Metode dan Lokasi Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengambilan Contoh atau Data Kondisi Umum

3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Lokasi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus case study . Studi kasus adalah penelitian tentang status subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas, Nazir 1999. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat, serta karakter yang khas dari kasus. Adapun yang menjadi satuan kasus adalah Kabupaten Serang Propinsi Banten, khususnya Kecamatan Tirtayasa, Karena pada wilayah ini terdapat aktivitas penambangan pasir laut. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus – September 2005.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder baik kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh melalui pengamatan, wawancara, dan kuesioner. Data sekunder diperoleh melalui laporan- laporan dari berbagai instansi di Pemerintah Daerah Kabupaten Serang seperti kantor pusat statistik, Dinas Perikanan dan Kelautan, Kantor Lingkungan Hidup, Kantor Kepala Desa maupun melalui penelusuran literatur. Jenis data yang dikumpulkan adalah jumlah produksi rajungan, jumlah produksi rajungan, ukuran panjang, lebar karapas dan berat rajungan tertangkap, jumlah trip, biaya operasional melaut dan harga rajungan.

3.3 Metode Pengambilan Contoh atau Data

Unit analisis ini adalah Rumah Tangga Perikanan RTP. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling secara sengaja, dimana sampel ditarik secara sengaja dari berbagai kelompok dalam masyarakat pantai. Teknik ini lebih mengandalkan logika atas kaidah yang berlaku, dimana pemilihan responden dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa responden mampu berkomunikasi dengan baik dalam mengisi kuesioner Nazir, 1999. 29 3.4 Analisis Data 3.4.1 Uji Perbedaan Produksi Pengujian ini biasanya dilakukan pada penelitian dengan teknik eksperimen dimana satu sampel diberi perlakuan tertentu kemudian dibandingkan dengan kondisi sampel sebelum adanya perlakuan. Jadi satu kelompok sampel akan berfungsi sebagai variabel pengendali terhadap variabel yang lain yang mendapat perlakuan tertentu. Produksi rajuangan setelah adanya penambangan pasir laut diasumsikan sebagai sampel yang telah mengalami perlakuan. Untuk menguji apakah ada perbedaan produksi sebelum adanya penambangan pasir laut dengan produksi setelah adanya penambangan pasir laut maka langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1. Merumuskan hipotesis null dan alternatif H o : µ 1 = µ 2 atau µ 1 - µ 2 = H a : µ 1 ≠ µ 2 atau µ 1 - µ 2 ≠ Selang kepercayaan yang digunakan adalah 95 atau dengan menggunakan α 0,05. Pada penelitian ini hipotesisnya adalah : H o : tidak ada perbedaan produksi rajungan sebelum dan sesudah penambangan pasir laut H a : terdapat perbedaan produksi rajungan sebelum dan sesudah penambangan pasir laut 2. Menentukan aturan pengambilan keputusan Aturan dalam pengambilan keputusan adalah menerima H o jika t hitung lebih kecil daripada t tabel dan menolak H o jika t hitung lebih besar dari t tabel. t hitung t tabel maka H ditolak t hitung t tabel maka H diterima 3. Menghitung nilai t hitung atau t statistik. Untuk menghitung nilai t statistik kita menggunakan program MS. Excel. 4. Pengambilan keputusan dan interpretasi hasil . Setelah menghitung t statistik, langkah yang terakhir adalah mengambil keputusan atas hasil analisis dan interpretasi atas hasil tersebut. Nazir, 1999. 30

3.4.2 Kualitas Rajungan

Terganggunya atau berubahnya habitat rajungan diperkirakan akan mempengaruhi aspek biologi rajungan. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran berat rajungan gram, panjang carapace rajungan centimeter dan lebar carapace rajungan centimeter yang tertangkap. Pengolahan data ukuran dan jumlah rajungan yang tertangkap dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel untuk memperoleh komposisi ukuran tubuh rajungan yang tertangkap oleh jaring rajungan. Ukuran yang didapat merupakan kualitas rajungan yang akan dibandingkan dengan kualitas rajungan sebelum adanya penambangan pasir laut berdasarkan literatur atau hasil penelitian terdahulu. Gambar 7 Pengukuran rajungan Portunus pelagicus

3.4.3 Analisis Hubungan Produksi Pasir Laut – Produksi Rajungan

Analisa regresi menjelaskan hubungan dua atau lebih dari variabel sebab akibat. Artinya variabel yang satu akan mempengaruhi variabel lainnya. Besarnya pengaruh varabel ini dapat diduga dengan besaran yang ditunjukan oleh koefisien regresi. Persamaan regresi dapat dituliskan : Y = fX1,X2, ......, Xi,....., Xn 31 keterangan: Y = Produksi rajungan sebagai variabel yang dijelaskan dependent variabel X 1 = Produksi pasir laut sebagai variabel yang menjelaskan independent variabel X 2 = Trip penangkapan rajungan sebagai variabel yang menjelaskan independent variabel Pada penelitian ini dilakukan analisis regresi produksi pasir laut X terhadap produksi rajungan Y. Analisis regresi ini untuk melihat seberapa besar hubungan produksi pasir laut terhadap produksi rajungan yang ditunjukan oleh koefisien regresi yang didapat.

