dipengaruhi oleh nilai-nilai, harapan, dan kebutuhan yang sifatnya sangat individual.
2.8. Artribut Produk
Seorang konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut. Menurut Sumarwan
2004, atribut suatu produk dibedakan ke dalam atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik dari suatu produk sedangkan atribut
abstrak menggambarkan karakteristik subjektif dari suatu produk berdasarkan persepsi konsumen.
Menurut Kotler dan Amstrong 2003, pengembangan produk dan jasa memerlukan pendefinisian manfaat-manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat-
manfaat tersebut kemudian dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut- atribut produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain.
1. Kualitas Merupakan salah satu sarana positioning utama pemasar. Dalam arti sempit,
kualitas dedefinisikan sebagai “bebas dari kerusakan”, sedangkan pada sebagian besar perusahaan yang berpusat pada pelanggan mendefinisikan
kualitas berdasarkan penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan. 2. Fitur
Merupakan sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing.
3. Gaya dan Desain Desain adalah konsep yang lebih besar daripada gaya. Gaya hanya
menggambarkan penampilan produk, bisa menarik atau membosankan, bisa menarik perhatian secara sensasional dan menghasilkan estetika yang indah
tetapi tidak benar-benar membuat kinerja produk menjadi lebih baik, sedangkan desain adalah jantung produk yang tidak hanya mempunyai andil
dalam penampilan produk tetapi juga dalam manfaatnya, serta melibatkan pembentukan pengalaman pemakaian produk bagi pelanggan.
2.9. Yoghurt
2.9.1 Pengertian Yoghurt
Istilah “yoghurt” berasal dari bahasa Turki, yang berarti susu asam. Yoghurt didefinisikan sebagai bahan makanan yang berasal dari susu dengan
bentuk menyerupai bubur atau es krim, yang rasanya asam. Dari dulu hingga sekarang penggemar berat yoghurt adalah masyarakat-masyarakat Eropa dan
Amerika, terutama Belanda, Perancis dan Swiss. Walaupun tidak sepopuler di negara Barat, di Indonesia saat ini yoghurt sudah mulai populer. Produk ini
dengan mudah dapat dijumpai di berbagai pasar swalayan dalam berbagai kemasan, warna dan cita rasa yang khas http:www.hanyawanita.com, 2010.
Yoghurt atau yogurt yang juga dikenal sebagai susu asam merupakan hasil fermentasi dari susu. Yoghurt sendiri adalah sebuah produk susu yang dihasilkan
oleh bakteri fermentasi susu. Fermentasi dari laktosa menghasilkan asam laktat yang bekerja pada protein susu sehingga membuat yoghurt lebih padat serta
memiliki tekstur dan aroma yang khas. Umumnya yoghurt dibuat menggunakan susu sapi, namun ada beberapa yoghurt juga menggunakan susu kedelai. Yoghurt
telah dikonsumsi selama lebih dari 4500 tahun dan telah terkenal di seluruh dunia dewasa ini. Yoghurt memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan.
Beberapa keunggulan yoghurt adalah kaya protein, memiliki kandungan kalsium, riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12
http:www.kumpulan.infosehat artikel-
kesehatan48-artikel-kesehatan58-yoghurt-untuk-kesehatan.html, 2008.
2.9.2 Manfaat Yoghurt
Menurut Rai 2008, yoghurt telah dikenal lama sebagai makanan yang terbuat dari susu murni yang telah difermentasi melalui campuran bakteri baik
friendly bacteria. Yoghurt memiliki beberapa manfaat kesehatan yang nyata: Menjaga keseimbangan bakteri di dalam tubuh
Menjaga meningkatkan daya tahan tubuh Menjaga kesehatan organ pencernaan
Menjaga regularitas pembuangan kotoran tubuh Menormalkan kolesterol
Mencegah kanker pada saluran pencernaan
Menurut http:www.kumpulan.infosehatartikel-kesehatan48-artikel-kes ehatan58-yoghurt-untuk-kesehatan.html, 2008 menyatakan beberapa manfaat
dari yoghurt yaitu: Menyehatkan pencernaan
Berdasarkan hasil penelitian, yoghurt dapat mengatasi berbagai masalah pencernaan seperti diare, radang usus, kanker usus atau intoleransi laktosa.
