Tujuan Penelitian PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indikator terpenting kemajuan sektor pariwisata, selain pemasukan nasional melalui devisa negara, juga peningkatan taraf kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat khususnya masyarakat lokal di area kawasan wisata. Pariwisata harus melibatkan masyarakat lokal, sebagai bagian dari produk turisme. Selain itu masyarakat juga harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan wisata karena masyarakat sendiri yang akan menanggung dampak kumulatif dari perkembangan wisata, Murphy, 1985 dalam Hadiwijoyo, 2012.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai dampak ekonomi wisata telah dilakukan oleh beberapa peneliti, sama halnya dengan penelitian mengenai daya dukung kawasan. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dirangkum pada Tabel 2. Tabel 2 Penelitian terdahulu No Peneliti Judul penelitian Hasil penelitian 1 Nuva 2004 Analisis Strategi dan Peranserta Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Bahari Tiram Ulakan di Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman Berdasarkan hasil analisis SWOT, strategi yang didapat adalah membuat hubungan kerjasama pemerintah dengan masyarakat, pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal melalui pariwisata inti rakyat, pembinaan penduduk disekitar kawasan wisata, meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pariwisata dengan melibatkan pihak swasta, dan lainnya. 2 Wijayanti 2009 Analisis Ekonomi Kebijakan Pengelolaan Wisata Alam Berbasis Masyarakat Lokal di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta Penelitian ini membandingkan dampak pada dua pulau di Kepulauan Seribu, yakni Pulau Untung Jawa dan Pulau Pramuka. Nilai Keynesian local multiplier di Pulau Untung Jawa sebesar 1,85 yang artinya peningkatan pengeluaran wisatawan sebesar 1 rupiah akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal sebesar 1,85 rupiah. Sedangkan nilai di Pulau Pramuka sebesar 1,16 yang artinya peningkatan pengeluaran wisatawan sebesar 1 rupiah akan menigkatkan pendapatan masyarakat lokal sebesar 1,16 rupiah. Tabel 2 Penelitian terdahulu lanjutan No Peneliti Judul penelitian Hasil penelitian 3 Ketjulan 2010 Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Bahari di Pulau Hari Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Hasil analisis IKW menunjukkan bahwa Pulau Hari tergolong sesuai untuk kegiatan wisata selam dan snorkling, dengan luas area yang dapat digunakan 11,82 ha untuk wisata selam dengan daya tampung wisata 472 orangtrip dan 12,82 ha untuk wisata snorkling dengan jumlah wisatawan 513 orangtrip. Nilai ekonomi wisata sesuai daya dukung kawasan Pulau Hari adalah sebesar Rp 236.979.180,00 per tahun 4 Katalinga 2013 Analisis Ekonomi dan Daya Dukung Pengembangan Ekowisata Pulau Pari Kepulauan Seribu, Jakarta Perhitungan daya dukung di Pulau Pari menggunakan rumus daya dukung kawasan. Tiga lokasi untuk aktivitas snorkeling medapatkan hasil yang berbeda. Lokasi I dapat menampung 14 orang dalam satu hari dengan luas area pemanfaatan 350m². Lokasi II dan III luas area pemanfaatan 9000m² dan 2000m² memiliki daya tampung untuk 36 orang dan 8 orang per hari 5 Rajab, Fahruddin, Setyobudiandi 2013 Daya Dukung Perairan Pulau Liukang Loe untuk Aktivitas Ekowisata Bahari Berdasarkan penelitian diperoleh hasil analisis untuk tiga kegiatan wisata yaitu wisata pantai, wisata snorkeling dan wisata selam. Daya dukung kawasan untuk wisata pantai di Pulau Liukang Loe adalah 56 orang per hari. Wisata snorkeling memiliki kapasitas daya dukung sebanyak 986 orang per hari dengan asumsi waktu yang dibutuhkan oleh wisatawan adalah 3 jam. Sedangkan wisata selam, daya dukung kawasan untuk wisata ini adalah sebanyak 589 orang per hari Beberapa penelitian terkait analisis ekonomi berupa dampak ekonomi atau nilai ekonomi telah dilakukan oleh para peneliti, hasil yang didapatkan beragam. Penelitian oleh Wijayanti 2009 menunjukkan hasil perhitungan dampak ekonomi yang positif, nilai keynesian local multiplier menunjukkan penambahan nilai rupiah bagi pendapatan masyarakat lokal dari satu rupiah yang dikeluarkan oleh wisatawan. Penelitian mengenai daya dukung juga telah dilakukan oleh para peneliti, penelitian yang dilakukan oleh Ketjulan 2010, Katalinga 2013, dan Rajab dkk 2013 menunjukkan kapasitas yang dapat ditampung oleh suatu kawasan dan sumberdaya untuk menunjang kegiatan wisata yang dilakukan. Strategi pengembangan wisata dilakukan oleh Nuva 2004 dengan menggunakan analisis SWOT dimana hasil pembobotan menunjukkan posisi kuadran suatu