Kerangka Pemikiran Anlisis Dampak Penambahan Pasir Laut Terhadap Perikanan Rajungan Di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang

4

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi yang berguna sebagai input dalam merumuskan strategi kebijakan, terutama bagi pemerintah daerah terkait dengan pengelolaan pasir laut dan hasil produksi rajungan oleh nelayan serta kelestarian sumber daya alam sehingga pemanfaatannya dilakukan secara bertanggung jawab untuk kesejahteraan masyarakat.

1.5 Kerangka Pemikiran

Penambangan pasir laut menghasilkan debu-debu halus yang disebut debri dan akan mengikuti arus laut. Debri bisa berkelana hingga 20-30 mil jauhnya dan dapat menutupi terumbu karang, serta mengganggu kehidupan biota laut. Jelas sekali dampak debri ini pada hutan bakau, garis pantai, dan keberlangsungan terumbu karang. Jika terumbu karang rusak, dampaknya langsung ke populasi ikan dan akan berpengaruh pada pendapatan nelayan. Kerusakan paling nyata pada penambangan pasir laut di Daerah Riau Kepulauan adalah terjadinya abrasi pantai dan kekeruhan air laut. Terjadinya abrasi akan menyebabkan kerusakan ekosistem dan populasi hutan bakau serta hilangnya daerah asuhan ikan. Sementara itu, meningkatnya kekeruhan akan menyebabkan bermigrasinya populasi ikan dan rusaknya ekosistem terumbu karang Delinom et al. 2004 Salah satu kekayaan ekosistem pesisir teletak pada lapisan yang tidak terlalu tebal yang terdapat di permukaan dasar perairan pesisir. Lapisan tipis ini dapat berupa hasil dekomposisi bahan organik seperti dedaunan dari berbagai jenis vegetasi pantai yang bercampur dengan sedimen halus sampai kasar. Habitat merupakan tempat dimana jasad renik yang berperan melakukan proses dekomposisi terhadap bahan organik sehingga menjadi makanan alami bagi larva, juvenile sebelum mereka tumbuh dewasa dan dapat berkelana ke habitat lain sesuai dengan karakter biologisnya. Oleh karena itu lapisan tipis ini sangat kritis dalam kehidupan makhluk kecil dan lemah tersebut sehingga tempat tersebut disebut nursery ground tempat pengasuhan. Bila perkembangan masa juvenile ini terganggu maka dapat dipastikan mempengaruhi proses rekruitment dan akibatnya populasi ikan yang menjadi dewasa juga akan menurun, yang berarti 5 hasil tangkapan akan jauh menurun. selain itu, berbagai organisme bentos yang hidup dan mencari makan pada habitat tersebut juga akan hilang. Selain itu juga, lokasi-lokasi yang menjadi habitat berbagai organisme laut harus dilindungi dan terbebas dari aktivitas penambangan pasir laut, karena selain akan mematikan jasad renik, larva, juvenil, serta organisme bentos lainnya, juga merusak habitat yang kritis bagi rantai kehidupan berbagai organisme laut. Pemerintah Daerah Kabupaten Serang telah mengeluarkan beberapa ijin Kuasa Penambangan KP pasir laut yang didasarkan dari hasil rekomendasi Subdin Pertambangan pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang. Beberapa perusahaan telah melakukan penambangan pasir laut secara aktif pada perairan Kecamatan Tirtayasa. Sebagaimana telah diuraikan diatas, pengaruh penambangan pasir laut terhadap habitat perairan, maka penambangan pasir laut kabupaten Serang akan berdampak terhadap hasil tangkapan nelayan. Pada sumber daya laut terdapat sumber daya pasir laut, sumber daya ikan dan sumber daya lainnya. Sumber daya pasir laut di ekstraksi maka akan didapat pasir laut, tetapi walupun tidak sengaja ekstraksi tersebut secara pasti akan menghasilkan tingginya kadar total padatan tersuspensi total suspendid solid dan tingkat kekeruhan yang akan mempengaruhi jumlah hasil tangkapan perunit usaha . Sedangkan sumber daya ikan yang dimanfaatkan merupakan perikanan tangkap. Penangkapan ikan terus menerus secara kontinu juga dapat merubah hasil tangkapan. Hasil tangkapan dominan yang biasa didapat di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang adalah rajungan dengan menggunakan alat tangkap jaring rajungan dan bubu rajungan. Tingkat perubahan hasil tangkapan merupakan dampak dari ekstraksi pasir laut yang akan menjadi sumber informasi, kemudian perlu disikapi secara bijaksana sehingga memunculkan aturan yang baik dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya laut. Parameter perubahan dalam penelitian ini adalah aspek biofisik berupa Produksi rajungan yang didaratkan, serta lebar dan panjang carapace carapace width; carapace length sebelum dan sesudah aktivitas penambangan pasir laut. Aspek lainnya yang perlu diobservasi adalah aspek ekonomi berupa biaya operasi penangkapan per unit alat tangkap, harga rajungan, harga pasir laut serta rantai pemasaran ikan. Data yang diperlukan adalah produksi bulanan sebelum 6 penambangan pasir laut terjadi dan dibandingkan dengan produksi bulanan setelah penambangan pasir berlangsung. Kerangka pemikiran dari penelitian Analisis Dampak Penambangan Pasir Laut Terhadap Perikanan Rajungan di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang dapat dilihat pada Gambar 1. Penelitian ini ditujukan hanya pada alat tangkap jaring rajungan dan bubu rajungan. Hal ini dilakukan untuk mengisolasi dampak dari alat tangkap lainnya. Selain itu penelitian ini dilakukan pada lokasi yang sama antara penambangan pasir laut dengan “fishing ground” dari jaring dan bubu rajungan. Gambar 1. Alur kerangka penelitian START Identifikasi SD SD Rajungan SD Pasir Laut Analisis Kebutuhan Rencana Pemanfaatan Penambangan Produksi Rajungan Pola Penyebaran Rajungan Identifikasi Jenis Rajungan Strategi Pengelolaan Selesai Jenis Alat Analisis Dampak 7 Sebagaimana kerangka pikir penelitian maka diperlukan data time series bulanan, periode sebelum dilaksanakan penambangan pasir dan periode saat berlangsung penambangan pasir. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sumber Daya