Konsep Optimalisasi Distribusi Kerangka Pemikiran Teoritis

18 III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Konsep Optimalisasi Distribusi

Sistem distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Menurut Pujiastuti 2006, sistem distribusi dibedakan atas sistem distribusi langsung, sistem distribusi semi langsung, dan sistem distribusi tidak langsung. Sistem distribusi langsung, yaitu sistem distribusi barang yang disampaikan langsung pada konsumen tanpa melalui perantara. Sistem distribusi semi langsung adalah distribusi barang yang disampaikan pada konsumen melalui pedagang eceran. Sementara itu sistem distribusi tidak langsung adalah distribusi barang yang disampaikan dari produsen pada konsumen melalui perantara agen atau grosir. Saluran distribusi terdiri dari sekumpulan organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa hingga siap digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen Kotler 2004. Beberapa hal yang harus diketahui agar dapat mengoptimalkan kegiatan distribusi menurut Heizer dan Render 2005 adalah biaya transportasi, jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Di dalam mengevaluasi kesempatan pemasaran, pada umumnya dimulai dengan melihat permintaan dan penawaran. Definisi dari permintaan pasar bagi suatu produk menurut Kotler 2005 adalah volume total yang akan dibeli oleh kelompok pembeli tertentu di daerah geografis tertentu, dalam lingkungan pemasaran tertentu, dan program pemasaran tertentu pula. Berdasarkan teori ekonomi mikro menurut Lipsey 1995, permintaan dapat dirumuskan sebagai berikut: Q D = D T, Y, N, Y, p, p j , j=1,2,3,…, dengan Q D adalah jumlah komoditi yang diminta, T adalah selera, Y adalah pendapatan rumah tangga, N adalah jumlah penduduk, Y adalah disposible income, p adalah harga komoditi tersebut, dan p j adalah harga komoditi lain yang ke-j. Sementara itu menurut teori ekonomi mikro, fungsi penawaran suatu komoditas dapat dirumuskan sebagai berikut: Q S = S G, X, p, w i , i=1,2,3,…, dengan Q S adalah jumlah komoditi yang ditawarkan, G adalah tujuan produsen, X adalah teknologi, p adalah harga komoditi itu sendiri, w i adalah harga input ke-i. 19

3.1.2. Pemrograman Linier