Tabel 10 Karakteristik responden pelaku usaha sektor wisata di Pulau Tidung
Karakteristik Jumlah orang
Persentase 1. Struktur Usia
19-28 4
12 29-38
19 58
39-48 9
27 49-58
1 3
Jumlah 33
100 2. Status Kependudukan
Penduduk asli 27
82 Pendatang
6 18
Jumlah 33
100 3. Tingkat Pendidikan
Tamat SD 12
36 Tamat SMP
12 36
Tamat SMA 8
25 Perguruan Tinggi
1 3
Jumlah 33
100 4. Mata Pencaharian
Nelayan 17
52 Pedagang
3 9
Buruh 3
9 IRT
6 18
Lainnya 4
12 Jumlah
33 100
Jenis usaha wisata yang ada di Pulau Tidung cukup beragam, seperti homestay,
usaha catering, penyewaan sepeda, penyewaan alat-alat snorkeling, warung makan, pedagang kaki lima, toko souvenir dan lainnya. Umumnya pelaku
usaha memulai usahanya sejak kegiatan wisata mulai berkembang di Pulau Tidung. Sebagian besar pelaku unit usaha yang tinggal di Pulau Tidung
merupakan penduduk asli, para pendatang umumnya menetap di Pulau Tidung dengan alasan bekerja dan ikut suamiistri. Struktur usia pelaku usaha di Pulau
Tidung memiliki persentase yang tinggi pada usia 29-38 tahun, dimana pelaku usaha sudah memiliki pengalaman kerja sebelum membuka unit usahanya. Para
pelaku usaha umumnya adalah nelayan yang ingin meningkatkan pendapatan di luar pendapatan utamanya. Namun tingkat pendidikan pelaku usaha masih
tergolong rendah, yaitu hanya tamat SD dan SMP. Hal ini disebabkan keterbatasan biaya sehingga dahulu masyarakat tidak dapat mencapai pendidikan
yang lebih tinggi.
Sektor wisata di Pulau Tidung tidak hanya memberikan peluang usaha bagi masyarakat, kesempatan kerja juga terbuka bagi masyarakat lokal. Pelaku
usaha tentunya membutuhkan bantuan pegawai untuk menjalankan usahanya, sehingga membuka peluang bekerja bagi tenaga kerja lokal. Karakteristik tenaga
kerja lokal yang bekerja pada sektor wisata dijelaskan pada Tabel 11. Tabel 11 Karakteristik responden tenaga kerja sektor wisata di Pulau Tidung
Karakteristik Jumlah orang
Persentase 1. Struktur Usia
19-28 23
66 29-38
10 25
39-48 2
6 Jumlah
35 100
2. Status Kependudukan Penduduk asli
29 83
Pendatang 6
17 Jumlah
35 100
3. Tingkat Pendidikan Tamat SD
9 26
Tamat SMP 15
43 Tamat SMA
11 31
Jumlah 35
100 4. Status pekerjaan di bidang pariwisata
Pekerjaan utama Pekerjaan sampingan
35 35
Jumlah 35
100 5. Lama bekerja
1-2 tahun 20
57 2-3 tahun
10 29
3 tahun 5
14 Jumlah
35 100
6. Tingkat pendapatan 500.000
8 23
500.001- 1.000.000 25
71 1.000.001-1.500.000
2 6
Jumlah 35
100
Para tenaga kerja umumnya berusia 19-28 tahun dimana merupakan usia produktif untuk bekerja. Mayoritas pekerja merupakan masyarakat asli Pulau
Tidung, sebagian kecil merupakan pendatang yang datang untuk bekerja dan berdomisili di Pulau Tidung. Tingkat pendidikan para tenaga kerja didominasi
oleh tamatan SMP dan SMA. Umumnya para pekerja telah bekerja selama satu hingga dua tahun dengan pendapatan kisaran Rp. 500.001 hingga Rp.1.000.000
per bulan. Pendapatan ini tergolong rendah karena masih dibawah Upah Minimum Provinsi UMP Jakarta yaitu Rp. 2.441.000 per bulan Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2014. Hal ini karena jam kerja yang tidak tetap dan pekerjaan di bidang wisata bukan merupakan pekerjaan utama. Pada hari
biasa yang pengunjungnya tidak terlalu ramai, tenaga kerja menjalankan pekerjaan utamanya yang mayoritas adalah nelayan karena beberapa unit usaha
wisata tidak beroperasi. Namun pada hari libur jumlah pengunjung meningkat dan unit usaha memerlukan bantuan tenaga kerja lebih banyak.
