58
Analisis dual terhadap komposisi distribusi optimal buah pepaya bangkok dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22 . Analisis Dual terhadap Komposisi Distribusi Optimal Pepaya Bangkok
No. Kendala
Slack or Surplus Dual Prices
1 Penawaran P1 Pak Baban
2 Penawaran P2 Pak Acu
59 3
Penawaran P3 Pak Zaenudin 59
4 Penawaran P4 Pak Karmita
5 Permintaan K1 PT. Hero Supermarket
-298 6
Permintaan K2 Toko Buah Berkat -412
7 Permintaan K3 Kios Buah Pak Ibeng
-363 8
Permintaan K4 Kios Buah Pak Dulloh -363
9 Dummy Destination
Terlihat pada hasil olahan software LINDO yang ditunjukkan oleh Tabel 22, bahwa seluruh kendala baik kendala penawaran maupun kendala permintaan
memiliki slack or surplus yang bernilai nol. Hal tersebut berarti bahwa tidak ada sumberdaya yang tersisa atau sumberdaya tersebut telah habis terpakai. Sementara
itu untuk nilai dual prices pada kendala 1 sebesar nol berarti bahwa setiap penambahan penawaran buah pepaya bangkok yang dilakukan oleh Pak Baban
tidak akan merubah total biaya transportasi pada kondisi optimum. Hal tersebut juga berlaku untuk kendala 4 dan kendala 9.
Pada kendala 2 dan 3, dual price-nya bernilai 59 yang berarti bahwa jika pasokan buah pepaya dari pemasok P2 Pak Acu dan pemasok P3 Pak Zaenudin
ditambah sebanyak 100 kilogram maka total biaya transportasi akan berkurang sebesar Rp 5.900,00. Sementara itu untuk kendala permintaan yang memiliki nilai
dual price negatif berarti setiap penambahan permintaan akan berakibat pada bertambahnya total biaya transportasi. Sebagai contoh adalah pada kendala 5,
apabila terjadi peningkatan permintaan buah pepaya bangkok sebanyak 100 kilogram dari PT. Hero Supermarket maka total biaya transportasi yang
dikeluarkan akan meningkat sebesar Rp 29.800,00.
6.3.2.3. Analisis Sensitivitas
Pada penelitian ini, analisis sensitivitas yang merupakan hasil olahan dari program LINDO terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama memuat analisis
tentang sensitivitas pada nilai-nilai koefisien fungsi tujuan objective coefficient ranges yakni biaya transportasi buah dan bagian kedua memuat analisis
59
sensitivitas nilai ruas kanan kendala-kendala righthand side ranges. Penjelasan mengenai analisis sensitivitas biaya transportasi dan kendala distribusi buah
pepaya bangkok dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Analisis Sensitivitas Biaya Transportasi Buah Pepaya Bangkok
Analisis sensitivitas biaya transportasi buah pepaya bangkok menjelaskan interval perubahan nilai-nilai koefisien fungsi tujuan yakni biaya transportasi buah
pepaya bangkok yang diizinkan agar nilai optimal variabel keputusan tidak berubah. Hasil olahan software LINDO yang menunjukkan analisis sensitivitas
biaya transportasi buah pepaya bangkok dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23 . Analisis Sensitivitas Biaya Transportasi Buah Pepaya Bangkok
Jarak Obj Coefficient Ranges
Current Coef Allowable Increase
Allowable Decrease Dari P1 menuju K1
298 INFINITY
Dari P1 menuju K2 412
Dari P1 menuju K3 363
INFINITY Dari P1 menuju K4
363 INFINITY
Dari P2 menuju K1 239
INFINITY Dari P2 menuju K2
353 INFINITY
Dari P2 menuju K3 304
INFINITY Dari P2 menuju K4
304 INFINITY
Dari P3 menuju K1 239
INFINITY INFINITY
Dari P3 menuju K2 353
Dari P3 menuju K3 304
Dari P3 menuju K4 304
363 Dari P4 menuju K1
298 INFINITY
Dari P4 menuju K2 412
INFINITY Dari P4 menuju K3
363 INFINITY
Dari P4 menuju K4 363
INFINITY
Pada Tabel 23, tampak bahwa selang kepekaan perubahan biaya transportasi buah pepaya bangkok cukup bervariasi. Terdapat enam belas
koefisien fungsi tujuan yang mencerminkan biaya distribusi dari masing-masing pemasok menuju pasar. Sebagian besar selang kepekaan biaya distribusi relatif
panjang, yang tercermin dari nilai allowable decrease dan allowable increase berupa infinity. Infinity tersebut berarti batasan kenaikan atau batasan penurunan
biaya transportasi adalah tidak terbatas. Selang kepekaan terpanjang adalah biaya transportasi dari pemasok P3
menuju konsumen K1 dengan nilai allowable increase dan allowable decrease yang keduanya bernilai infinity, artinya baik kenaikan maupun penurunan biaya
transportasi tidak terbatas. Hal tersebut terjadi karena memang tidak dilakukan
60
pengiriman buah pepaya dari pemasok P3 menuju konsumen K1, sehingga perubahan biaya transportasinya tidak akan berpengaruh terhadap solusi optimal
yang telah tercapai. Sementara itu selang kepekaan terpendek ada pada beberapa koefisien fungsi tujuan, diantaranya adalah biaya transportasi dari pemasok P1
menuju konsumen K2, dari pemasok P3 menuju konsumen K2, dan dari pemasok P3 menuju konsumen K3, yang tercermin dari allowable increase dan allowable
decrease bernilai nol. Hal tersebut berarti tidak diperbolehkan terjadi perubahan biaya transportasi pada ketiga koefisien tersebut untuk menjaga agar solusi tetap
optimal. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa ketiga koefisien fungsi tersebut merupakan koefisien yang paling peka terhadap perubahan yang terjadi.
