Keadaan Umum Kecamatan Tirtayasa

40 Tabel 10. Luas tambak menurut kecamatan Kecamatan Luas tambak ha Bojonegara 157.22 Kasemen 988.14 Kramatwatu 656.60 Pontang 2,168.52 Pulo Ampel 19.22 Tanara 1,797.67 Tirtayasa 2,263.08 Jumlah 8,050.45 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang Tabel 11. Jumlah rumah tangga petani tambak dan luas areal tambak di Kabupaten Serang Kecamatan Desa Jumlah Petani Tambak Luas Areal ha. Kasemen banten 49 126.60 Sawah Luhur 144 387.80 Sukajaya 105 340.50 Pontang Linduk 60 342.37 Wanayasa 70 425.80 Domas 104 522.90 Tirtayasa Alang-Alang 36 105.00 Lontar 88 521.70 Susukan 107 447.90 Sujung 8 54.00 Tengkurak 71 748.00 Tanara Pedaleman 52 240.40 Tenjoayu 234 1,118.90 Tanara 17 80.5 Jumlah 1145 5462.37 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang

4.3 Keadaan Umum Kecamatan Tirtayasa

Kecamatan Tirtayasa memiliki luas 64,46 km 2 dan terdiri dari 14 Desa. Kecamatan Tirtayasa berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kecamatan Tanara di sebelah timur, Kecamatan Pontang di sebelah barat dan selatan. Dari 14 41 Desa di Kecamatan Tirtayasa, 6 desa memiliki wilayah-wilayah pesisirpantai, yaitu Desa Sujung, desa Lontar, Desa Susukan, Desa Alang-alang, Desa Tengkurak, dan Wargasara serta Pulo Panjang yang merupakan desa pulau. Penduduk Kecamatan Tirtayasa pada tahun 2002 berjumlah 39.226 jiwa, dengan komposisi jumlah wanita dan laki-laki adalah 19.580 dan 19.646 jiwa, jumlah penduduk pada tiap desa tertera pada Tabel 12. Pada desa-desa yang terletak di wilayah pantai atau pesisir, sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan, petambak, bakul tengkulak dan pada desa-desa lainnnya, penduduk sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani sawah. Komposisi penggunaan lahan untuk kegiatan perekonomian di KecamatanTirtayasa Pontang terdiri atas lahan persawahan, kebun, tegalan dan tambak, secara terperinci tertera pada Tabel 13. Sedangkan pemanfaatan lahan untuk aktivitas perekonomian pada 2 desa pengamatan di Tirtayasa tertera pada Tabel 14. Tabel 12. Jumlah penduduk Kecamatan Tirtayasa Jumlah Penduduk Desa Wanita Laki-laki KK Tirtayasa 1587 1557 787 Sujung 2132 2011 1035 Kebon 1389 1311 758 Lontar 2604 2561 1932 Susukan 1785 1780 891 Pontang Legon 1195 1168 590 Kemanisan 1333 1259 648 Kebuyutan 943 928 467 Samparwadi 1308 1295 650 Puser 1213 1109 580 Laban 1072 1049 530 Alang-alang 1178 1160 648 Tengkurak 1259 1229 622 Wargasara 509 457 245 Jumlah 19507 18874 10383 Sumber: Kantor Kecamatan Tirtayasa 42 Tabel 13. Luas penggunaan lahan di Kecamatan Tirtayasa ha Kecamatan Pemukiman Sawah Kebun Semak Tambak Jumlah Pontang 314.79 5,151.99 43.97 0.00 2,168.52 7,680.27 Tirtayasa 235.88 2,989.08 357.14 76.26 2,263.08 5,921.44 Sumber: Laporan Penelitian Survey Pemetaan Sumberdaya Pesisir Kabupaten Serang 2002. Tabel 14. Pemanfaatan lahan di Kecamatan Tirtayasa pada desa-desa pengamatan Luas Persawahan Luas Tambak Lain-lain Jumlah Desa ha ha ha ha Lontar 199 223 133 555 Susukan 30 553 15 598 Sumber: Kantor Kecamatan Tirtayasa 2003 Sarana dan Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Tirtayasa terdiri dari sebuah Puskesmas yang terletak di ibukota kecamatan, polindes dengan satu orang bidan desa pada tiap desa. Sedangkan sarana dan fasilitas pendidikan berupa lembaga pendidikan dasar dari tingkat sekolah dasar hingga SMA, serta pesantren. Tingkat pendidikan di Kecamatan Tirtayasa khususnya pada 2 desa pengamatan relatif rendah seperti tertera pada Tabel 15. Tabel 