Daya Dukung Kawasan Wisata

IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pulau Tidung, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja dengan mempertimbangkan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu pulau yang arah pengembangannya adalah peningkatan kegiatan wisata. Kegiatan wisata di Pulau Tidung termasuk rentan terhadap over carrying capacity karena kegiatan wisata di Pulau Tidung melibatkan sumberdaya alam dan laut, terlebih pengelolaan wisata di Pulau Tidung belum menerapkan konsep daya dukung kawasan dan jumlah wisatawan yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kegiatan wisata yang paling banyak diminati oleh pengunjung adalah wisata pantai dan snorekling yang melibatkan peran sumberdaya yang apabila pengelolaannya tidak tepat akan mengurangi kualitas sumberdaya. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei dan September 2014. Peta lokasi penelitian dan peta titik area aktivitas wisata dilampirkan pada Lampiran 1.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari survei langsung ke lokasi penelitian, yaitu berupa pengamatan dan wawancara secara langsung pada responden dengan menggunakan fasilitas kuisioner. Dalam hal ini responden adalah wisatawan yang datang untuk tujuan wisata di Pulau Tidung, masyarakat lokal selaku pemilik unit usaha dan tenaga kerja dibidang wisata. Wawancara juga dilakukan kepada pihak pengelola key person yaitu pihak Kelurahan Tidung bidang kesejahteraan masyarakat, pihak Lembaga Pemberdayaan Masyarakat bidang ekonomi dan wisata, pihak Karang Taruna bidang Badan Pengawas Harian perwakilan travel agent dan tokoh masyarakat. Data sekunder diperoleh dari Kelurahan Pulau Tidung, studi pustaka, literatur, penelitian terdahulu yang terkait serta media informasi internet.

4.3 Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pengunjung dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu memilih secara sengaja sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki untuk dijadikan sampel. Persyaratan untuk sampel pengunjung adalah keterwakilan dari beberapa aspek yaitu demografi, cara kedatangan, tujuan wisata, dan aktivitas wisata. Jumlah responden pengunjung adalah 42 orang. Pengunjung yang datang berkelompok, dipilih satu orang responden sebagai perwakilan dari kelompok. Jumlah responden untuk unit usaha sebanyak 33 responden unit usaha, pengambilan sampel untuk unit usaha dilakukan secara purposive sampling dimana unit usaha tersebut sudah memenuhi keterwakilan dari seluruh jenis unit usaha yang berada di sekitar lokasi wisata. Kriteria untuk unit usaha yaitu berdasarkan keterwakilan dari jenis usaha yang terdapat di sekitar lokasi wisata seperti tempat penginapan, rumah makan, warung, pedagang kaki lima, penyewaan alat snorkeling dan jenis usaha lainnya. Tenaga kerja lokal dipilih sebanyak 35 responden secara purposive sampling dengan beberapa kriteria yaitu mewakili pekerjaan di bidang wisata seperti penjaga tiket, pegawai homestay, pegawai warung makan, pegawai usaha catering, dan pekerja di bidang wisata lainnya. Teknik pengambilan responden key person dilakukan dengan menggunakan metode snowball sampling dimana key person yang diambil berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari key person sebelumnya Nasution 2007.

4.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data yang diperoleh dalam bentuk yang lebih mudah untuk diinterpretasikan. Keterkaitan tujuan penelitian, jenis data, sumber data, dan metode analisis data disajikan dalam Tabel 3.