2 Analisis Sensitivitas Kendala Penawaran dan Permintaan pada Distribusi Buah Pepaya Bangkok
Analisis sensitivitas kendala penawaran dan permintaan buah pepaya bangkok menjelaskan interval perubahan nilai-nilai koefisien ruas kanan kendala
dalam distribusi buah pepaya bangkok yang diizinkan agar nilai dual prices-nya tidak berubah. Hasil olahan software LINDO yang menunjukkan analisis
sensitivitas kendala penawaran dan permintaan buah pepaya bangkok dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24 . Analisis Sensitivitas Kendala Penawaran dan Permintaan
Buah Pepaya Bangkok
Kendala Righthand Side Ranges
Current Coef Allowable Increase
Allowable Decrease Penawaran P1
7.630 INFINITY
Penawaran P2 800
114 Penawaran P3
815 114
Penawaran P4 342
114 Permintaan K1
8.400 114
Permintaan K2 235
114 Permintaan K3
504 114
Permintaan K4 432
114 Dummy Destination
16 16
Terlihat pada Tabel 24, bahwa seluruh nilai allowable decrease pada kendala penawaran bernilai nol. Hal tersebut berarti bahwa tidak boleh terjadi
penurunan jumlah penawaran buah pepaya bangkok dari para pemasok. Jika terjadi penurunan jumlah pasokan maka akan merubah nilai dual price dan
kemungkinan jumlah permintaan dari konsumen tidak dapat terpenuhi. Selang
61
kepekaan terpanjang ada pada kendala penawaran dari pemasok P1, dengan kenaikan jumlah pasokan yang infinity atau tidak terbatas. Sehingga dapat
dikatakan kendala tersebut tidak terlalu peka terhadap perubahan. Sementara itu kenaikan jumlah pasokan yang diperbolehkan dari pemasok lainnya adalah
sebesar 114 kilogram. Jadi jumlah pasokan maksimal dari pemasok P2 adalah sebanyak 914 kilogram, dari pemasok P3 sebanyak 929 kilogram dan dari
pemasok P4 sebanyak 456 kilogram. Pada seluruh kendala permintaan, nilai allowable increase dan allowable
decrease bernilai sama. Allowable increase dengan nilai nol memiliki arti bahwa agar nilai dual price-nya tidak berubah maka tidak diperbolehkan adanya
peningkatan jumlah permintaan. Sementara itu nilai allowable decrease sebesar 114 berarti penurunan jumlah permintaan yang diperbolehkan agar tidak
mengubah nilai dual price-nya adalah sebanyak 114 kilogram. Jadi jumlah permintaan minimal yang diperbolehkan adalah sebayak 8.286 kilogram dari
konsumen K1, 121 kilogram dari konsumen K2, 390 kilogram dari konsumen K3, dan 318 kilogram dari konsumen K4.
Selang kepekaan untuk kendala dummy destination merupakan selang kepekaan yang terpendek. Dummy destination tersebut menunjukkan adanya
kelebihan pasokan yang harus disimpan di gudang. Allowable increase yang bernilai nol berarti bahwa tidak boleh terjadi penambahan jumlah stok buah
pepaya bangkok di gudang agar tidak terjadi perubahan pada nilai dual price-nya. Sementara itu nilai allowable decrease sebesar 16 berarti bahwa jumlah minimal
pepaya bangkok yang berada di gudang adalah nol kilogram atau tidak ada stok di gudang.
6.3.3. Analisis Model Optimalisasi Distribusi Buah Pepaya California 6.3.3.1. Analisis Primal