5.3 Karakteristik Responden Wisatawan Pulau Tidung
Karakteristik responden wisatawan diperlukan untuk melihat tipe wisatawan yang datang ke lokasi wisata. Karakteristik wisatawan dibedakan
berdasarkan faktor sosial ekonomi wisatawan yang terdiri dari jenis kelamin, umur, asal kota, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan.
Sedangkan karakteristik kunjungan berwisata terdiri dari frekuensi kunjungan, motivasi kunjungan, lama kunjungan, keinginan untuk kembali dan alasan ingin
kembali. Wisatawan yang menjadi responden adalah 42 orang yang dipilih secara purposive sampling
dengan persyaratan memiliki keterwakilan dari aspek demografi, cara kedatangan, tujuan wisata dan aktivitas wisata. Berdasarkan
faktor sosial dan ekonomi, karakteristik responden wisatawan disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12 Karakteristik responden wisatawan berdasarkan faktor sosial ekonomi
Karakteristik Jumlah orang
Persentase 1. Jenis kelamin
Laki-laki 23
55 Perempuan
19 45
Jumlah 42
100 2. Usia tahun
17-25 23
55 26-34
8 19
35-43 5
12 45-52
5 12
52 1
2 Jumlah
42 100
Tabel 12 Karakteristik responden wisatawan berdasarkan faktor sosial ekonomi lanjutan
Karakteristik Jumlah orang
Persentase 3. Asal kota
Kota sekitar Jabodetabek 35
83 Luar Jabodetabek
7 17
Jumlah 42
100 4. Pendidikan terakhir
SD SMP
SMA 19
45 Perguruan Tinggi
23 55
Jumlah 42
100 5. Jenis Pekerjaan
PNS 5
12 Pegawai swasta
18 43
Wiraswasta 1
2 Mahasiswa
10 24
Lainnya 8
19 Jumlah
42 100
6. Tingkat Pendapatan ≤ 500.000
500.001-2.500.000 12
29 2.500.001-4.500.000
16 38
≥4.500.001 14
33 Jumlah
42 100
Persentase responden wisatawan laki-laki dan perempuan yang berwisata ke Pulau Tidung tidak jauh berbeda namun didominasi oleh wisatawan laki-laki
sebesar 55 persen. Hal ini karena yang dipilih umumnya adalah kepala keluarga yang dirasa lebih mampu dalam mengambil keputusan. Sebagian besar wisatawan
yang berkunjung adalah wisatawan muda dengan kisaran usia 17-25 tahun yang umumnya masih kuliah hingga sudah bekerja. Aktivitas wisata yang disediakan
cocok untuk wisatawan dengan kisaran usia tersebut. Wisatawan yang datang mayoritas berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi
Jabodetabek karena letak lokasi wisata yang tidak jauh dari daratan Jakarta. Hanya sebagian kecil yang datang dari luar Jabodetabek seperti Bandung dan
sekitarnya. Tingkat pendidikan wisatawan memiliki persentase yang hampir sama
antara lulusan Sekolah Menengah Atas SMA dan lulusan Perguruan Tinggi.
