Analisis Regresi Logistik Pengujian Hipotesis

korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam model regresi dapat dilihat dari : 1 nilai tolerance dan lawannya, dan 2 Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1 tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan VIF 10.

3.9.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi logistik logistic regression yaitu peneliti ingin menguji apakah probabilitias terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya. Pada pengujian ini dilakukan dengan mengkategorikan variabel terikatnya ke dalam kelompok- kelompok tertentu, yaitu financial distress dan non financial distress.

3.9.3.1 Analisis Regresi Logistik

Dalam menguji hipotesis dengn menggunakan logistic regression dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut : a. Menilai Model Regresi Logistic regression merupakan model regresi yang telah mengalami modifikasi, sehingga karakteristiknya sudah tidak lagi sama dengan modelnya yang sederhana atau berganda. Oleh karena itu, penentuan siginifikansinya secara statistik berbeda. Kesesuaian model Goodness of Fit dapat dilihat dari ataupun F-Test. Untuk menilai Model Fit ditunjukkan dengan Log Likelihood Value nilai - 2LL, yaitu dengan cara membandingkan antara konstanta dengan nilai -2LL. Sedangkan, pada saat block number = 1, dimana model memasukkan konstanta dan variabel bebas. Apabila nilai -2LL block nimber = 0 lebih besar dari nilai -2LL block number = 1, maka menunjukkan model regresi yang baik sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi semakin baik. b. Menguji Koefesien Regresi Pengujian koefesien regresi dilakukan untuk menguji seberapa jauh semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Koefesien regresi dapat ditentukan dengan menggunakan Wald Statistic dan nilai probabilitas Sig dengan cara nilai Wald Statistic dibandingkan dengan Chi-Square tabel, sedangkan nilai probabilitas Sig dibandingkan dengan tingkat signifikasi α. Untuk menentukan penerimaan atau penolakan Ho didasarkan pada tingakt signifikasi α 5, dengan kriteria : 1. Ho tidak dapat ditolak apabila nilai Asymptotic Significance tingkat signifikansi α. Hal ini berarti H alternatif ditolak atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat ditolak. 2. Ho ditolak apabila nilai Asymptotic Significance tingkat signifikansi α. Hal ini berarti H alternatif diterima atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat diterima. c. Estimasi parameter dan Interpretasinya Estimasi maksimum Likelihood parameter dari model dapat dilihat pada tampilan output variable in the equation. Sedangkan untuk perhitungan logistic regression dapat menggunakan persamaan sebagai berikut : Ln = =DISTRESSED= β + β 1 LIKUID 1 + β 2 EBT 2 + β 3 CF 3 + e Keterangan : : Probabilitas perusahaan mengalami financial distress β : Konstanta β 1 , β 2, β 3 : Koefesien regresi LIKUID : Rasio Likuiditas EBT :Rasio Laba CF : Rasio Arus Kas e : Error BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Laporan keuangan memberikan data-data yang relevan mengenai kinerja perusahaan, maka dapat melakukan dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk bertahan. Kondisi financial distress merupakan salah satu kondisi dimana suatu perusahaan dapat dikategorikan dalam kondisi yang mengalami tekanan dalam hal keuangannya. Jika perusahaan banyak mengalami financial distress dalam jangka waktu yang lama, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada di batas kebangkrutan. Sebagaimana berdasarkan tujuan penelitian ini, dimana pengujian terhadap terjadinya kondisi financial distress akan dibuktikan dipengaruhi oleh rasio likuiditas, laba dan arus kas yang dimiliki oleh perusahaan. Jumlah perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini bervariasi yang diperoleh dari perusahaan yang terdaftar di BEI dengan periode penelitian tahun 2010-2012. Sebagaimana sejalan dengan tujuan penelitian ini, maka dari seluruh sampel terlebih dahulu diteliti apakah perusahaan mengalami kondisi financial distress atau tidak. Dan total sampel data sebanyak 225 dari penelitian tahun 2010 hingga 2012 untuk memprediksikan financial distress. Selanjutnya akan ditinjau pula terhadap rasio likuiditas, rasio dari laba sebelum pajak terhadap total aset dan rasio dari arus kas terhadap total aset. Ketiga variabel tersebut digunakan sebagai prediktor dan selanjutnya akan diuji apakah kondisi keuangan tersebut akan mempengaruhi kondisi financial distress yang terjadi. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Uji Statistik Deskriptif Deskriptif statistik menjelaskan besarnya nilai rata-rata, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum untuk variabel-variabel kecuali variabel dummy. Hasil statistik deskriptif disajikan pada Tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.1 Hasil Deskriptif Statistik Variabel Penelitian N = 75 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Likuiditas 225 ,4800 7,5152 2,1347 1,4392 Laba 225 -,1147 1,0815 ,1306 ,1379 Arus Kas 225 ,0003 ,5836 ,1046 ,1095 Financial Distress 225 1 ,07 ,258 Valid N listwise 225 Sumber : Output SPSS 18, Diolah 2015 Berikut ini adalah perincian deskriptif dari data yang telah diolah : 1. Variabel Likuiditas memiliki jumlah sampel N sebanyak 225, dengan nilai minimum 0,48 dan nilai maksimum 7,5152 serta mean nilai rata- rata 2,1347. Standard deviation simpangan baku variabel ini adalah 1,4392. 2. Variabel Laba memiliki jumlah sampel N sebanyak 225, dengan nilai minimum -0,1147 dan nilai maksimum 1,0815 serta mean nilai rata- rata 0,1306. Standard deviation simpangan baku variabel ini adalah 0,1379. 3. Variabel Arus Kas memiliki jumlah sampel N sebanyak 225, dengan nilai minimum 0,0003 dan nilai maksimum 0,5836 serta mean nilai rata-rata 0,1046. Standard deviation simpangan baku variabel ini adalah 0,1095. 4. Variabel Likuiditas memiliki jumlah sampel N sebanyak 225, dengan nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 serta mean nilai rata-rata 0,07. Standard deviation simpangan baku variabel ini adalah 0,258.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN LABA DAN ARUS KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

12 49 50

Pengaruh Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Period Tahun 2012-2014

2 11 78

Pengaruh Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Period Tahun 2012-2014

0 0 10

Pengaruh Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Period Tahun 2012-2014

0 0 2

Pengaruh Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Period Tahun 2012-2014

0 2 9

Pengaruh Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Period Tahun 2012-2014

0 0 23

Pengaruh Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Period Tahun 2012-2014

0 2 3

Pengaruh Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Period Tahun 2012-2014

0 0 4

Pengaruh Likuiditas, Laba, Dan Arus Kas Dapat Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 1 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Likuiditas, Laba, Dan Arus Kas Dapat Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8