3.4.4 Surplus Produsen

Analisa aspek ekonomi dapat dilakukan dengan valuasi ekonomi dengan menggunakan pendekatan berubahnya pendapatan melalui data produksi dan harga rajungan sebelum dan sesudah adanya penambangan pasir laut. Surplus produsen merupakan bagian dari valuasi ekonomi. Surplus produsen adalah pembayaran yang paling minimum yang bisa diterima oleh produsen dikurangi dengan biaya untuk memproduksi barang x. Surplus produsen diukur dari sisi manfaat dan kehilangan dari sisi produsen atau pelaku ekonomi. Pada penelitian ini dihitung pendapatan nelayan dari hasil produksi rajungan setiap bulan setelah dikurangi biaya produksi setiap bulan dan dengan cara yang sama dihitung pada masa sebelum adanya penambangan pasir laut. Selisih pendapatan nelayan rajungan pada masa sebelum adanya penambangan pasir laut dengan pendapatan setelah adanya penambangan pasir laut disebut perubahan surplus produsen. Oleh karena kurva supply perikanan rajungan dalam penelitian ini tidak diketahui, maka penghitungan surplus produsen di proxy berdasarkan surplus penerimaan dengan cara menghitung : SP = A x B x C x D – C x D x E 32 Keterangan : SP = Surplus Produsen A = Produksi rajungan rata-rata per trip kilogram B = Harga jual rajungan Rp kg C = Jumlah trip hari melaut per tahun D = Jumlah armada tangkap unit E = Biaya operasional per trip Rp 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Umum

Kabupaten Serang merupakan bagian dari Provinsi Banten dengan memiliki luas 1.734,09 km 2 dan terdiri dari 32 kecamatan. Wilayah Kabupaten Serang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tanggerang di sebelah timur, Kotamadya Cilegon dan Selat Sunda di sebelah barat, Kabupaten Lebak dan Pandeglang di sebelah selatan serta Teluk Banten dan Laut Jawa disebelah utara. Kecamatan yang berada di wilayah pesisir berjumlah 9 kecamatan yaitu Kecamatan Cinangka, Kecamatan Anyer, Kecamatan Pulo Ampel, Kecamatan Bojonegara, Kecamatan Kramatwatu, Kecamatan Kasemen, Kecamatan Pontang, Kecamatan Tirtayasa dan Kecamatan Tanara. Topografi Kabupaten Serang merupakan wilayah dataran rendah dan pegunungan dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 1.778 m diatas permukaan laut. Sedangkan fisiografi Kabupaten Serang dari arah utara ke selatan terdiri dari wilayah rawa pasang surut, rawa musiman, dataran, perbukitan dan pegunungan. Bagian utara merupakan wilayah yang datar dan tersebar luas sampai ke pantai, kecuali sekitar Gunung Sawi, Gunung Terbang dan Gunung Batusipat. Bagian selatan sampai ke barat berbukit dan bergunung antara lain sekitar Gunung Kencana, Gunung Karang dan Gunung Gede. Daerah yang bergelombang tersebar diantara kedua wilayah tersebut. Iklim di wilayah Kabupaten Serang termasuk tropis dengan musim hujan antara Bulan November-April dan musim kemarau antara Bulan Mei-Oktober. Curah hujan rata-rata 3.92 mmhari. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 25,8 o – 27,6 o Celcius. Temperatur udara minimum 20,90 o Celsius dan maksimum 33,8 o Celsius. Tekanan udara dan kelembaban nisbi rata-rata 81,00 mbbulan. Kecepatan arah angin rata-rata 2,80 knot, dengan arah terbanyak adalah dari barat. Salah satu kegiatan perekonomian penting yang ada di Kabupaten Serang yang 34 didasari oleh potensi sumberdaya alam adalah sektor perikanan, pariwisata dan pertambangan.

4.2 Kondisi Perikanan Tangkap dan Budidaya Tambak