Jenis pekerjaan responden wisatawan sebagian besar adalah pegawai swasta dan mahasiswa, karena umumnya wisatawan datang dengan rombongan kantor atau
kampus. Tingkat pendapatan responden wisatawan menunjukkan bahwa wisatawan umumnya dari berbagai kalangan. Karakteristik kunjungan juga dilihat
untuk melihat sebaran frekuensi dan motivasi kunjungan, aktivitas wisata yang dilakukan, cara kedatangan, dan keinginan serta alasan keinginan wisatawan
untuk kembali mengunjungi Pulau Tidung. Karakteristik tersebut disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13 Karakteristik kunjungan responden wisatawan
Karakteristik Jumlah orang
Persentase 1. Motivasi kunjungan
Wisata 38
90 Penelitian
1 2
Gathering 1
2 Fotografi
2 5
Jumlah 42
100 2. Sumber informasi wisata
Temankeluarga 17
40 Internet
19 45
Televisi 6
14 Jumlah
42 100
3. Aktivitas wisata yang dilakukan Snorkeling
24 26
Memancing 4
5 Outbond
3 3
Water sport 18
20 Menyelam
1 1
Wisata pantai 41
45 Jumlah
91 100
4. Cara kedatangan Sendiri
1 3
Kelompok kecil 35
83 Rombongan dalam jumlah besar
6 14
Jumlah 42
100 5. Tujuan kedatangan
Tujuan utama 42
100 Tempat persinggahan
Jumlah 42
100 6. Frekuensi kunjungan 2014
1 kali 39
93 ≥ 2 kali
3 7
Jumlah 42
100
Tabel 13 Karakter kunjungan responden wisatawan lanjutan
Karakteristik Jumlah orang
Persentase 7. Lama kunjungan
Satu hari 5
12 Dua hari
33 79
Lebih dari dua hari 4
9 Jumlah
42 100
8. Keinginan untuk mengunjungi kembali Ya
37 88
Tidak 5
12 Jumlah
42 100
9. Penyebab ingin kembali ke Pulau Tidung Biaya rekreasi murah
9 24
Tempatnya indah dan menarik 25
68 Akses yang mudah menuju lokasi
3 8
Jumlah 37
100 wisatawan melakukan lebih dari satu aktivitas wisata
Informasi mengenai wisata Pulau Tidung umumnya diperoleh dari teman atau keluarga dan dari internet. Informasi ini mulai didengar oleh para calon
wisatawan yang tertarik dan ingin mencoba mengunjungi Pulau Tidung, terlihat dari frekuensi kunjungan oleh wisatawan yang baru sekali melakukan kunjungan
dengan persentase yang besar. Wisatawan umumnya ingin tahu dan mencoba melakukan kunjungan ke Pulau Tidung. Wisatawan yang datang dengan tujuan
utama untuk wisata didominasi oleh kelompok kecil yaitu pasangan, teman, atau keluarga. Sebagian lagi adalah rombongan kantor atau kampus dalam jumlah
besar untuk mengadakan acara atau gathering. Wisatawan dapat menggunakan berbagai akses untuk mencapai lokasi
wisata Pulau Tidung tanpa tarif tiket masuk, karena belum ada penetapan tarif tiket masuk lokasi wisata Pulau Tidung. Beberapa pelabuhan menyediakan rute
kapal ke Pulau Tidung, diantaranya adalah Pelabuhan Muara Angke, Pelabuhan Kali Adem, dan Pelabuhan Marina Ancol. Harga tiket kapal berkisar antara Rp
35.000 hingga Rp. 300.000 dengan kapasitas penumpang dan jenis kapal yang berbeda-beda. Umumnya wisatawan berada di Pulau Tidung selama dua hari satu
malam, aktivitas yang paling banyak dilakukan adalah wisata pantai dan snorkeling
. Keindahan pemandangan pantai dan pemandangan bawah laut menjadi daya tarik bagi wisatawan melakukan aktivitas tersebut. Kunjungan oleh
wisatawan banyak dilakukan pada akhir pekan atau hari libur, karena wisatawan