15. Jumlah lulusan tiap jenjang pendidikan di Kecamatan Tirtayasa Desa SD SLTP SLTA Akademi Universitas Lontar 900 250 122 12 6 Tengkurak 924 102 40 3 9 Susukan 300 140 95 25 7 Sumber: Bappeda Kabupaten Serang 2003 Desa Lontar sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah selatan dengan Desa Alang-Alang, Sebelah barat dengan Desa Susukan, dan sebelah timur dengan Desa Tengkurak. Desa Lontar yang terdiri dari 1932 KK, sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Selain nelayan, mata pencaharian utama yang lain adalah bakul tengkulak, dimana hubungan antara 43 bakul dengan nelayan sudah terjalin erat dan melembaga. Bakul ini terdiri dari bakul pertama yang membeli hasil tangkapan langsung dari nelayan, bakul kedua, yang membeli hasil tangkapan dari bakul pertama dan bakul besar atau bakul pengumpul. Terdapat pula bakul besar yang membeli hasil tangkapan langsung dari nelayan dalam jumlah yang besar terutama untuk hasil tangkapan rajungan. Para bakul ini terdiri dari bakul yang memiliki kapal maupun bakul yang tidak memiliki kapal. Nelayan yang ada di Desa Lontar terdiri dari nelayan yang memiliki perahu, nelayan tanpa perahu, nelayan jaring lempar, pengumpul kerang- kerangan. Jenis-jenis tangkapan yang dihasilkan para nelayan sangat tinggi, terdiri dari berbagai jenis ikan pelagis seperti tenggiri, tongkol, selar, layar dan lain-lain, udang, rajungan, berbagai jenis kerang-kerangan, benih kerapu. Kegiatan pengumpulan kerang-kerangan pada umumnya dilakukan oleh para wanita istri nelayan. Kegiatan perikanan tambak terdapat pula di Desa Lontar dengan luas tambak sebesar 285 ha, dimana komoditas yang dihasilkan dari tambak ini adalah ikan mujair dan bandeng. Seperti halnya nelayan tangkap, nelayan tambak memasarkan panen tambaknya kepada para bakul. Selain ikan mujahir dan bandeng, petambak memanen pula udang alam udang api yang masuk ke tambak melalui saluran air masuk dari laut. Selain petani, bakul dan petambak, mata pencaharian lain yang cukup dominan adalah warung dan ojeg. Perekonomian di Desa Lontar digerakkan pula oleh banyaknya TKW yang bekerja di luar negeri, dimana pada saat-saat musim pacekcik, peran TKW ini cukup berarti untuk menopang perekonomian keluarga. Peran TKW yang cukup menonjol ini terlihat pada bangunan fisik rumah yang tergolong baik. Desa Lontar dengan panjang pantai kurang lebih 6 km, memiliki komunitas mangrove jenis api-api yang sudah rusak dan saat ini memiliki komunitas mangrove yang tidak berarti. Pantai di Desa Lontar adalah pantai berpasir dimana pada pantai ini pula terdapat komunitas nelayan dengan pemukiman yang terletak di pinggir pantai. Pantai di Desa Lontar menjadi kawasan wisata lokal, baik untuk masyarakat Desa Lontar sendiri maupun desa-desa lain di Kecamatan Tirtayasa. Sarana dan fasilitas kesehatan yang terdapat di Desa Lontar adalah sebuah polindes atau satu orang bidan desa. Sedangkan sarana pendidikan yang ada di Lontar berupa 1 buah lembaga pendidikan TK, 3 buah setingkat SD dan 1 buah Madrasah Tsanawiyah. 44 Desa Susukan dengan luas 7,90 km 2 , wilayahnya terdiri dari areal persawahan, tambak dan pemukiman. Sebagaian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan dan petambak. Nelayan di Desa Susukan sebagian besar merupakan nelayan jaring rajungan. Di Desa Susukan terdapat 2 orang pengusaha atau bakul besar yang menampung rajungan tangkapan nelayan untuk kemudian dijadikan komoditas rajungan kaleng.

4.4 Karakteristik Perikanan Tangkap dan Budidaya di Wilayah Penelitian