkan pengumpulan data responden tersebut, diperoleh hasil karakteristik umum konsumen berdasarkan jenis kelamin, status pernikahan, tempat tinggal, pendapatan rata-rata per bulan, dan pengeluaran rata- rata per bulan.

4.3.1 Jenis Kelamin

Karakteristik responden yang pertama adalah karakteristik berdasarkan jenis kelamin. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa responden didominasi oleh jenis kelamin perempuan sebanyak 60 dari 100 responden. Hal ini karena konsumen yang berjenis kelamin perempuan biasanya lebih memperhatikan faktor kesehatan dibandingkan dengan konsumen yang berjenis kelamin laki-laki. Gambar 5 menggambarkan karakteristik responden tersebut. Gambar 5. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

4.3.2 Usia

Memahami usia konsumen adalah penting, karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda. Perbedaan usia juga akan mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap merek. Usia penting dimasukkan ke dalam karakteristik umum dalam penelitian ini karena pemasar perlu mengetahui komposisi dan distribusi usia penduduk dari suatu wilayah atau daerah yang dijadikan target pasarnya. Karakteristik konsumen yang menjadi responden yoghurt My Healthy berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 6. Di mana responden didominasi oleh rentang usia antara 17-23 tahun sebanyak 97. Hal ini terjadi karena mengingat responden sebagian besar masih berstatus sebagai mahasiswa, maka mereka cenderung berada pada rentang usia 17-23 tahun. Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan usia

4.3.3 Status Pernikahan

Dilihat dari Gambar 7, diperoleh informasi bahwa sebesar 99 responden belum menikah dan 1 berstatus sudah menikah. Hal ini dikarenakan konsumen yang menjadi responden yoghurt My Healthy sebagian besar masih berstatus sebagai mahasiswa mengingat daerah Dramaga dan sekitarnya memang 17-23th 97 24-30th 3 Laki-Laki 40 Perempuan 60 didominasi oleh mahasiswa khususnya mahasiswa IPB yang sebagian besar berusia 17-23 tahun dan merupakan mahasiswa aktif. Kondisi konsumen yang berstatus belum menikah ini membuat konsumen bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya sendiri tanpa memikirkan orang lain. Gambar7. Karakteristik responden berdasarkan status penikahan

4.3.4 Tempat Tinggal