Proses Pembuatan Yoghurt Yoghurt

Menurut http:www.kumpulan.infosehatartikel-kesehatan48-artikel-kes ehatan58-yoghurt-untuk-kesehatan.html, 2008 menyatakan beberapa manfaat dari yoghurt yaitu: Menyehatkan pencernaan Berdasarkan hasil penelitian, yoghurt dapat mengatasi berbagai masalah pencernaan seperti diare, radang usus, kanker usus atau intoleransi laktosa. Mengurangi risiko terjadinya infeksi pada vagina Wanita yang mengkonsumsi yoghurt dapat mengurangi tingkat keasaman pH sehingga dapat mengurangi perkembangan infeksi jamur. Menurunkan risiko darah tinggi Dengan mengkonsumsi yoghurt 2-3 porsi sehari, dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi. Mencegah osteoporosis Karena berbahan dasar susu, maka dalam yoghurt mengandung kalsium dan vitamin D. Kedua zat ini dapat membentu seseorang terkena osteoporosis. Membantu kita lebih kenyang Kandungan kalori yang terdapat dalam yoghurt manjadikan yoghurt makanan yang dapat membantu sesorang merasa lebih kenyang.

2.9.3 Proses Pembuatan Yoghurt

Yoghurt dibuat melalui proses fermentasi menggunakan campuran bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri-bakteri ini menguraikan gula susu laktosa menjadi asam laktat. Adanya asam laktat inilah yang menyebabkan yoghurt berasa asam. Proses fermentasi menyebabkan kadar laktosa dalam yoghurt berkurang, sehingga yoghurt aman dikonsumsi oleh yang telah lanjut usia atau yang alergi terhadap susu http:www.hanyawanita.com, 2010. Pada umumnya yoghurt yang baik memiliki total asam laktat 0,85 sampai 0,95 atau derajat keasaman pH 4 – 4.5. Untuk memperoleh hasil yoghurt yang baik maka perbandingan penggunaan starter Thermophylus dan Lacto.bulgaricus adalah 1:1. Tahapan proses pembuatan yoghurt adalah pemanasan, pendinginan dan pemeraman, bila yoghurt akan dikonsumsi dalam bentuk flavoured yoghurt, maka tahapan proses dilanjutkan dengan penambahan gula sebagai pemanisan dan flavoured, pengemasan dan pembekuan. Pemanasan Pemanasan ini bertujuan untuk mematikan semua mikroba yang ada pada susu seperti Mycobacteriumtubercolis, Micrococcus dll, yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri stater. Di samping itu juga untuk menurunkan kandungan air pada susu sehingga pada akhirnya akan diperoleh yoghurt dengan konsistensi yang cukup padat. Pemanasan susu ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain sebagai berikut : Susu dipanaskan pada suhu tinggi di bawah suhu didih dalam jangka tertentu hingga volumenya berkurang menjadi 23 dari jumlah semula, patokannya adalah volume susu pemanasan tidak sampai mendidih. Susu dipanaskan dengan menggunakan kombinasi suhu dan waktu sebagai berikut : 85C – 90C selama 10 – 15 menit 80C – 85C selama 15 – 20 menit Pendinginan Proses ini bertujuan untuk memberikan kondisi yang optimum bagi bakteri starter, pendinginan dikerjakan sampai suhu 43-45 derajat C, kemudian setelah suhu tercapai ditambahkan bakteri starter 2-3 dari jumlah susu. Pemeraman atau Inkubasi Pemeraman dapat dilakukan pada suhu 37 derajat C selama 24 jam atau dalam inkubator dengan suhu 45 derajat C selama 4-6 jam , Inkubasi dihentikan bila telah tercapai keasaman 4 –4,5. Pengemasan dan Pembekuan yoghurt Pengemasan diperlukan untuk menghindari produk dari kontaminasi atau pencemaran, di samping itu juga diperlukan kemasan yang menarik bagi konsumen. Jenis atau macam kemasan tergantung pada customer atau konsumen. Biasanya untuk yoghurt digunakan bahan kemasan : plastik, cup , dan botol. Kemasan plastik ukuran 4x 20 diisi 50 ml Kemasan aqua diisi 250 ml Kemasan botol diisi 650 ml Kemudian, setelah yoghurt dikemas, lakukan proses pembekuan yoghrut. Dan yoghurt siap untuk dikonsumsi.

2.10. Analisis Faktor