Mengurangi risiko terjadinya infeksi pada vagina Wanita yang mengkonsumsi yoghurt dapat mengurangi tingkat keasaman pH
sehingga dapat mengurangi perkembangan infeksi jamur. Menurunkan risiko darah tinggi
Dengan mengkonsumsi yoghurt 2-3 porsi sehari, dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Mencegah osteoporosis Karena berbahan dasar susu, maka dalam yoghurt mengandung kalsium dan
vitamin D. Kedua zat ini dapat membentu seseorang terkena osteoporosis. Membantu kita lebih kenyang
Kandungan kalori yang terdapat dalam yoghurt manjadikan yoghurt makanan yang dapat membantu sesorang merasa lebih kenyang.
2.9.3 Proses Pembuatan Yoghurt
Yoghurt dibuat melalui proses fermentasi menggunakan campuran bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri-bakteri ini
menguraikan gula susu laktosa menjadi asam laktat. Adanya asam laktat inilah yang menyebabkan yoghurt berasa asam. Proses fermentasi menyebabkan kadar
laktosa dalam yoghurt berkurang, sehingga yoghurt aman dikonsumsi oleh yang telah lanjut usia atau yang alergi terhadap susu http:www.hanyawanita.com,
2010. Pada umumnya yoghurt yang baik memiliki total asam laktat 0,85
sampai 0,95 atau derajat keasaman pH 4 – 4.5. Untuk memperoleh hasil
yoghurt yang baik maka perbandingan penggunaan starter Thermophylus dan Lacto.bulgaricus adalah 1:1. Tahapan proses pembuatan yoghurt adalah
pemanasan, pendinginan dan pemeraman, bila yoghurt akan dikonsumsi dalam
bentuk flavoured yoghurt, maka tahapan proses dilanjutkan dengan penambahan gula sebagai pemanisan dan flavoured, pengemasan dan pembekuan.
Pemanasan Pemanasan ini bertujuan untuk mematikan semua mikroba yang ada pada susu
seperti Mycobacteriumtubercolis, Micrococcus dll, yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri stater. Di samping itu juga untuk menurunkan kandungan
air pada susu sehingga pada akhirnya akan diperoleh yoghurt dengan konsistensi yang cukup padat. Pemanasan susu ini dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara antara lain sebagai berikut : Susu dipanaskan pada suhu tinggi di bawah suhu didih dalam jangka tertentu hingga volumenya
berkurang menjadi 23 dari jumlah semula, patokannya adalah volume susu pemanasan tidak sampai mendidih. Susu dipanaskan dengan menggunakan
kombinasi suhu dan waktu sebagai berikut : 85C
– 90C selama 10 – 15 menit 80C
– 85C selama 15 – 20 menit Pendinginan
Proses ini bertujuan untuk memberikan kondisi yang optimum bagi bakteri starter, pendinginan dikerjakan sampai suhu 43-45 derajat C, kemudian setelah
suhu tercapai ditambahkan bakteri starter 2-3 dari jumlah susu. Pemeraman atau Inkubasi
Pemeraman dapat dilakukan pada suhu 37 derajat C selama 24 jam atau dalam inkubator dengan suhu 45 derajat C selama 4-6 jam , Inkubasi dihentikan bila
telah tercapai keasaman 4 –4,5.
Pengemasan dan Pembekuan yoghurt Pengemasan diperlukan untuk menghindari produk dari kontaminasi atau
pencemaran, di samping itu juga diperlukan kemasan yang menarik bagi konsumen. Jenis atau macam kemasan tergantung pada customer atau
konsumen. Biasanya untuk yoghurt digunakan bahan kemasan : plastik, cup , dan botol.
Kemasan plastik ukuran 4x 20 diisi 50 ml Kemasan aqua diisi 250 ml
Kemasan botol diisi 650 ml
Kemudian, setelah yoghurt dikemas, lakukan proses pembekuan yoghrut. Dan yoghurt siap untuk dikonsumsi.
2.10. Analisis Faktor
Menurut Santoso 2006, analisis faktor factor Analysis termasuk pada interdependence techniques, yang berarti tidak ada variabel dependen ataupun
variabel independen. Proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan interrelationship antar sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu
dengan yang lainnya, sehingga bias dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Sebagai contoh, ada 10 variabel yang
bersifat independen satu dengan yang lain. Dengan analisis faktor, kesepuluh variabel tersebut mungkin bisa diringkas hanya dengan menjadi 3 kumpulan
variabel baru new set variables. Kumpulan variabel tersebut disebut faktor, di mana faktor tetap mencerminkan variabel-variabel aslinya. Secara umum, jumlah
sampel yang dianjurkan untuk analisis faktor berkisar antara 50 sampai 100 sampel.
2.11. Penelitian Terdahulu