Pengukuran variabel dependen dalam penelitian ini mengacu pada definisi dari Classens et al 1999 dalam Wardhani 2006, yang menyatakan
bahwa perusahaan yang berada dalam kesulitan keuangan financial distess yaitu perusahaan yang memiliki interest coverage ratio rasio laba
usaha terhadap biaya bunga kurang dari 1satu. Jika nilai interest coverage ratio ICR kurang dari 1 satu, berarti perusahaan tidak
sanggup memenuhi pembayaran bunganya, karena laba lebih kecil daripada beban bunga. Untuk menghitung ICR yakni :
ICR = Variabel terikat dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy,
sehingga dalam pengukurannya yaitu perusahaan yang mengalami financial distress diberi skor 1 satu, sedangkan perusahaan yang tidak
mengalami financial distress diberi skor 0 nol.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Berdasarkan pada permasalahan penelitian dan pengembangan hipotesis, maka variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat
diidentifikasikan dan diukur sebagai berikut :
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Penelitian
Defenisi Operasional Rumus
Skala
Current Ratio X1
Ukuran untuk menghitung kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar yang
tersedia rasio
Laba X2
Ukuran untuk menghitung selisih antara
pendapatan dengan beban rasio
Arus Kas X3
Ukuran untuk menghitung penyajian
laporan penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan pada periode tertentu.
rasio
ICR Y
Ukuran untuk menunjukkan apakah
perusahaan berada dalam kesulitan keuangan
rasio
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Erlina 2008:75 menyatakan bahwa populasi adalah sekelompok orang, kejadian, suatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi di dalam
penelitian ini merupakan seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2010-2012.
Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2006. Menurut Erlina 2008:75 menyatakan
bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan
karakteristik populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012 dan tidak didelisting di BEI
2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan auditan tahun 2010-2012 secara lengkap
3. Perusahaan manufaktur yang memiliki interest coverage ratio kurang dari satu untuk perusahaan yang mengalami kondisi financial distress, dan
perusahaan manufaktur yang memiliki interest coverage ratio lebih dari satu untuk perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress
dengan tingkat aset yang sama Berdasarkan kriteria yang telah dipaparkan diatas, maka perusahaan
Perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 75 perusahaan dari total 137 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2010-2012, sehinggan total sampel penelitian ini adalah
225 unit analisis yang daftar pemilihan sampel dapat dilihat pada lampiran 1 dan lampiran 2. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Kode
Nama Perusahaan
1 ADES
Akasha Wira International Tbk 2
ALKA Alakasa Industrindo Tbk.
3 ALMI
Alumindo Light Metal Industry Tbk. 4
AKPI Argha Karya Prima Ind. Tbk.
5 ARGO
Argo Pantes Tbk. 6
ARNA Arwana Citramulia Tbk.
7 AMFG
Asahimas Flat Glass Tbk. 8
APLI Asiaplast Industries Tbk.
9 ASII
Astra International Tbk. 10
AUTO Astra Otoparts Tbk.
11 BRNA
Berlina Tbk. 12
BTON Betonjaya Manunggal Tbk.
13 BUDI
Budi Acid Jaya Tbk. 14
CEKA Cahaya Kalbar Tbk.
15 IGAR
Champion Pasific Indonesia Tbk. 16
CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
17 CTBN
Citra Tubindo Tbk. 18
DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk.
19 DLTA
Delta Djakarta Tbk. 20
EKAD Ekadharma International Tbk.
21 ETWA
Eterindo Wahanatama Tbk. 22
FASW Fajar Surya Wisesa Tbk.
23 GJTL
Gajah Tunggal Tbk. 24
GDYR Goodyear Indonesia Tbk.
25 GGRM
Gudang Garam Tbk. 26
GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk.
27 HMSP
HM Sampoerna Tbk. 28
SMCB Holcim Indonesia Tbk.
29 INAI
Indal Aluminium Industry Tbk. 30
SRSN Indo Acidatama Tbk.
31 BRAM
Indo Kordsa Tbk. 32
INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
33 INAF
Indofarma Persero Tbk.
34 ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 35
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
36 IMAS
Indomobil Sukses Internasional Tbk. 37
IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk.
38 INDR
Indorama Synthetics Tbk. 39
INDS Indospring Tbk.
40 JPFA
JAPFA Comfeed Indonesia Tbk. 41
JPRS Jaya Pari Steel Tbk.
42 KBLM
Kabelindo Murni Tbk. 43
KLBF Kalbe Farma Tbk.
44 KDSI
Kedawung Setia Industrial Tbk. 45
KAEF Kimia Farma Tbk.
46 KBLI
KMI Wire and Cable Tbk. 47
LPMI Langgeng Makmur Industri Tbk.
48 LMSH
Lionmesh Prima Tbk. 49
MAIN Malindo Feedmill Tbk.
50 MBTO
Martina Berto Tbk. 51
MYOR Mayora Indah Tbk.
52 SCPI
Merck Tbk. 53
MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.
54 LPIN
Multi Prima Sejahtera Tbk. 55
MASA Multistrada Arah Sarana Tbk.
56 MRAT
Mustika Ratu Tbk. 57
ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
58 NIPS
Nipress Tbk. 59
TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
60 PBRX
Pan Brothers Tex Tbk. 61
PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk.
62 PRAS
Prima Alloy Steel Tbk. 63
BIMA Primarindo Asia Infrastructur Tbk.
64 PYFA
Pyridam Farma Tbk. 65
RICY Ricky Putra Globalindo Tbk.
66 SKBM
Sekar Laut Tbk. 67
SIAP Sekawan Intipratama Tbk.
68 SPMA
Suparma Tbk. 69
SCCO Supreme Cable Manufacturind and Commerce Tbk.
70 AISA
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 71
TRST Trias Sentosa Tbk.
72 ULTJ
Ultra Jaya Milk Tbk. 73
UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk.
74 UNVR
Unilever Indonesia Tbk. 75
VOKS Voksel Electric Tbk.
Kemudian dari 75 perusahaan tersebuk dikategorikan dalam kelompok financial distress dan non financial distress. Berikut spesifikasi perusahaan
berdasarkan kriteria financial distress :
Tabel 3.3 Tabel Spesifikasi Perusahaan berdasarkan Kriteria Financial Distress
NO TAHUN
FD NON FD
1 2010
6 69
2 2011
4 71
3 2012
9 66
TOTAL 19
206
3.7 Jenis Data